Gunung Salak dan Sejarah Kerajaan Perak Pemerintahan Awal Masyarakat Sunda

Rabu 07 Juni 2023, 12:34 WIB
Lanskap pemandangan dari Puncak Salak 1 Gunung Salak, Minggu, 27 November 2022. | Foto: SU/Oksa Bachtiar Camsyah

Lanskap pemandangan dari Puncak Salak 1 Gunung Salak, Minggu, 27 November 2022. | Foto: SU/Oksa Bachtiar Camsyah

SUKABUMIUPDATE.com - Berada di wilayah administratif Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Gunung Salak oleh masyarakat Sukabumi dianggap pelindung di sisi barat, selain Gunung Gede Pangrango di bagian utara. Dalam beberapa keterangan, gunung dengan puncak setinggi 2.211 meter di atas permukaan laut tersebut dikaitkan dengan Salaka Nagara yang artinya kerajaan perak. Ini ditengarai sebagai pemerintahan awal masyarakat Sunda.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan kata Salaka yang berkembang di tanah Sunda pada awalnya berasal dari bahasa Sanskerta. Salaka Nagara ini juga dianggap sebagai negeri argyre/perak yang dimaksud Claudius Ptolemaeus (ahli geografi). Ptolemaeus dalam bukunya "Geographia" mencatat Argyre sebagai kerajaan kuno tertua di Nusantara yang berdiri sejak 130 Masehi. Kata argyre berarti perak karena produk andalannya adalah perak.

Dalam bahasa Sunda, perak juga diistilahkan dengan Salaka. Soendaneesch-Hollandsch woordenboek 1884 menyebutkan Salaka dalam bahasa Sunda berarti perak, zilver, zilveren. Salaka memang berasal dari bahasa Sanskerta. Namun, pola pelafalan bahasa Sanskerta yang menyebar ke tanah Sunda mengalami sedikit perubahan terutama pada vokal di belakang seperti Tarum menjadi Taruma. Kerajaan Tarumanagara kemungkinan berasal dari kata Tarum (pohon yang bisa menjadi pewarna pakaian). Juga kemudian muncul toponimi Citarum.

"Pelafalan ini juga umum seperti nama Arjuna di Sunda. Ternyata di India dibaca Tarum tanpa vokal a di belakang. Salaka Nagara sebagai kerajaan juga ditengarai berasal dari kata Salak yang kemudian menambah huruf vokal di belakang menjadi Salaka," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story" kepada sukabumiupdate.com pada Rabu, 7 Juni 2023.

Baca Juga: PART I: Kecelakaan Laut dan Nasib Status UNESCO Global Geopark Ciletuh Sukabumi

Salaka dalam arti perak (selain juga emas) merupakan komoditas unggulan awal wilayah Jawa, sebelum ramainya rempah-rempah. Irman mengungkapkan, bisa jadi, saat itu rempah-rempah belum menjadi komoditas utama sehingga perdagangan dengan Tiongkok tercatat berupa emas, salaka, dan gading. Tetapi, setelah jalur sutra ditutup, rempah-rempah menjadi dagangan utama yang menarik minat para kolonialis.

Kerajaan Salaka Nagara sendiri menjadi kontroversi karena termuat dalam Wangsakerta (naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara dalam 26 jilid yang konon ditulis pada sekitar 1677 dan 1698). Di luar kontroversi tersebut, patut digali mengenai peradaban perak terkait keahlian pakar pembuat/pengolah logam pada masa itu.

Jika dikaitkan dengan prasasti Sanghyang Tapak yang betahun 1030 masehi dengan tarikh tertulis 952 saka, maka runutan ke belakang untuk tahun 1 saka adalah sekitar 78 masehi. Sementara sebagian berpendapat kerajaan Salaka Nagara berdiri pada 150 masehi.

Tidak terlalu jauh dari peradaban penanggalan yang muncul pada 22 tahun sebelum kerajaan berdiri dan menguasai peradaban perak di teluk lada Pandeglang. Konon pula, kata Pandeglang berasal dari kata Panday (ahli/pakar pembuat) dan Geulang (perhiasaan/aksesoris/perkakas) artinya ahli/pakar pembuat gelang.

Versi lain menyebutkan pula satu bagian kaki Gunung Salak terlihat keperak-perakan begitu terkena sinar matahari, maka kerajaan ini disebut Salaka Nagara. Oleh karena itu, kuat dugaan Gunung Salak yang dimaksud bukanlah berasal dari buah salak, tetapi dari salak bermakna perak alias gunung perak. Lebih jauh lagi buah salak, yang jika kita lihat dari kejauhan terkena cahaya berkilat layaknya perak. Bisa jadi dulu dianggap sebagai buah perak.

Baca Juga: Slagen Voor Het Examen dan Tradisi Eropa, Membaca Sejarah Samen di Sukabumi

"Namun muncul juga pendapat bahwa Salaka berasal dari kata Saloka. Sa artinya Esa atau tunggal, Loka artinya tempat, sehingga dianggap sebagai Tempat Sanghyang Tunggal. Apalagi terkait Gunung Halimun dan Lebak Cawene yang disakralkan. Pendapat ini terutama merujuk kepada Gunung Salak yang dianggap sakral, selain Gunung Gede sebagai tempat Sanghyang Tunggal. Banyaknya tempat sakral di tanah Sunda di mana Sanghyang Tunggal juga memunculkan istilah Parahyangan. Pendapat ini agak berbeda dengan istilah Prayangan yang mengkaitkan istilah ini dengan menyerahnya Sumedang kepada Mataram," ujar Irman.

