Trilogi Nusa Putra, Jalan Panjang Pencarian Metode Pendidikan Manusia Berahlak Mulia.

Sabtu 23 November 2019, 04:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi memiliki pendekatan khas dalam mendidik mahasiswanya, yaitu dengan sebuah tatanan nilai bernama Trilogi Nusa Putra, yang mengajarkan mahasiswa dan seluruh civitas akademikannya untuk selalu mengutamakan cinta kasih illahiyah, cinta kasih kepada orang tua dan cinta kasih kepada sesama manusia.

Lalu, bagaimana sejarah lahirnya Trilogi Nusa Putra?, menurut Rektor NPU Sukabumi, Dr. Kurniawan, ST.,M.Si.,MM, Trilogi Nusa Putra merupakan jawaban dari kegalauan dirinya dalam mencari metode pendidikan manusia. Pencariannya tersebut didorong oleh pesan almarhum bapaknya yang meninggal pada 5 Agustus 2001 lalu.

Saat itu, Kurniawan yang baru menyelesaikan kuliahnya, sedang bekerja di Jakarta dan mendapat tawaran bekerja di luar negeri, diminta almarhum untuk pulang dan mengabdikan diri di kampung halamannya Pangumbahan, Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi. Namun belum sempat pulang, seminggu setelah dirinya di wisuda, bapaknya meninggal.

BACA JUGA: 36 Laga Futsal Digelar Peringati HUT HMM Universitas Nusa Putra Ke-13

“Semasa hidup bapak selalu berpesan untuk terus berbuat baik kepada orang lain, kepada siapapun, karena orang yang berbuat baik akan ditinggikan derajatnya melebihi orang-orang yang dibantunya, dan tidak perlu takut dengan rejeki," kenang Kurniawan

Lebih lanjut Kurniawan menuturkan, peristiwa sejarah kerusuhan 1998 juga menjadi salah satu sumber lahirnya Trilogi Nusa Putra. Dari peristiwa 1998, dia merasa ada yang salah dengan cara umat beragama dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya. Agama yang diajarkan sejak kecil sampai dewasa, diamalkan dalam ritual sehari-hari tidak mampu membendung umatnya membenci umat agama, suku, ras dan golongan lain, bahkan tega berbuat sadis akibat situasi politik dan ekonomi waktu itu.

"Tetangga saya keturunan Tionghoa, orangnya yang baik, saat kerusuhan 1998 dijemput oleh perusuh, dia tidak pernah kembali, bahkan ada beberapa yang saya selamatkan," tutur Kurniawan.

Lalu, agama itu untuk apa? tanya Kuniawan, bukankah agama itu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat, tapi kenapa masih ada rasa marah, rasa dendam dan benci. Setelah beberapa kejadian itu, Kurniawan merenung, lalu mempelajari beberapa literasi, dari mulai al Quran dan kitab-kitab lainnya, dan menurutnya, dalam semua sumber tersebut selalu ada yang namanya kalimat kasih sayang.

"Saya juga selalu bertanya apa istimewanya al Fatihah sehingga ditempatkan menjadi umul kitab?, ternyata isinya semua tentang kasih sayang. Lalu ketika kita memulai segala sesuatu, selalu diperintahkan memulainya dengan kalimat kasih sayang yaitu bismillahirohmanirrohim," kata Kurniwan

BACA JUGA: Dosen SI Universitas Nusa Putra Presentasikan Penelitiaanya di Konferensi Internasional

Agama-agama itu semuanya mengajarkan kebaikan, kata Kurniawan, dan sebagai Muslim, saya meyakini dalam diri setiap manusia ada kasih sayang Allah yang disimpan sebelum manusia lahir kedunia. Dalam al Quran surat Shaad;72, Allah mengatakan 'Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud'.

"Menurut saya yang dimaksud ruh disitu adalah sifat Allah SWT yaitu kasih sayang, kebaikan. Tuhan ada dalam setiap manusia dalam bentuk kasih sayang," ujarnya.

"Saya juga membaca kitab karya Syaikh Abdul Qadir AL-jaelani dan karya ulama-ulama besar lainnya, meskipun dalam versi bahasa Indonesianya, ternyata membicarakan tentang kasih sayang, tentang nurani dan kesempurnaan akhlak manusia," imbuhnya.

Nilai kebaikan kita itu diajarkan Rasulullah SAW melalui sahabat, para ulama, guru kita dan orang tua, sumbernya dari Allah SWT. Karena itu, kalau manusia ingin baik, imbuh Kurniawan, pertama dia harus mencintai Allah, tetapi bukan berarti takut berlebihan akan neraka dan mengharapkan berlebihan akan surga, tapi nilai-nilainya yang harus kita pegang. Dan salah satu cirinya, hati orang beriman selalu bergetar ketika nama Allah disebutkan.

"Nama yang mana? menurut saya nama yang muncul dalam interaksi sosial kita. Contohnya, kalau melihat orang kecelakaan, kita mau mendahulukan kasih sayang dulu, yaitu menolongnya sebagainya sifat arrahman dan arrahimnya Allah, atau mau melihat dulu agamanya? menolong dulu kan, itulah kasih sayang. Jadi kalau kita menilai segala sesuatu dari persepsi kasih sayang dahulu, maka kehidupun alam pikiran kita akan terbebas dari suudzon, dan selalu prangsangka baik,” terang Kurniawan 

Sumber Trilogi Nusa Putra lainnya, lanjut dia, berasal dari perkembangan sosiologis masyarakat Indonesia. Dimana, pasca 1998, lahir orde reformasi yang melahiran kebebasan berpendapat, berserikat, lahirnya puluhan partai politik. Namun menurutnya, kebebasan di era reformasi belum sepenuhnya siap dihadapi masyarakat, hal itu menyebabkan munculnya cara-cara berpikir sektarian. "Cara berpikir aku siapa dan kamu siapa?," kata doktor lulusan Univeristas Padjajaran (Unpad), Bandung ini.

BACA JUGA: Surprise, Kesan BPS Kabupaten Sukabumi Sosialisasi SP 2020 di Universitas Nusa Putra

Menurutnya, cara berpikir ke-aku-an sebenarnya landasannya politik, tujuannya juga politik, kemudian mengakar dalam kehidupan sosiologis masyarakat, dan melahirkan pimikiran radikalisasme, ada paham terorisme mengatasnamakan agama dan akhirnya bom meletus di mana-mana. "Lalu, pertanyaannya koq di agama ada seperti itu? kan tidak mungkin. Dan saya berpikir ini harus segera disudahi," tegas Kurniawan.

Kurniawan memberi contoh, kalau ada murid-murid pondok pesantren berkelahi dengan anak-anak sekolah dari yayasan non muslim, di jaman dulu dianggap perkelahian biasa, kenakalan, karena anak muda selalu ada konflik seperti itu, tapi di jaman sekarang konflik seperti itu selalu diseret ke dalam isu rasial dan konflik agama. 

Dijaman sekarang, Kurniawan melihat banyak orang pintar yang tidak humanis lagi, tidak lagi melihat mana yang haq dan bathil, yang dilihat hanya syariat saja, padahal syariat itu hanya cara menuju hakikat (perilaku) dan makrifat (kesempurnaan itu sendiri). Orang-orang ribut terus di syariat, agama selalu jadi sumber konflik, padahal tujuannya menjadi manusia baik.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Jurusan Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi

"Trilogi Nusa Putra itu metode, salah satu alternatif cara supaya manusia menjadi orang baik. Banyak orang ingin sesuatu yang sempurna secara syariat tetapi tidak menyentuh hakikat sama sekali, padahal kalau mengejar syariat tidak akan ada kesempurnaan, karena bicara cara pasti selalu ada perbedaan," paparnya.

"Trilogi Nusa Putra merupakan tatanan nilai yang lahir dari sumber nilai-nilai agama, terutama agama Islam khususnya surat AL Fatihah, bersumber dari peristiwa sejarah 1998 dan bersumber dari perkembangan kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)