Hari Ini 11 Tahun Lalu, Pesawat Sukhoi Tabrak Gunung Salak Tewaskan 45 Orang

Selasa 09 Mei 2023, 12:45 WIB
Tebing Gunung Salak yang menjadi titik kecelakaan pesawat Sukhoi superjet 100 pada 9 Mei 2012. | Foto: YouTube/Tamara Delv

Tebing Gunung Salak yang menjadi titik kecelakaan pesawat Sukhoi superjet 100 pada 9 Mei 2012. | Foto: YouTube/Tamara Delv

SUKABUMIUPDATE.com - Tepat hari ini, sebelas tahun lalu, pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak. Hasil Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan peristiwa yang terjadi pada 9 Mei 2012 ini tidak disebabkan kerusakan pada pesawat.

Mengutip laporan KNKT yang dimuat di website tni-au.mil.id, kecelakaan yang menewaskan 45 orang tersebut dipicu human factor dan sejumlah faktor lainnya.

Berdasarkan data yang didapat dari kotak hitam (blackbox) pesawat, baik Flight Data Recorder (FDR) maupun Cockpit Voice Recorder (CVR), tidak ada tanda-tanda kerusakan pada pesawat selama penerbangan. Instrumen peringatan bahaya di pesawat juga berfungsi baik dan memberikan peringatan dengan benar.

Laporan hasil investigasi KNKT menyebutkan 38 detik sebelum pesawat menabrak tebing Gunung Salak, instrumen peringatan TAWS (Terrain Awareness and Warning System) berbunyi. Instrumen peringatan di pesawat ini secara otomatis akan berbunyi jika pesawat mendekati daratan di depannya.

Tim SAR gabungan saat membawa serpihan pesawat dalam tragedi kecelakaan pesawat Sukhoi superjet 100 di Gunung Salak pada Mei 2012. | Foto: SU/Andri SomantriTim SAR gabungan saat membawa serpihan pesawat dalam tragedi kecelakaan pesawat Sukhoi superjet 100 di Gunung Salak pada Mei 2012. | Foto: SU/Andri Somantri

Baca Juga: Ada Tiga Jalur, Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Kembali Dibuka 1 April 2023

Namun, PIC (Pilot-In-Command) pesawat Sukhoi Superjet 100 yang tengah melakukan penerbangan promosi itu mematikan instrumen TAWS karena berasumsi instrumen peringatan tersebut bermasalah.

Kemudian tujuh detik sebelum tabrakan, peringatan berupa suara yang memperingatkan roda belum diturunkan berbunyi. Dari rekaman blackbox diketahui awak pesawat sempat bertanya mengapa instrumen TAWS berbunyi. Tabrakan lalu terjadi tanpa kesempatan manuver recovery oleh awak pesawat.

Hasil simulasi KNKT menyimpulkan, tabrakan sebenarnya bisa dihindari apabila awak pesawat melakukan manuver recovery dengan berbelok ke kiri dalam 24 detik setelah alarm peringatan dari instrumen TAWS berbunyi pertama kali.

Meski hasil penyelidikan ini menunjukkan banyak human factor yang melatarbelakangi kecelakaan, namun KNKT tidak menegaskan kejadian ini disebabkan murni kesalahan manusia, yang dalam hal ini adalah PIC. Menurut ketua KNKT, Tatang Kurniadi, meski terdapat human factor, namun tidak semuanya berasal dari human factor tersebut.

Ada juga beberapa faktor lainnya. Antara lain kurangnya data batas ketinggian minimum yang berfungsi untuk daerah Gunung Salak pada pesawat, awak pesawat yang tidak mengenali medan jalur penerbangan, dan adanya pengalihan perhatian saat adanya percakapan panjang yang tidak terkait dengan penerbangan antara awak pesawat dengan penumpang dari calon pembeli yang berada di ruang kemudi atau kokpit pesawat.

Atas hasil investigasi ini, KNKT telah menerbitkan sejumlah rekomendasi yang sudah diteruskan pada sejumlah pihak terkait yakni Dirjen Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura II selaku perusahaan penyelenggara pemanduan lalu lintas udara, dan pihak Sukhoi Civil Aircraft Company.

Investigasi ini dilakukan selama tujuh bulan oleh tim KNKT didampingi tim KNKT Rusia. Seluruh proses pembacaan kotak hitam dan simulasi dilakukan di laboratorium KNKT Jakarta.

Pesawat mengalami kecelakaan di Gunung Salak pada Rabu, 9 Mei 2012, saat melakukan joy flight. Pesawat hilang di titik koordinat 06.43 menit 08 detik lintang selatan dan 106.43 menit 15 detik bujur timur. Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.33 setelah mengudara selama 30 menit.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram