SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah rawan erosi di Sukabumi menjadi perhatian serius mengingat curah hujan tinggi dan kondisi tanah labil yang kerap memicu longsor. Di beberapa titik, permukiman warga serta lahan para pengusaha ultra mikro dan mikro berada sangat dekat dengan tebing dan aliran sungai, sehingga memerlukan infrastruktur pengaman seperti bronjong untuk mencegah kerusakan lebih besar.
Dalam upaya memperkuat mitigasi bencana dan ketahanan lingkungan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Peduli melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan pemasangan bronjong di area rawan tersebut sebagai langkah preventif yang memiliki dampak langsung bagi keselamatan dan ekonomi warga.
Pantauan jurnalis di lokasi menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap inisiatif ini. Warga yang sebelumnya hidup dalam kekhawatiran akan longsor kini merasa lebih terlindungi. Salah satu penerima manfaat menyampaikan rasa leganya setelah pemasangan bronjong.
“Bronjong ini sangat berarti bagi keselamatan dan mata pencaharian kami. Tanah tidak lagi mudah ambles ke sungai, sawah lebih aman, dan kami tidak lagi cemas setiap kali hujan deras turun,” ujarnya. Keberadaan bronjong juga dinilai membantu menjaga kontinuitas produktivitas pertanian dan menjaga akses jalan dari risiko erosi.
Dari sisi PNM, program ini dipandang bukan hanya sebagai infrastruktur fisik, tetapi bagian dari strategi pemberdayaan berbasis lingkungan. Pemimpin Cabang PNM Sukabumi, Yosua Mawantyo Nugroho, menegaskan komitmen tersebut. “Pemasangan bronjong ini bukan kegiatan seremonial, melainkan langkah strategis untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
Infrastruktur lingkungan seperti bronjong adalah fondasi bagi ketahanan ekonomi masyarakat, melindungi aset usaha, dan memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana,” ujarnya. Yosua juga menekankan bahwa setiap intervensi TJSL harus membawa dampak positif yang terukur secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. (adv)






