Warisan Mahkota Mufakat Ke Faham

Jumat 06 Juli 2018, 10:55 WIB

Lebih Baik Kalah Melawan Kotak Kosong dibanding Menang Tapi Tidak Mampu Realisasikan Janji Politik (Heri Hermawan, Aktivis Pemberdayaan Masyarakat).

SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dan Andri Setiawan Hamami yang kemudian dikenal dengan singkatan FAHAM, sudah pasti sangat bahagia dengan hasil pemilihan pada 27 Juni yang lalu.

Seperti diketahui Pleno KPU Kota Sukabumi, 04 Juli 2018 menetapkan perolehan suara pasangan Faham di angka 51,13%, menyisakan suara bagi ketiga pasangan lainnya yang jika digabungkan-pun tetap Faham unggul.

Faktor kemenangan mutlak tersebut secara kasat mata sangat koherendengan kerja keras dari pasangan calon dan jaringan tim sukses, paling tidak misalnya, dilihat dari ramai-nya sejumlah daftar relawan pemenangan yang mengendours suara Faham serta bentangan jarak konsolidasi pasangan calon Faham dibanding ketiga pasangan lainnya, Ijabah, Mulia dan Dermawan.

Pilkada sudah usai, sukses tanpa ekses, Alhamdulillah, tinggal kemudian, kata pak Jokowi mah, kerja, kerja, dan kerja.

Sebenarnya, untung saja pasangan calon Fahmi dan Andri yang memenangkan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tersebut, saya pribadi tidak mampu membayangkan, sepeninggal kepemimpinan Muraz dan Fahmi (Mufakat) periode 2013-2018 kalau pasangan calon lain yang meneruskan tongkat kepemimpinan Kota Sukabumi.

Kota Sukabumi adalah kota kecil, namun tidak sekecil problematika di dalamnya. Banyak hal aneh yang terjadi, jika saja bukan pemimpin yang tidak paham alur urat syaraf pengelolaannya bisa jadi hanya bisa bongkar tidak bisa pasang. Jadi, sekali lagi, untung saja Walikota terpilih adalah mantan Wakil Walikota periode sebelumnya (petahana). Sehingga, tongkat estafet kepemimpinan Kota Sukabumi sekaligus antara pelimpahan Mahkota Kekuasaan dengan pelimpahan secara utuh persoalan-persoalan yang berkelindan didalamnya, tanpa reserve.

Sekedar melawan lupa, diakhir masa bhakti Walikota, Muhammad Muraz dengan tegas menitipkan terbengkalainya pembangunan pasar pelita, tentu sekaligus dengan penyelamatan utama para korbannya warga pasar yang terdampak kebijakan buruk dimasa itu.

Kedua, Kemiskinan Kota Sukabumi yang masih tinggi, sangat tidak relevan dengan klaim naiknya Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2016.

Ketiga, Tingginya pengidap HIV/AIDS, ancaman serius generasi bangsa di Kota Sukabumi. Padahal waktu itu pula pengendalian kebijakan ada ditangan wakil walikota.

Keempat, Pengangguran Kota Sukabumi berada dalam jumlah tidak normal, tahun 2017 menembus angka 40.000 orang. Sangat tidak relevan dengan nilai besaran investasi yang masuk ke Kota Sukabumi yang mencapai 5,7 Triliun.

Kelima, Trotoar, PKL, parkir, premanisme, tawuran, sampah, permukiman kumuh, anak jalanan, dan lain lain.

Ahmad Fahmi dan Andri Hamami, kalau tidak ada perubahan waktu akan mulai bekerja setelah pelantikan pada pertengahan September tahun ini. Tentu, janji-janji politik yang telah disampaikan dimasa kampanye dan tertulis di visi-misi akan menjadi giden peta jalan pembangunan Kota Sukabumi lima tahun kedepan.

Tinggal kemudian, perubahan apakah yang akan diberikan buat masyarakat Kota Sukabumi dalam 5 tahun ke depan, masyarakat menunggu action sang juara, ekspektasi masyarakat sangat besar terhadap duet Birokrat Politisi Pengusaha Politisi ini.

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)
Life28 April 2024, 20:30 WIB

Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit

Balita seringkali menggigit jika mereka merasa marah, tidak nyaman, hingga mengekspresikan perasaannya. Namun jangan dibiarkan dan hentikan dengan cara ini.
Ilustrasi. Tips menghentikan balita yang suka menggigit. Sumber : Freepik/@kreasi orang
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On
Life28 April 2024, 20:00 WIB

Jangan Diremehkan, Ini 6 Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak!

Berteriak memang sering terjadi, namun para ahli berbagi alasan mengapa hal tersebut tidak menghasilkan perilaku yang Anda inginkan dan bagaimana Anda dapat bereaksi.
Ilustrasi. Dampak buruk meneriaki anak. Sumber : Freepik/@8photo
Science28 April 2024, 19:56 WIB

Bukan Megathrust, Ini Fakta-fakta Gempa M6,2 di Laut Garut Menurut BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menghimpun sembilan fakta gempa yang berpusat di Samudra Hindia tersebut.
Episenter gempa kuat di laut Garut. (Sumber : BMKG)
Life28 April 2024, 19:30 WIB

10 Cara Mendisiplinkan Anak Balita, Salah Satunya Perkenalkan Konsekuensi

Kunci untuk menjadikan anak disiplin efektif adalah konsistensi dan tindak lanjut dengan konsekuensi yang sesuai dengan usia jika mereka melanggar aturan.
Ilustrasi. Bermain. Ketahui cara mendisiplinkan anak balita. Sumber : Freepik/@jcomp