Di balik kontroversi itu, Gunung Salak memang menyimpan kesakralan dan misteri yang tiada henti. Hingga Andries de Wilde harus bernegosiasi terlebih dulu dengan juru kunci sebelum mendaki puncaknya karena ada larangan bagi orang Eropa untuk menaikinya. Cerita ini tertulis dalam buku "De Preanger Regentschappen Op Java Gelegen" yang dirilis Andries de Wilde pada 1829. Bahkan ketika pasukan milisi Belanda yang bergerilya melawan Jepang tahun 1942 di sekitar halimun salak, akhirnya tidak tahan dan menyerah.

Kesakralan itu terasa hingga kini dengan mitos-mitos mengenai kecelakaan pendaki maupun pesawat di sekitar Gunung Salak yang kini memiliki tiga jalur pendakian resmi: Pintu Cidahu, Pasir Reungit, dan Cimalati.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life28 Maret 2024, 19:00 WIB

10 Persiapan Menjelang Pernikahan yang Harus Diperhatikan Calon Pengantin

Catin Yuk Simak, Ini Sederet Persiapan Menjelang Pernikahan yang Harus Diperhatikan Calon Pengantin!
Ilustrasi. Cincin Pernikahan | 10 Persiapan Menjelang Pernikahan yang Harus Diperhatikan Calon Pengantin (Sumber : pixabay.com/@JeffBalbalosa)
Sukabumi28 Maret 2024, 18:51 WIB

Kronologi Mobil Pikap Terjun ke Jurang 25 Meter di Cireunghas Sukabumi, Sopir Terluka

Berikut kronologi kecelakaan tunggal mobil pikap terjun ke jurang sedalam 25 meter di Cireunghas Sukabumi.
Kondisi mobil pikap yang masuk jurang sedalam 25 meter di Cireunghas Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat28 Maret 2024, 18:42 WIB

6 Penyebab Berat Badan Naik Meski Sedang Berpuasa, Ini Pemicunya

Terdapat beberapa sebab yang memicu berat badan jadi naik meski sedang mnejalani puasa Ramadhan. Penting diantisipasi agar tidak makin buncit
Penyebab berat badan naik saat puasa | Foto : Pexels/ SHVETS production
Sehat28 Maret 2024, 18:30 WIB

Gejala Asam Lambung Naik: Sensasi Rasa Terbakar dari Dada Hingga Tenggorokan

Refluks asam lambung sesekali sering terjadi, namun jika Anda sering mengalaminya, Anda mungkin menderita kondisi yang lebih serius yang disebut penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Ilustrasi - Refluks asam umumnya terasa seperti sensasi terbakar di bagian tengah dada.(Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Life28 Maret 2024, 18:00 WIB

Doa Puasa Ramadan Hari ke-17 dan 18, Jangan Lupa Diamalkan!

Berikut ini doa yang bisa diamalkan di bulan Ramadan hari ke 17 dan 18
Ilustrasi - Doa Puasa Ramadan Hari ke-17 dan 18, Jangan Lupa Diamalkan! (Sumber : Freepik.com/@Sketchepedia)
DPRD Kab. Sukabumi28 Maret 2024, 17:55 WIB

Harapan DPRD Sukabumi Kepada Kades yang Kini Memiliki Masa Jabatan 8 Tahun

Revisi UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa disahkan pada rapat paripurna DPR RI, Kamis (28/3/2024). Salah satu perubahan signifikan adalah masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dan bisa 2 kali masa jabatan.
Yudi Suryadikrama, Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Jejak Wakil Rakyat
Sehat28 Maret 2024, 17:30 WIB

Cara Mudah Menghilangkan Asam Lambung: 4 Hal Ini Dapat Menolong Anda

Beberapa langkah ini dapat membantu Anda menghilangan asam lambung secara mudah.
Ilustrasi - Beberapa langkah ini dapat membantu Anda menghilangan asam lambung secara mudah. (Sumber : Freepik.com)
Gadget28 Maret 2024, 17:10 WIB

Waspada, 6 Tanda HP Anda Telah Diretas Orang Lain, Berikut Ciri-cirinya!

Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa HP anda sudah diretas oleh orang lain. Karenanya penting untuk diperhatikan
Ilustrasi. Mengetahui HP diretas orang lain. (Sumber foto : Pexels/PhotoMIX Company)
Life28 Maret 2024, 17:04 WIB

6 Cara Ampuh Mencegah Ular Masuk Rumah, Yuk Terapkan Sekarang Juga!

Mencegah ular masuk ke dalam rumah keharusan yang harus dilakukan untuk antisipasi lebih awal. Maka penting diketahui setiap pemilik rumah.
Ilustrasi. Cara mencegah ular masuk ke dalam rumah. (Sumber foto : Pexels/Pixabay)
Musik28 Maret 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Dygta feat Kamasean Tapi Tahukah Kamu, Betapa Ku Mencintai Dirimu?

Viral di TikTok jadi Lagu Galau, Inilah Lirik Lagu Dygta feat Kamasean: Tapi Tahukah Kamu, Betapa Ku Mencintai Dirimu?
Video Klip Lagu Dygta feat Kamasean Tapi Tahukah Kamu, Betapa Ku Mencintai Dirimu? (Sumber : YouTube/HaloEntertainmentIndonesia (HEI))