5 Fakta Hipnotis yang Bikin Salah Paham: Pelaku Tidak Bisa Memaksa Korban

Jumat 03 Maret 2023, 12:15 WIB
Nandang Diduga Jadi Korban | Fakta Hipnotis yang Bikin Salah Paham: Pelaku Tidak Bisa Memaksa (Sumber: SU/Ibnu)

Nandang Diduga Jadi Korban | Fakta Hipnotis yang Bikin Salah Paham: Pelaku Tidak Bisa Memaksa (Sumber: SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Hipnotis adalah suatu metode yang digunakan dalam modus penipuan kejahatan dan biasa dikaitkan dengan Sihir atau Ilmu Hitam. Disebut juga gendam, hipnotis termasuk metode modern yang dikenal di dunia barat, menurut Pengamanan Lingkungan Kampus Universitas Indonesia.

Ya, gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction, Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (telepati, magnetism). Gendam sebagai hipnotis kerap disalahartikan oleh masyarakat secara umum sehingga banyak yang masih salah paham soal istilah satu ini.

Merangkum dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaarakat Institut Pertanian Bogor di laman lppm.ipb.ac.id, berikut 5 Fakta Tentang Hipnotis yang bikin salah paham!

Baca Juga: Tukang Siomay Diduga Jadi Korban Hipnotis, Ini Tips Menghindari Modus Pelaku!

5 Fakta hipnotis yang kerap bikin salah paham:

1. Fakta hipnotis yang pertama adalah kesalahpahaman masyarakat soal pelaku hipnotis yang memiliki kendali penuh atas Korban Hipnotis, sehingga dapat melakukan apapun perintahnya.

Padahal faktanya, hal ini tidaklah benar. Ini karena hipnotis tidak dapat memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya.

2. Fakta hipnotis yang kedua adalah kesalahpahaman masyarakat tentang pengertian hipnotis sendiri, yaitu dipahami sebagai suatu bentuk ketidaksadaran yang menyerupai tidur.

Padahal hipnotis sebenarnya adalah pemusatan perhatian dan dalam keadaan terjaga.

3. Fakta hipnotis yang ketiga adalah kesalahpahaman masyarakat bahwa seseorang tidak ingat apapun yang terjadi selama dihipnotis.

Faktanya, hal ini juga tidak benar. Ini karena Korban Hipnotis menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dan tidak berada dalam keadaan pingsan.

4. Fakta hipnotis yang ke empat adalah kesalahpahaman masyarakat bahwa hipnotis dapat mengungkapkan rahasia gelap seseorang.

Namun demikian, perlu dipahami hal ini bisa terjadi jika seseorang memang ingin membuat suatu pangakuan, tetapi tidak akan berlaku jika mereka tak menginginkannya.

Faktanya hipnotis tidak bisa memaksakan hal yang bertentangan, misalnya dalam kasus penipuan Hipnotis tidak sesuai dengan keinginan korban.

5. Fakta hipnotis yang kelima adalah kesalahpahaman masyarakat soal hipnotis yang dilakukan tiba-tiba.

Padahal, hipnotis harus dilakukan dengan izin, ini karena hipnotis tidak bisa dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.

Baca Juga: Korban Hipnotis, Tukang Siomay di Cianjur Tinggalkan Dagangan Demi Antar Pelaku ke Sukabumi

Sementara itu, tetap saja hipnotis harus diwaspadai guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Berikut Tips menghindari hipnotis jalanan, dilansir dari laman plk.ui.ac.id.

Tips menghindari hipnotis jalanan

  1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak mempan kepada orang yang menolaknya. Ini karena seluruh proses hipnotis adalah proses self hypnosis (kita mensugesti diri sendiri), yang mana rasa takut seseorang akan dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis.
  2. Taruh rasa curiga pada orang baru, tidak dikenal atau orang yang berusaha mendekati tanpa sebab. Ini karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
  3. Waspada terhadap orang yang menepuk tiba-tiba dan sebisa mungkin hindari percakapan dengannya. Ini karena sugesti hipnotis sedang dilontarkan ketika seseorang fokus pada ucapan tersebut, sehingga sebaiknya segera pindah dari tempat tersebut dan berusaha mengalihkan perhatian.
  4. Jangan biarkan pikiran kosong pada saat sendirian ditempat umum. Ini karena ketika pikiran kosong, alam bawah sadar akan terbuka dan mudah untuk dihipnotis.
  5. Waspada terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba. Ini bisa menjadi kemungkinan sinyal seseorang sedang berusaha melakukan telepathic forcing. Maka, segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut dengan cara berdoa menurut agama dan keyakinan.
  6. Khusus untuk orang latah, usahakan agar selalu ditemani oleh orang lain ketika bepergian. Ini karena latah adalah suatu kebiasaan membuka alam bawah sadar untuk mengikuti perintah.
  7. Bersikap hati-hati terhadap orang yang tiba-tiba menghampiri tanpa suatu hal yang jela. Ini karena modus hipnotis bisa dilakukan secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
  8. Jika tubuh mulai merasa memasuki alam sadar yang berbeda, berusaha lah untuk keluar dan perintahkan diri agar sadar dan normal kembali. Beri sugesti penuh pada pikiran bahwa tubuh sedang dalam kondisi normal dan sadar sepenuhnya.

Baca Juga: Loker Jawa Barat Lulusan SMA Sederajat, Lokasi Penempatan Dekat Sukabumi

Untuk diketahui, LPPM IPB menyebutkan istilah hipnosis pertama kali digunakan oleh James Braid, ahli bedah dari Skotlandia.

Hipnotis umumnya digunakan untuk tujuan kuratif, terutama dalam kasus kecanduan, di mana seseorang tidak dapat berhenti bahkan setelah mencoba berbagai metode. Hipnotis nyatanya memiliki ragam manfaat jika digunakan sebagaimana mestinya.

Manfaat hipnotis tersebut diantaranya hipnotis berat badan, menyembuhkan masalah memori, insomnia, kesedihan, gangguan obsesi kompulsif, gagap, kepercayaan diri, rasa malu, proses persalinan, masalah kulit, berbicara di depan umum, kecemasan, rasa sakit, gangguan kebiasaan, dan lainnya. Hipnotis seperti ini dikenal dengan hipnoterapi.

Sumber: lppm.ipb.ac.id | plk.ui.ac.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih18 September 2024, 21:34 WIB

Abah Ucok Kirim Kode Keras ke Calon Bupati, Singgung Tata Ruang Ibukota Kab. Sukabumi

Mantan Wakil Bupati Sukabumi, Ucok Haris Maulana Yusup mengungkapkan keluh kesahnya terhadap sejumlah persoalan yang ada di Kabupaten Sukabumi yang menurutnya banyak yang belum terselesaikan
Politisi senior Sukabumi, H. Ucok Haris Maulana Yusup | Foto : Istimewa
Sukabumi18 September 2024, 20:55 WIB

Empat Warga Terjangkit DBD, Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi Lakukan Fogging

Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi menerima laporan bahwa ada empat warga terjangkit DBD di Kampung Pamatutan.
Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi melakukan fogging di Kampung Pamatutan usai menerima laporan adanya 4 warga yang terjangkit DBD. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 September 2024, 20:33 WIB

Dinas PU Sukabumi Lakukan Pemeliharaan Rutin di Ruas Jalan Cicurug-Cidahu

Dinas PU Kabupaten Sukabumi melakukan pemeliharaan rutin pada ruas jalan Cicurug-Cidahu di Desa Tangkil.
Petugas UPTD Dinas PU Kabupaten Sukabumi melakukan pemeliharaan rutin di ruas Jalan Cicurug-Cidahu. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel18 September 2024, 20:00 WIB

Situ Bagendit, Wisata Eksotis di Garut yang Berselimut Kisah Legenda

Situ Bagendit tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menawan, tetapi juga beragam aktivitas seru yang bisa kamu coba.
Situ Bagendit tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menawan, tetapi juga beragam aktivitas seru yang bisa kamu coba. (Sumber : disparbud.garutkab.go.id).
Sukabumi18 September 2024, 19:55 WIB

Kronologi Penembakan Pemilik Warkop di Sukabumi, Korban Alami Luka Tembak di Punggung

Polisi tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan yang dilakukan oleh oknum pengacara kepada pemilik warkop di Sukabumi.
Satreskrim Polres Sukabumi Kota saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pemilik warkop ditembak oknum pengacara, Selasa (17/9/2024) malam. (Sumber : Istimewa)
Nasional18 September 2024, 19:25 WIB

Hadiri IIGCE 2024, Wabup Sukabumi Sebut Pemanfaatan Geotermal Harus Green Energy

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menghadiri acara IIGCE ke-10 tahun 2024 yang dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat menghadiri acara IIGCE ke-10 tahun 2024 yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi di JCC Jakarta. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Nasional18 September 2024, 19:13 WIB

Ada Kang Heri Hermansyah Asal Sukabumi, Menuju Babak Menegangkan Pemilihan Rektor UI

iga calon yang melaju ke tahap selanjutnya adalah Prof. Ari Fahrial Syam, Fakultas Kedokteran UI); Prof. Heri Hermansyah (Fakultas Teknik UI); dan Teguh Dartanto (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI)
Tiga calon rektor Universitas Indonesia menuju babak debat publik| Foto : Istimewa
Life18 September 2024, 19:00 WIB

Kisah Inspiratif Ganesh Baraiya, Dokter Terpendek di Dunia dari India

Dr. Ganesh Baraiya, yang tingginya 3 kaki 4 inci, dikenal sebagai dokter terpendek di dunia, tetapi perjalanannya untuk mencapai prestasi ini penuh dengan tantangan.
Ilustrasi - Kisah kegigihannya dan menentang ekspektasi menjadikan Ganesh Baraiya inspirasi bagi banyak orang. (Sumber : Instagram/@ganeshbaraiya01).
Sukabumi18 September 2024, 18:23 WIB

Pemilik Warkop di Sukabumi Ditembak Oknum Pengacara, Polisi Kejar Pelaku

Berikut kronologi peristiwa penembakan pemilik warkop oleh oknum pengacara di Sukabumi.
Ilustrasi. Seorang pemilik warkop di Kota Sukabumi ditembak oknum pengacara. | Foto : Pixabay
Life18 September 2024, 18:00 WIB

Amalan dari Rasulullah SAW untuk Orang yang Sakit, Insya Allah Sembuh

Tidak hanya mengandalkan obat-obatan, umat Muslim juga percaya pada kekuatan doa untuk mempercepat proses penyembuhan.
Ilustrasi - Tidak hanya mengandalkan obat-obatan, umat Muslim juga percaya pada kekuatan doa untuk mempercepat proses penyembuhan. (Sumber : Freepik)