Guru Butuh Realisasi, Bukan Basa-basi

Senin 17 Desember 2018, 09:35 WIB

Oleh: Ummu ilmira

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan ucapan selamat hari guru kepada seluruh guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, saat beliau berada di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018) yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Menurut Presiden Jokowi, guru adalah pembangkit inspirasi, Guru memberikan ilmu kepada kita, membimbing anak-anak kita, membimbing kita semua agar kita bisa meningkatkan kualitas sumber daya yang ada, ucap Jokowi. Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa guru honorer akan difasilitasi dengan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) untuk mengakomodir guru honorer yang tidak lulus CPNS.

Seperti kita ketahui, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Tahun ini HGN mengangkat tema Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad 21. Pada kesempatan peringatan HGN tahun ini disampaikan pesan pemerintah kepada guru oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Poin penting yang disampaikan adalah 1) mengenai tantangan guru abad 21 yang semakin berat sehingga guru harus meningkatkan profesionalisme, 2) Guru diminta untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga mampu menghasilkan lulusan berkompetensi global, 3) peran guru tidak tergantikan, 4) guru harus mampu mengubah sisi negatif teknologi menjadi sisi positif, 5) pemerataan zonasi diharapkan mampu mempermudah penanganan dan pengelolaan kompetensi, pengembangan karir dan penyaluran bantuan penyelenggaraan kegiatan guru, 6) Titipan amanah bangsa yakni guru harus mampu menjadi pemicu semangat membangun peradaban bangsa sehingga Indonesia menjadi bangsa berbudaya, cerdas, bermutu, dan berkarakter serta mampu bersaing secara global.

Dari apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi juga oleh Mendikbud Muhadjir Effendi terlihat begitu penting dan vital peran seorang guru. Guru merupakan pendidik generasi, sekaligus pencetak generasi masa depan. Di tangannya akan ditentukan masa depan sebuah masyarakat dan bangsa. Namun sayang, hal ini tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah terhadap guru. Bagi guru yang sudah PNS, pemerintah menerapkan adanya PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dan PKG (Penilaian Kinerja Guru) agar bisa naik pangkat. Tujuannya memang baik, namun kebijakan didalamnya sangat mendzalimi guru. PKB dan PKG telah membuat guru sibuk dengan administrasi dan tugas tambahan, sehingga tidak bisa fokus menjalankan tupoksinya sebagai pengajar dan pendidik di sekolah. Tugas utama mendidik siswa terkendala waktu karena harus pelatihan, penelitian, dll. Ketika akan menanamkan akhlak Islam tapi diwarning Intoleran, mendidik menggunakan aturan Islam dianggap radikal. Siswa pun tertanam dalam benaknya efek negatif digital yang berasal dari konten pornografi yang sangat mudah diakses serta siaran televisi yang mengajarkan budaya permisif dan semau gue, namun di sisi lain guru harus bisa mengubah sisi negatif itu menjadi positif. Membentuk kepribadian siswa dengan pendidikan karakter. Tentu ini bukan hal mudah. Ada pula keinginan meningkatkan kapasitas diri tapi ada banyak syarat dan kendala seperti adanya lomba-lomba dan olimpiade guru, Guru berprestasi, PKG-UKG-PKB, pelatihan, dan kuliah.

Dari sisi kesejahteraan, tentu guru pun ingin sejahtera. Namun banyak sekali syaratnya, misalnya tuntutan administrasi untuk pencairan sertifikasi, adanya jalan panjang dan sulit mendapatkan sertifikat pendidik (PLPG, PPG) dan jalan berliku guru honorer untuk menjadi PNS. Guru-guru honorer dan belum bersertifikat kebanyakan dari mereka begitu memprihatinkan kehidupannya. Banyak yang banting tulang hingga malam, isi les sana sini demi memenuhi kebutuhan hidup, ada yang sampingan menjadi pedagang dan tukang ojeg, banyak pula yang penghasilannya sehari-hari di bawah garis kemiskinan alias terkategori rakyat miskin. Padahal mereka adalah pendidik generasi.

Kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini perlu dikritisi demi kemajuan bersama. Dalam pandangan Islam, pendidikan merupakan hak dasar yang harus didapatkan oleh semua warga negara. Negara harus mampu menghadirkan sistem pendidikan yang visinya tergambar jelas dalam kurikulumnya, mudah didapatkan dan terjangkau oleh semua kalangan. Guru sebagai pendidik dihargai dengan gaji yang tinggi namun tetap dikondisikan agar bisa fokus mendidik tanpa dipusingkan dengan administrasi dan beban hidup yang menghimpit. Bila guru fokus mendidik insyaAllah generasi masa depan akan terjamin kualitasnya. Contoh riil adalah pada masa Khalifah Umar bin Khattab, gaji guru adalah 15 dinar per bulan atau sekitar Rp. 36.350.250,- (1 dinar= 4,25 gram emas). Karena gaji yang besar inilah, para guru betul-betul perhatian terhadap pendidikan dimana mereka mengajar sebab pemikirannya tidak terpecah untuk mencari penghasilan lain. Maka terwujudnya generasi emas yang memiliki peradaban tinggi bukan hanya slogan, namun benar-benar akan terwujud. Dari sini dapat dilihat bahwa sistem pendidikan Islam memiliki kebijakan terbaik bagi guru karena Islam memahami posisi strategis guru sebagai pencetak generasi masa depan. Wallahualam bishshswab

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life28 April 2024, 13:31 WIB

5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Semakin Berwibawa di Mayarakat, Ini Rahasianya!

Sikap yang dilakukan orang bisa menjadi alasan orang lain memandangnya berwibawa, sehingga rasa hormat dan keseganan itu nyata adanya.
Ilustrasi. Sikap yang membuat orang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Ono Kosuki
Life28 April 2024, 13:30 WIB

Menghabiskan Waktu Bersama, Terapkan 6 Cara Kecil Ini Agar Anak Merasa Istimewa

Ada cara sederhana namun ampuh untuk memastikan semua anak Anda merasa istimewa.
Ilustrasi. Cara membuat anak merasa istimewa. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 13:25 WIB

Larang Nobar Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024, MNC Group Umumkan Aturannya

Pegang hak siar, MNC Group tegaskan larangan nobar kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Pelanggar diancam penjara dan denda.
Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : pssi.org)
Life28 April 2024, 13:00 WIB

Apa Itu Baperan? Berikut 8 Cara Menghilangkan Sifat Tersebut!

Siapa yang tak pernah merasakan kebaperan? Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami perasaan yang terlalu sensitif atau mudah tersinggung terhadap hal-hal kecil.
Ilustrasi. Anak baperan. Sumber : pixabay/adjusty22
Science28 April 2024, 12:45 WIB

Sukabumi Skala IV-V MMI, Dampak Gempa M6.2 Laut Garut Wilayah Selatan Jawa Barat

Menurut BMKG, ukuran gempa mengacu pada skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)
Life28 April 2024, 12:00 WIB

10 Tips Jitu Meredakan Emosi Agar Makin Sabar dan Terkendali

Artikel ini akan membahas beberapa strategi praktis untuk mengelola dan meredam emosi yang sedang memuncak, sehingga kita dapat tetap tenang dan terkendali dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ilustrasi. Lonjakan Emosi. Sumber : pixabay/noone09
Life28 April 2024, 11:43 WIB

Tobat Sebelum Terlambat, 6 Tanda Hati Kamu Masih Kotor Menurut Islam!

Orang yang berhati kotor biasanya lantaran masih menyimpan penyakit hati. Ini merupakan tanda dari level manusia.
Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production
Sukabumi Memilih28 April 2024, 11:30 WIB

Penjaringan Bacabup Sukabumi dari Golkar Masih Berlangsung, Deklarasi Asjap Dinilai Terlalu Dini

Deklarasi Asep Japar atau Asjap sebagai calon Bupati Sukabumi oleh Golkar Kabupaten Sukabumi dinilai terlalu dini.
Bendera Partai Golkar. | Foto: Istimewa
Life28 April 2024, 11:30 WIB

Coba Terapkan, Ini 6 Hal yang Dapat Dilakukan Agar Anak Lebih Mandiri

Mengajari anak tentang kemandirian adalah kuncinya. Meskipun itu tidak mudah. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan setiap hari untuk membantu si kecil menjadi lebih mandiri.
Ilustrasi. Tips membuat anak lebih mandiri. Sumber : Freepik/@freepik
Science28 April 2024, 11:00 WIB

Gempa M6,2 Laut Garut Dirasakan Warga Sukabumi, Apa Itu Intra Slab Earthquake?

BMKG menyebutkan, Gempa M6,2 Selatan Jawa Barat ini terjadi akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake).
Intra Slab Earthquake: Gempa M6,2 Garut pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)