Natuna di Caplok Negeri Tirai Bambu

Jumat 17 Januari 2020, 13:15 WIB

Oleh: Sri Mulyati

(Mahasiswi dan Member AMK)

Natuna adalah adalah salah satu pulau yang sedang hangat di perbincangkan akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Natuna, Sleman Bunguran, Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang luar biasa. Mulai dari perikanan laut Natuna mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun. Natuna pun memiliki ladang gas D-Alpha yang letaknya 225 km disebelah utara pulau Natuna (di ZEEI) dengan total cadangan 222 trilion cubic feet (TCT) dan gas Hidrokarbon bisa di dapat sebesar 46 Tcr, yang merupakan salah satu terbesar di Asia. Selain itu, objek wisata yang memanjakan mata yang sungguh indah ketika memandang pulau ini. Membuat mata enggan berpaling saat melihatnya.( Brilio.net.)

Kondisi ini yang mampu memalingkan negara tirai bambu mulai melirik dan jatuh hati ketika melihat pulau tersebut. Cina mengklaim bahwa Natuna masuk kedalam wilayah perairannya. Dasarnya adalah menjadikan sembilan garis putus-putus (nine dash line/ NDL). Padahal NDL adalah garis yang dibuat sepihak oleh China tanpa melalai konvensi hukum laut dibawah PBB atau United Nation Convention (UNCLOS). Pada tahun 1982 UNCLOS memutuskan perairan Natuna adalah Zona Ekonomi Eksklusif  Indonesia (ZEEI). China juga merupakan anggota UNCLOS, tetapi negara itu tidak mengakui ZEE di laut Cina. Hal ini menimbulkan sikap arogansi Cina terhadap Indonesia.

Namun ironisnya, Indonesia bersikap lembek menangani kasus ini. menganggap bahwa orang-orang Cina sudah ribuan tahun berlayar di perairan Natuna. Persoalan ini tidak ditanggapi dengan serius. Hal ini bisa kita lihat dari pernyataan sikap dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bahwa Cina adalah negara sahabat. Ya, saya kira kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun Cina adalah negara sahabat, Ujar Prabowo di kantor kemenko kemaritiman dan Investasi, Jumat (03/01/2020). CNBCIndonesia.com.

Dengan demikian, hal apakah yang sesungguhnya terjadi yang menjadikan pemerintah bersikap lembut ?

Padahal, Cina mengganggu kedaulatan perairan Indonesia.

Faktor-fakor yang Membuat Pemerintah Indonesia Bersikap Lembek

Usut punya usut salah satu faktornya adalah lilitan hutang yang kian menggunung. Cina merupakan pemberi utang untuk Indonesia peringkat ke 4 yakni sebesar 17.75 Miliyar dolar AS atau setara dengan Rp. 274 Triliun. Investasi Cina mencapai 3,3 Miliyar dolar AS sepanjang Januari-September 2019 berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kompas.com

Hal inilah yang membuat Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masalah Cina karena laut Natuna tidak perlu dibesar-besarkan malah Indonesia justru berintropeksi diri. “ Sebenarnya tidak usah dibesar-besarinlah. Kalau soal kehadiran kapal itu, sebenanya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita itu.” Kata Luhut pada hari Jumat (03/01/2020) di kantornya. CBNIndonesia.

Sumber Daya Alam (SDA) melimpah hanya bayangan

Negeri yang kaya raya akan sumber daya alam dengan berbagai potensi yang luar biasa dan seharusnya di miliki negeri ini. Rakyat sudah sepantasnya merasakan manfaat dan kesejahteraan hanyalah sebuah bayangan. Sumber daya alam yang telah di caplok oleh negeri" Tirai Bambu" melalui kapal-kapal yang begitu megah bebas berlalu lalang di perairan Natuna. Kita hanya bisa menggigit jari menyaksikannya. Semua ini akibat korporasi dalam sistem Demokrasi mencengkram dengan cara memberikan pinjaman dan investor asing berbasis riba.

Padahal, ini jelas-jelas di haramkan dalam Islam. Firman Allah Swt menyatakan:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS.Al-Baqarah [2]: 275).

Islam pun sesungguhnya mengatur sumber daya alam milik umat yang dikelola oleh negara. Kemudian, hasilnya diberikan kepada umat untuk mensejahterakan rakyatnya. Asing tidak diberikan kesempatan sedikitpun untuk mengambil sumber daya alam (SDA) dengan tegas.

Hanya saja sikap tegas terhadap orang-orang kafir yang berusaha untuk mencengkram negeri-negeri muslim hanya ada di negara yang memiliki kekuatan ideologi sebagai pijakannya. Ideologi yang hanya menjadikan nilai-nilai dan aturan-aturan Sang Pencipta sebagai landasannya. Bukan asas kepentingan dan manfaat belaka. Selain itu juga dapat membahayakan rakyat banyak.

Negara ini adalah negara yang menerapkan aturan Islam secara Kaffah (menyeluruh) yang mampu mengusir kapal-kapal dan bertindak tegas melalui tentaranya. Pada akhirnya kedaulatan akan tercipta sebagaimana semestinya.

Wawallahu allam bishawab

|[email protected]|netizen

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 19:00 WIB

Biasa Menjadi Luar Biasa: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuatmu Dihormati dan Disegani

Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha.
Ilustrasi -Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha. (Sumber : pexels.com/Alexander Suhorucov)
Nasional03 Mei 2024, 18:35 WIB

57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC di Hari Pers Internasional, Cek Visi dan Misinya!

ICEC sendiri bertujuan untuk bertukar ide dan keahlian dalam mengelola dan memimpin media. Selain itu, untuk membangun redaksi yang berpihak pada kepentingan publik.
Perwakilan dari 57 Pemimpin Redaksi meneken deklarasi Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia (Indonesia Chief Editors Club/ICEC). (Sumber: istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 18:12 WIB

Warga Ungkap Fakta, Suami Istri Tewas Tertabrak Kereta Api di Kebonpedes Sukabumi

Kecelakaan menimpa dua warga tertabrak kereta api atau KA Siliwangi terjadi di perlintasan kereta tepatnya di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jumat (3/5/2024), sekitar pukul 16.07 WIB.
Sepasang suami istri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Life03 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Pengantin Baru Agar Rumah Tangganya Diberi Keberkahan dan Keharmonisan

Bagi pengantin baru dianjurkan untuk membaca doa agar rumah tangganya diberikan keberkahan oleh Allah SWT.
Ilustrasi seseorang sedang berdoa. - Bagi pengantin baru dianjurkan untuk membaca doa agar rumah tangganya diberikan keberkahan oleh Allah SWT.(Sumber : istockphoto.com/@golfcphoto)
Sukabumi03 Mei 2024, 17:55 WIB

PT KAI Soal Palang Pintu, Pasutri Tewas Disambar KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi

Dua pemotor yang berboncengan dilaporkan tewas setelah disambar kereta api yang tengah melaju di perlintasan tanpa palang pintu di Kebonpedes Sukabumi.
Lokasi kejadian dua pemotor disambar kereta api saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat03 Mei 2024, 17:30 WIB

7 Makanan Sehat yang Aman untuk Diet Gula Darah, Salah Satunya Rendah Karbohidrat

Inilah Makanan Sehat yang Aman untuk Diet Gula Darah Agar Tetap Stabil, Salah Satunya Rendah Karbohidrat
Ilustrasi. Mentimun adalah salah satu satu contoh sayuran non amilase, tergolong makanan Sehat yang Aman untuk Diet Gula Darah (Sumber : Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi03 Mei 2024, 17:20 WIB

35 Anggota DPRD Kota Sukabumi Hasil Pemilu 2024 Ditetapkan, Inilah Daftar Nama-namanya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi resmi menetapkan 35 nama anggota DPRD terpilih. Penetapan itu dilakukan berdasarkan PKPU 6 tahun 2024 dan keputusan KPU no 5 tahun 2024.
Rapat Pleno penetapan 35 nama Anggota DPRD Kota Sukabumi, Kamis (2/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi03 Mei 2024, 17:08 WIB

Polisi Selidiki Temuan Senjata Api Terkubur di Cisaat Sukabumi, Stand dengan Amunisi Aktif

Pihak Kepolisian akan melakukan penyelidikan atas penemuan dua senjata laras panjang yang terkubur di dalam tanah lengkap dengan kotak senjata hingga peluru yang masih aktif yang di Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Dua senjata api laras panjang yang ditemukan terkubur di Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Senin, 29 April 2024. | Foto: Asep Awaludin
Sukabumi03 Mei 2024, 17:04 WIB

Angkot Terbakar di Nagrak Sukabumi, Diduga akibat Selang Bensin Bocor

Berikut kronologi dan dugaan pemicu terjadinya kebakaran angkot di Nagrak Sukabumi.
Tangkapan layar video angkot yang terbakar di Nagrak Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Musik03 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Bleeding Love Leona Lewis yang Viral

Berikut Lirik dan Terjemahan Lagu Bleeding Love Leona Lewis yang Viral di Media Sosial.
Lagu Bleeding Love Leona Lewis (Sumber : YouTube/LeonaLewis)