Indonesia Terancam Resesi Akibat Pandemi, Ini yang Akan Terjadi

Jumat 21 Agustus 2020, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance atau Indef, Tauhid Ahmad mengungkapkan nasib Indonesia bila jatuh ke jurang resesi pada akhir tahun ini. Dia berujar, kondisi tersebut akan memberi dampak pada pendapatan per kapita masyarakat hingga munculnya gelombang pengangguran.

“Secara umum kalau dilihat, resesi akan membuat pendapatan per kapita turun,” tutur Tauhid, dikutip dari Tempo.co, Jumat, 21 Agustus 2020.

Bagi pekerja sektor formal, pendapatan bulanan akan melorot karena adanya pengurangan pemasukan dari bonus, lembur dan komisi omzet produksi. Pada masa resesi, kata Tauhid, perusahaan akan mengurangi uang-uang tambahan bagi karyawan untuk melakukan efisiensi sekaligus menjaga stabilitas keuangan.

Sedangkan pekerja di sektor informal seperti UMKM, penurunan pendapatan didorong oleh melemahnya tren transaksi penjualan. Karena itu, para pelaku usaha tidak lagi memperoleh pemasukan rutin atau pendapatannya bersifat tidak pasti.

Adapun bagi pekerja tidak tetap lainnya seperti buruh lepas, Tauhid menerangkan, mereka akan kehilangan pekerjaan harian. “Jadi buruh ini kadang dapat pekerjaan kadang tidak,” ucapnya.

Resesi juga akan memukul kondisi bisnis perusahaan. Menurut Tauhid, manajemen terancam melakukan PHK atau merumahkan sebagian karyawan untuk menekan pengeluaran operasional. Situasi tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya gelombang pengangguran.

Tauhid menjelaskan, efek resesi akan berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Berkaca dari resesi yang terjadi pada 1997-1998, pemulihan ekonomi bisa terjadi lebih dari satu tahun. Situasi ini menyebabkan masyarakat yang tidak memiliki simpanan akan merasakan pukulan yang cukup berat.

Sedangkan masyarakat yang memiliki simpanan harus mengambil tabungannya. “Untuk membayar cicilan dan sebagainya,” ucapnya.

Indonesia diyakini telah berada di tubir jurang resesi layaknya negara-negara lain di dunia akibat pandemi corona. Kondisi itu ditunjukkan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai titik minus 5,3 persen.

Tauhid menilai, meski neraca perdagangan pada Juli 2020 sudah menunjukkan tren positif, sulit menghindarkan Indonesia dari ancaman resesi pada kuartal III mendatang karena sejumlah sektor belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life27 April 2024, 07:00 WIB

Lakukan Sekarang! 7 Kebiasaan Positif di Pagi Hari yang Akan Membentukmu Menjadi Orang Sukses

Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.
Ilustrasi. Membaca Buku | Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.(Sumber : pixabay.com/@455992)
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay