Jembatan Cibalagung Cianjur Ambruk Gara-gara Perubahan Konstruksi

Kamis 06 Februari 2020, 09:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur memberikan tambahan waktu selama 50 hari kepada pihak rekanan untuk menyelesaikan perbaikan ambruknya rangka konstruksi Jembatan Cibalagung senilai Rp 5,8 miliar (sebelumnya disebutkan Rp 5,3 miliar) di ruas jalan penghubung Pasirgede Raya-Tangkil di Kecamatan Cianjur.

Jika dalam waktu 50 hari ke depan pihak rekanan atas nama CV Karya Utama tak bisa menyelesaikan pekerjaan berikut denda, maka perusahaan tersebut terancam di-black list. 

BACA JUGA: Kasus Jembatan Cibalagung Cianjur Ambruk, Polisi Periksa Rekanan dan Pelaksana Pembangunan

Kepala Bidang Pembangunan Jalan Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Yedi Indraguna, membeberkan dari awal sudah disarankan agar pihak rekanan menggunakan tiang perancah (scaffolding) saat memasang rangka konstruksi jembatan berbahan baja tersebut. Namun tim erection dari PT Yambala Indonesia yang ditunjuk pihak rekanan memiliki metode tersendiri. 

"Pihak penyedia jasa yaitu rekanan dan juga pengawas sudah sepakat pemasangan rangka konstruksi baja menggunakan tiang scaffolding. Tapi tim ereksi punya metode sendiri. Mereka tidak menggunakan tiang scaffolding tapi hanya menggunakan kawat sling yang ditarik," terang Yedi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/2/2020). 

BACA JUGA: Jembatan Cibalagung Cianjur Ambruk, Dua Pekerja Nyaris jadi Korban

Hasil analisa di lapangan, kata Yedi, metode itulah yang menyebabkan ambruknya rangka konstruksi jembatan. Sebab, kawat sling yang menjadi penyangga tidak kuat menahan beban rangka konstruksi baja. 

"Mereka (tim ereksi) beralasan, metode menahan beban rangka konstruksi baja hanya menggunakan kawat sling sudah sering dilakukan di daerah lain. Selama ini kata mereka, metode itu aman-aman saja. Tapi mungkin jenis kontur tanah di setiap wilayah berbeda-beda," tuturnya.

BACA JUGA: Patah Besi Penyangga, DPU Lakukan Perbaikan Darurat Jembatan Cibuni Sukabumi

Sayangnya, jelas Yedi, perubahan metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka konstruksi jembatan berbahan baja itu tidak dilaporkan ke Dinas PUPR. Yedi juga menyayangkan pihak pengawas yang tak menginformasikan perubahan metode tersebut.

"Sepekan sebelum kejadian (ambruk), saya mengecek ke lokasi. Saya juga mempertanyakan kenapa scaffolding tidak terpasang. Awalnya scaffolding sempat dipasang. Tapi scaffolding dibongkar lagi karena tim ereksi punya metode lain," jelasnya. 

BACA JUGA: TPT Ambruk, Jembatan Saronge Sagaranten Sukabumi Tak Bisa Dilintas Mobil

Yedi menuturkan sudah berkoordinasi dengan pihak rekanan CV Karya Utama serta tim ereksi baja dari PT Yambala Indonesia. Pada prinsipnya, kata Yedi, PT Yambala Indonesia akan bertanggung jawab untuk memperbaiki kembali rangka konstruksi jembatan yang ambruk.

"(PT Yambala Indonesia) sudah bersurat kepada kami. Intinya, mereka akan membongkar dan mengganti yang rusak-rusak. Tapi untuk menginvestigasi ke lokasi menunggu dulu pencabutan garis polisi. 

BACA JUGA: Pondasi Jembata n Ciodeng Cikakak Sukabumi Ambruk, Permukaan Jalan Amblas

Yedi mengatakan pengerjaan pembangunan Jembatan Cibalagung dimulai Agustus 2019 dan harus selesai selama 150 hari kerja. Semestinya pekerjaan itu selesai pada akhir tahun lalu. Namun, pada pelaksanaan pekerjaan itu terjadi perubahan detail engineering design (DED) karena terjadi perbedaan panjang bentang jembatan.

"Itu ada semacam re-design. Pihak konsultan DED yang pertama, panjang bentang jembatan itu 40 meter. Tapi ketika akan ada pelaksanaan, tim erection yang ditunjuk pihak rekanan mengukur ulang bentang jembatan hingga berubah jadi 40,75 meter," ungkap Yedi. 

BACA JUGA: Akses Puncak Darma Terancam, TPT Jembatan Cimarinjung 1 Ciemas Sukabumi Amblas

Terjadinya perubahan desain itu berdampak terhadap berubahnya juga rangka konstruksi yang pasti bertambah. Apalagi material baja ada yang harus diimpor, seperti anchor bolt. 

"Dengan terjadinya perubahan ini ada waktu yang hilang selama 45 hari. Makanya pihak rekanan mengajukan perpanjangan waktu atau istilahnya kompensasi. Tapi kami acc (setujui) perpanjangan selama 40 hari dan belum kena denda. Itu jatuhnya pada 7 Februari 2020," tuturnya.

