SUKABUMIUPDATE.com – Mungkin, Anda baru sadar dalam beberapa hari ini ada yang berubah pada mesin pencari Google. Langkah revolusioner yang telah diprediksi, dinantikan dan dikhawatirkan banyak pihak, Google secara resmi mulai meluncurkan AI Mode (disebut juga AI Overviews) di mesin pencari ikoniknya.
Fitur ini menandai pergeseran paling signifikan dalam cara kerja Google Search sejak pertama kali diluncurkan, mengubah daftar link tradisional menjadi jawaban langsung yang disintesis oleh Artificial Intelligence (AI).
Dengan AI Mode, Anda tidak lagi hanya mendapatkan sepuluh link berwarna biru. Sebaliknya, Google akan menganalisis miliaran halaman web dan menyajikan jawaban komprehensif dalam bentuk paragraf ringkasan di bagian paling atas hasil pencarian.
Baca Juga: Jebakan Bernama “Klik Setuju": Mengapa Kita Sering Abaikan Kebijakan Privasi?
Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan lanjutan dengan AI, menyempurnakan pertanyaan atau mengeksplorasi topik secara lebih mendalam seperti sedang mengobrol dengan seorang ahli.
"Langkah ini adalah komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang semakin kompleks," ujar juru bicara Google pada sejumlah media. "Kami ingin membuat pencarian menjadi lebih alami dan intuitif."
Cara Kerja dan Keuntungan bagi Pengguna
Misalnya, ketika seseorang mencari "cara merawat anggrek di musim hujan", AI Mode tidak akan mengarahkannya ke beberapa blog taman. Melainkan, AI akan langsung memberikan poin-poin penting seperti mengurangi intensitas penyiraman, menjauhkan tanaman dari curahan hujan langsung, dan kebutuhan cahaya yang cukup, semua dirangkum dalam satu tampilan yang rapi.
Baca Juga: Dari Teori ke Praktek: Cara Mengintegrasikan AI ke Dalam Workflow Sehari-hari
Di bawah jawaban, Google akan menampilkan sumber-sumber yang digunakan serta saran pertanyaan lanjutan seperti "Berapa dosis pupuk yang dianjurkan?".
Keuntungan terbesarnya adalah efisiensi waktu. Pengguna, terutama yang mencari informasi dengan cepat, tidak perlu lagi membuka banyak tab dan menyaring informasi secara manual. AI Google yang bekerja dengan model Language Model (LLM) mutakhir melakukan pekerjaan.
Kontroversi dan Dampak di Balik Inovasi
Namun, luncuran AI Mode tidak lepas dari kritik. Kekhawatiran terbesar datang dari publisher dan content creator online.
Baca Juga: Panduan Prompt Engineering: Cara Bicara ke AI agar Hasilnya Maksimal
Jika Google sudah memberikan semua jawaban inti di halamannya sendiri, trafik klik ke website sumber diperkirakan akan anjlok. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan bisnis media, blog, dan situs review yang selama ini bergantung pada trafik dari Google Search.
"Isu keakuratan juga menjadi perhatian serius. AI bisa mengalami 'halusinasi' atau membuat fakta," tandas seorang analis tech. Meskipun Google menyertakan sumber, terdapat risiko pengguna hanya membaca ringkasan tanpa mengecek kebenaran informasi ke website asal.
Ketersediaan Global dan Masa Depan Pencarian
Untuk saat ini, AI Mode dilaporkan hanya tersedia secara penuh untuk pencarian dalam bahasa Inggris. Pengguna di luar yang mencari menggunakan bahasa lokal mungkin akan melihat pesan bahwa fitur ini belum mendukung bahasa mereka, meski untuk kata kunci global seperti "Taylor Swift" atau "Bitcoin", AI Overviews mungkin masih muncul.
Dan faktanya, kata kunci seperti “Led Zeppelin” ketika diujikan terhadap AI overview, ia hanya merespons bahwa hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.
Langkah Google ini dipandang sebagai respons langsung terhadap pesatnya pertumbuhan pesaing seperti ChatGPT dan Perplexity.ai, yang menawarkan pengalaman tanya-jawab yang lebih langsung.
Keberadaan AI Mode mempertegas bahwa masa depan pencarian informasi akan bersifat konversasional dan lebih personal, sekaligus memicu debat baru tentang etika, keberlanjutan ekosistem web, dan monopoli informasi di era AI.
Penulis: Danang Hamid