SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi terus menguatkan peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak. Salah satu upaya strategisnya adalah menghadirkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang kini dikenal dengan nama PAPA UMI (PUSPAGA Kabupaten Sukabumi).
PUSPAGA hadir sebagai ruang edukasi dan konsultasi yang diperuntukkan bagi keluarga di Kabupaten Sukabumi, khususnya dalam menghadapi permasalahan pengasuhan, komunikasi, dan dinamika rumah tangga yang tidak berkaitan langsung dengan kekerasan.
“Jadi ini edukasi untuk masyarakat umum, jadi kalau misalnya nanti ada permasalahan di keluarga tapi yang non kekerasan, nah itu bisa konsultasi ke PUSPAGA,” jelas Vina Ardelia, Konselor Pendamping DP3A Kabupaten Sukabumi saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Kamis (19/6/2025).
Nama PAPA UMI sendiri merupakan akronim dari Pusat Pembelajaran Keluarga Kabupaten Sukabumi. Penamaan ini dipilih untuk menekankan bahwa pengasuhan anak adalah tugas bersama antara ayah (papa) dan ibu (umi). DP3A ingin mendorong perubahan pola pikir bahwa peran orang tua dalam mendidik dan melindungi anak harus bersifat setara dan kolaboratif.
Baca Juga: ASN Tak Harus Ngantor Tiap Hari, Boleh WFA dan Jam Kerja Fleksibel
“Sekalian juga kami kenalkan dari PUSPAGA Kabupaten Sukabumi, di Sukabumi kita ada singkatannya namanya PAPA UMI. Jadi PUSPAGA Kabupaten Sukabumi, kami juga sudah ada Instagramnya @papaumi_puspagakabsmi,” tambah Vina.
Melalui media sosial resmi @papaumi_puspagakabsmi, masyarakat dapat mengakses informasi seputar pola asuh yang ramah anak, kesehatan mental keluarga, komunikasi yang sehat dalam rumah tangga, serta jadwal layanan konsultasi yang tersedia.
Baca Juga: Tegaskan Pentingnya Integritas, Uden Dorong Kedisiplinan Internal DPRD Kabupaten Sukabumi
Pengenalan PAPA UMI sendiri telah dilakukan dalam berbagai kegiatan sosialisasi yang digelar DP3A, salah satunya di Desa Sukaraja pada Rabu, 12 Juni 2025. Dalam kegiatan tersebut, PUSPAGA dikenalkan sebagai alternatif konsultasi yang aman dan solutif bagi keluarga rentan.
“Harapannya sosialisasi seperti ini dan PUSPAGA bisa lebih dikenal di Kabupaten Sukabumi, dan kita bisa menuju keluarga sejahtera. Kami juga ingin melalui PUSPAGA ini kita harapkan orang tua itu pengasuhannya lebih berbasis hak anak,” ujar Vina.
Baca Juga: Rapat Paripurna DPRD Sukabumi: Soroti WTP dan Antisipasi Bencana dalam Pandangan Umum Fraksi
Dengan hadirnya PUSPAGA, DP3A Kabupaten Sukabumi berharap masyarakat semakin terbuka terhadap pentingnya pola asuh yang sehat dan setara, serta menjadikan keluarga sebagai ruang utama yang mendukung tumbuh kembang anak secara utuh. (adv)