Uu Ruzhanul Ulum Perankan Guru dari Singa Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya

Senin 26 Desember 2016, 08:23 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - KH. Zainal Musthafa diabadikan menjadi nama jalan di pusat Kota Tasikmalaya, ia adalah pemimpin pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Tasikmalaya, dan pejuang Islam pertama di Jawa Barat yang memberontak terhadap penjajahan Jepang.

Nama kecilnya Hudaeni. Lahir dari keluarga petani kaya, putra pasangan Nawapi dan Ratmah, di Kampung Bageur, Desa Cimerah, Kecamatan Singaparna. Sejak 1940, ia terang-terangan menyatakan sikap melawan terhadap penjajah.

Zainal Musthafa selalu menyerang kebijakan politik kolonial Belanda dalam ceramah dan khutbah Jumatnya. Karenanya, ia kerap mendapat peringatan, hingga diturunkan paksa dari mimbar oleh kyai pro Belanda.

Pada 17 November 1941, Zaenal Mustofa, KH. Ruhiat dari Pesantren Cipasung, Haji Syirod, dan Hambali Syafei ditangkap Pemerintah Hindia Belanda dengan tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak. Keempatnya dipenjara di Tasikmalaya, kemudian dipindah ke Sukamiskin, Bandung, dan bebas pada 10 Januari 1942.

Sepak terjang Zainal Musthafa itu, kini dituangkan dalam film berjudul Asy Syahid KH. Zainal Musthafa, Sang Singa Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya. “Saya berperan sebagai Danu Wiharja, guru dari Kyai Zaenal Musthafa,” terang Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/12).

Di sela kesibukan pengambilan beberapa scene film di Pesantren Parumi, Kecamatan Sukaratu, Uu mengaku banyak mendapat dialog di film ini, awalnya ia kesulitan menghafal naskah. "Saya berusaha menjiwai peran, di tempat shooting, saya dipanggil Danu, bukan Uu, biar menjiwai,” imbuh Uu yang akan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 mendatang.

Film kolosal ini diproduksi Shultan 21 Pictures dan disutradarai Bara Bantaleseta, beberapa aktris yang berperan antara lain, Ali Zaenal, Krisni Dieta, Cheppy Chandra dan Toro Margens. “Toro Margens biasa berperan antagonis, kali ini sebagai penjajah,” ungkap Uu.

Uu berharap, dengan diproduksinya film sejarah perlawanan kyai di Priangan Timur terhadap kolonialisme, menjadi pelajaran bagi masyarakat, bahwa penindasan harus dilawan. Selain itu, agar masyarakat mencontoh bela negara dari para pendiri bangsa, dan menjadi spirit untuk melawan penjajahan bentuk lain di era modern.

“Para kyai sangat takzim, tegas, berprinsip. Contohlah mereka, berikan porsi yang pas kepada kyai. Terbukti, mereka yang berandil besar pada masa pembebasan dari kolonialisme. Jangan lupakan sejarah!” Imbuhnya.

Film yang baru jalan produksi ini, akan tayang secara nasional di jaringan 21. Mengambil lokasi shooting di Kabupaten Tasikmalaya, di antarannya Pesantren Parumi yang memiliki kemiripan suasana Tasikmalaya tahun 1940-an. Selain itu, Kampung Parumi berada di kaki Gunung Galunggung, suasananya dirasa cukup merepresentasikan Sukamanah kala itu.

“Saya senang film ini mengambil lokasi syuting di kampung saya, jadi kampung kita tereksplorasi, daerah kita bisa diekspos secara nasional lewat film,” aku Miftah (31), warga Parumi kepada sukabumiupdate.com.

“Jadikan suri tauladan, dari dulu kyai dan santri bersinergi dan berjuang. Jangan lupa tonton filmnya jika sudah tayang, agar lebih mengenali pahlawan dari Jawa Barat,” pungkas Uu.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 21:12 WIB

Tindaklanjuti SE Pj Gubernur Jabar, Disdik Sukabumi Perketat Izin Study Tour Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi resmi terbitkan surat himbauan terkait study tour. Berikut isinya
Ilustrasi study tour naik bus. | Sumber Foto: Pixabay
Sehat13 Mei 2024, 21:00 WIB

7 Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi, Kurkumin hingga Kulit Jeruk

Inilah Jenis-jenis Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi, Mulai Dari Kurkumin hingga Kulit Jeruk.
Ilustrasi. Radang Sendi | Ketahui Sederet Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi (Sumber : Freepik/@freepik)
Aplikasi13 Mei 2024, 20:22 WIB

Mau Foto Makin Oke? Hapus Saja Objek Enggak Pentingnya dengan Pica AI!

Pica AI bukanlah sekedar aplikasi biasa untuk mengedit foto. Berikut keunggulan dan cara penggunaannya.
Ilustrasi penghapusan objek foto oleh Pica AI. | Sumber Foto: Istimewa
Sukabumi13 Mei 2024, 20:04 WIB

Dispar Sukabumi Soal Penataan Warung Tenda Biru di Geyser Cisolok Jelang Healthy City Summit

Dispar Kabupaten Sukabumi sebut pedagang tenda biru di Geyser Cisolok segera direlokasi jelang Healty City Summit 2024.
Objek wisata Geyser Cisolok dipenuhi warung tenda biru | Foto : Ilyas Supendi
Life13 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Ciri Orang yang Akan Menyesal di Masa Depan, Apa Kamu Salah Satunya?

Orang yang mungkin akan menyesal di masa depan adalah mereka yang tidak mengambil kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Ilustrasi - Orang yang mungkin akan menyesal di masa depan adalah mereka yang tidak mengambil kesempatan untuk tumbuh dan belajar. (Sumber : Pixabay.com/@Pexels).