BACA JUGA: Bahaya! Begini Kerusakan Jembatan Amblas di Jalur Alternatif Cibadak-Nagrak Sukabumi

Jika selama masa perpanjangan waktu selama 40 hari pekerjaan tak kunjung selesai, maka sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 70/2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres RI Nomor 54/2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka diberikan tambahan waktu lagi selama 50 hari disertai denda. Jika setelah diberikan perpanjangan waktu lagi selama 50 hari pekerjaan tidak kunjung selesai, maka pihak rekanan akan di-black list sehingga tak bisa mengikuti semua proses lelang di pemerintahan.

"Progres pekerjaan itu sebetulnya sudah 95 persen karena rangka konstruksi baja sudah ada. Jadi tinggal 5 persen lagi yakni untuk pemasangan dan pengecoran lantainya. Kalau tidak ada insiden, pekan ini sebetulnya pekerjaan sudah finishing," pungkasnya. 

BACA JUGA: Jembatan Penghubung Dua Kampung Rusak, Camat Cibadak Sukabumi Minta Warga Sabar

Ambruknya rangka konstruksi baja Jembatan Cibalagung terjadi pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Pekerjaan pembangunan Jembatan Cibalagung mengantongi SPK bernomor 630/051/Pemb.Jln/PUPR/2019 tertanggal 2 Agustus 2019. Biaya proyeknya sebesar Rp 5.835.399.996,00 bersumber dari dana alokasi umum (DAU) tahun anggaran 2019. Lama pengerjaan selama 150 hari kalender.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi07 Mei 2024, 11:04 WIB

Literasi Digital, Pemkot Sukabumi Gelar EdukAsyik dengan Pendekatan Komunikasi Pribadi

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada pengguna internet.
Pemkot Sukabumi melalui Diskominfo menggelar EdukAsyik Literasi Digital di Hotel Balcony, Selasa (7/5/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Life07 Mei 2024, 11:00 WIB

10 Tips Hidup Bahagia Meski Menghadapi Banyak Masalah, Ayo Lakukan!

Habiskan waktu dengan orang-orang yang Anda cintai dan hargai agar hidup bahagia meski banyak masalah.
Ilustrasi. Sahabat Baik. Tips Hidup Bahagia Meski Menghadapi Banyak Masalah, Ayo Lakukan! | (Sumber : Pixabay.com/Dimhou)
Sukabumi07 Mei 2024, 10:33 WIB

Diserahkan Kusmana, 1.070 KPM di Limusnunggal Sukabumi Terima Bantuan Beras

Bantuan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk membantu masyarakat.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menyerahkan bantuan pangan beras secara simbolis kepada KPM di Kelurahan Limusnunggal, Selasa (7/5/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Inspirasi07 Mei 2024, 10:30 WIB

Info Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Pelamar Berpengalaman

Berikut Informasi Lengkap tentang Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Pelamar Berpengalaman. Jobseeker Ayo Daftar!
Ilustrasi. Info Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Pelamar Berpengalaman (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Nasional07 Mei 2024, 10:04 WIB

Deklarasi Oposisi! Tiga Poin Ganjar Pranowo untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pernyataan ini disampaikan Ganjar dalam sambutan kepada TPN Ganjar-Mahfud.
Ganjar Pranowo menyatakan oposisi terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 10:00 WIB

Kemampuan Mengatasi Kegagalan, 7 Ciri Orang yang Akan Sukses di Masa Depan

Orang yang akan sukses di masa depan menunjukan ciri-ciri yang dapat dikenali.
Orang yang akan sukses di masa depan menunjukan ciri-ciri yang dapat dikenali. | (Sumber : Freepik.com/@kues)
Keuangan07 Mei 2024, 09:30 WIB

7 Tantangan Orang Kaya Agar Tidak Jatuh Miskin, Jangan Lengah!

Dengan manajemen keuangan yang tepat, disiplin, dan perencanaan yang baik, orang kaya dapat memitigasi risiko dan menjaga kekayaan mereka dari kemungkinan jatuh miskin.
Ilustrasi. Orang kaya. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi stabilitas keuangan seseorang meskipun memiliki kekayaan yang substansial. (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Sehat07 Mei 2024, 09:00 WIB

6 Bahan Alami yang Efektif Mengatasi Sakit Lambung, Maag dan Gangguan Pencernaan

Anda dapat mengatasi asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda dengan mengonsumsi bahan-bahan alami.
Ilustrasi Teh Chamomil - Anda dapat mengatasi asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda dengan mengonsumsi bahan-bahan alami.  (Sumber : Freepik.com/@8photo)
Nasional07 Mei 2024, 08:54 WIB

Tak Masuk Akal, Drh Slamet Kritik Rencana Impor Beras Akibat Gelombang Panas

Slamet menyebut kondisi negara-negara pengimpor lebih parah ketimbang Indonesia.
Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS drh Slamet mengkritik rencana impor beras yang diusulkan pemerintah pada tahun ini. | Foto: Istimewa
Sukabumi07 Mei 2024, 08:30 WIB

Kota Sukabumi dalam Musrenbangnas 2024, Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan

Kusmana akan bersinergi dengan pemerintah pusat dalam melaksanakan program.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kanan) dan Kepala BAPPEDA Kota Sukabumi Asep Suhendrawan (kiri) hadir dalam Musrenbangnas 2024, Senin, 6 Mei 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi