Mengenal Perbedaan Arema FC dan Arema Indonesia, Klub yang Alami Dualisme

Senin 30 Januari 2023, 16:00 WIB
Mengenal Perbedaan Arema FC dan Arema Indonesia, Klub yang Alami Dualisme. | (Sumber : aremafc.com dan arema indonesia).

Mengenal Perbedaan Arema FC dan Arema Indonesia, Klub yang Alami Dualisme. | (Sumber : aremafc.com dan arema indonesia).

SUKABUMIUPDATE.com - Klub Arema FC sedang ramai diperbincangkan warganet di media sosial, karena terkait kerusuhan yang menimpa sepakbola tanah air akhir-akhir ini. Kebanyakan para suporter menyalahkan Arema FC karena dianggap abai dengan kasus Tragedi Kanjuruhan.

Bahkan, imbasnya kantor Arema FC dirusak sekelompok massa pada Minggu 29 Januari 2023 kemarin. Sebagian besar dari perusuh datang dengan rasa kecewa dengan nasib 135 korban Tragedi Kanjuruhan yang belum menerima keadilan.

Alhasil, klub Arema FC melalui manajemennya berencana untuk mempertimbangkan membubarkan tim karena terus mendapat penolakan hingga teror kebencian dari para pecinta sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Dikdik dan Bos Jamal Preman Pensiun Kembali Berakting! Syuting Film Apa di Sukabumi?

Rencana tersebut disampaikan Tatang Dwi Arifianto, selaku Komisaris PT Arema Aremania Bersaatu Berprestasi Indonesia (PT. AABI) setelah pecahnya kericuhan di "Kandang Singa" alias kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023) siang WIB, mengutip dari Suara.com.

"Jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” kata Tatang Dwi Arifianto, selaku Komisaris PT Arema Aremania dalam rilisnya dikutip Senin (30/1/2023).

Andai Arema FC benar-benar membubarkan diri, maka masalah dualisme yang terjadi sejak 2011 dengan Arema Indonesia bisa dibilang akan secara otomatis selesai.

Baca Juga: Mayat Wanita di Sungai Cipelang Sukabumi, Keluarga: Terduga Pelaku Sudah Ditangkap

Arema "terbelah" dua pada 2011 setelah Indonesia memiliki dua kompetisi sepak bola papan atas buntut dari konflik di tubuh PSSI. Kompetisi itu adalah Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).

Arema Indonesia (saat itu bernama Arema Malang) memutuskan tampil di IPL pada 2011 yang saat itu dianggap sebagai kompetisi sepak bola kasta teratas Indonesia yang resmi.

Namun di musim kedua, IPL justru dianggap ilegal karena adanya konflik internal di tubuh PSSI. Di momen ini lah Arema terbelah menjadi dua.

Baca Juga: Belajar dari Kang Mus, Pandai Besi di Cibatu Sukabumi: Modal Kuota Kini Ratusan Juta

Ketua Yayasan Arema Indonesia, Muhammad Nur dan Acub Zaenal saat itu bersikukuh tetap berkompetisi di IPL setelah mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora. Mereka mengubah nama tim menjadi Arema Indonesia.

Di sisi lain, kubu Rendra Kresna selaku sekretaris Yayasan Arema yang tak setuju dengan keputusan tim tampil di IPL, memutuskan tampil di LSI dengan nama Arema Cronus yang beberapa tahun kemudian berubah jadi Arema FC.

Arema Indonesia

Arema Indonesia adalah klub asal Malang, Jawa Timur yang sudah berdiri sejak 11 Agustus 1987. Tim ini sudah mengikuti berbagai kompetisi kasta tertinggi Tanah Air mulai dari Galatama, Liga Super Indonesia hingga Liga Premier Indonesia.

Arema Indonesia mampu meraih berbagai gelar juara pasca terbentuk pada 1987 termasuk Galatama 1992-93, ISL 2009-10, Piala Galatama 1992 dan Piala Indonesia 2005 dan 2006.

Mereka menggunakan nama PS Arema dari 1987 hingga 1995 sebelum berubah menjadi Arema Malang yang bertahan dari 1995 hingga 2009. Selepas itu, mereka menggunakan nama Arema Indonesia hingga sekarang.

Baca Juga: Kenapa Bukan Dinamai Cibuleud? Menguak Sejarah Kalibundeur di Usianya yang Ke - 41.

Pasca dualisme, Arema Indonesia sempat tidak mendapatkan tempat di sepak bola Tanah Air, sebelum PSSI memperbolehkan mereka berkompetisi pada 2017 melalui Kongres PSSI di Bandung.

Keputusannya, Arema Indonesia bisa kembali berkompetisi di ajang resmi tetapi harus memulai dari Liga Nusantara sebelum kini bermain di Liga 3 Jawa Timur.

Arema FC

Arema FC lahir di masa-masa dualisme kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia. Karena itu, mereka punya sejarah yang sama dengan Arema Indonesia sebelum memisahkan diri pada 2011.

Sejak itu, Arema FC yang kala itu masih bernama Arema Cronus bermain di Indonesia Super League (ISL) hingga kompetisi kini berubah nama menjadi Liga 1.

Arema Cronus berubah nama menjadi Arema FC sejak 2017. Nama itu bertahan hingga sekarang.

Baca Juga: Wibu Harus Coba, Ini 12 Aplikasi Baca Komik Terbaik di Android

Berbeda dengan Arema Indonesia, Arema FC sejauh ini belum meraih prestasi mentereng. Tercatat, mereka belum pernah merengkuh trofi ISL/Liga 1.

Singo Edan kini tengah dalam krisis. Pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC dilarang untuk memainkan laga kandang di Malang dan sekitarnya setidaknya dalam radius 250 km. Pada prosesnya, Arema FC sulit mencari kandang lantaran kerap ditolak pihak terkait.

Selain itu, Arema FC juga jadi sasaran kemarahan oknum suporter. Teranyar, Bus mereka dirusak ketika bertandang ke markas PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1 pada 26 Januari lalu.

Pada Minggu (29/1/2023), kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah pecahnya demonstrasi yang digagas Aremania. Ricuh dan bentrok antar sesama pendukung terjadi di mana beberapa orang dikabarkan luka-luka.

Situasi ini yang membuat manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan diri.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat10 Oktober 2024, 09:00 WIB

Jangan Dulu Dikerok, Ini 4 Cara Alami Mengatasi Masuk Angin

Mengatasi masuk angin secara alami bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah.
Mengatasi masuk angin secara alami bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah. (Sumber : Instagram/@harisatu_zakaria)
Food & Travel10 Oktober 2024, 08:00 WIB

7 Rekomendasi Makanan Real Food yang Bisa Dikonsumsi Pagi Hari

Konsep real food sering dikaitkan dengan pola makan sehat dan alami.
Ilustrasi. Rekomendasi Makanan Real Food yang Bisa Dikonsumsi Pagi Hari (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi Memilih10 Oktober 2024, 07:02 WIB

Tanggapan Dua Calon Bupati Sukabumi Soal Isu Kesehatan Mental di Kalangan Remaja

Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental.
2 Calon Bupati yang bersaing di Pikada Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri (kiri), Asep Japar (kanan) | Foto : Colase Sukabumiupdate
Life10 Oktober 2024, 07:00 WIB

Sering Disebut Penyakit Hati, Ini 7 Alasan Orang Iri Dengki Sulit Bahagia

Orang yang iri dengki lebih fokus pada apa yang orang lain miliki, sehingga sering disebut penyakit hati.
Ilustrasi. Stres. Alasan Orang Iri Dengki Tidak Pernah Bahagia (Sumber : pixabay/@TungLam)
Food & Travel10 Oktober 2024, 06:00 WIB

Resep Katimus Singkong Khas Sunda, Makanan Tradisional yang Jadi Teman Bajigur

Katimus di Daerah Sunda sering dijual bersama dengan makanan tradisional lain seperti ubi jalar kukus, bajigur dan bandrek.
Katimus Singkong Khas Sunda, Makanan Tradisional yang Jadi Teman Bajigur. Foto: Instagram/resepwarisan_bdg
Science10 Oktober 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Oktober 2024, Sukabumi Waspada Hujan Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 10 Oktober 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 10 Oktober 2024. (Sumber : Pixabay.com/@Horacio30)
Sukabumi09 Oktober 2024, 23:43 WIB

Warga Jampang Geger, Ada Sumber Air Ajaib Dalam Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi

Dalam video yang beredar, terlihat penampakan air di dalam toren tersebut dan muncul gelembung seolah-olah air mengalir masuk dari bagian bawah toren.
sumber air misterius di toren masjid di Cimanggu Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video
Sukabumi09 Oktober 2024, 21:56 WIB

Menengok Kerajinan Alat Dapur Tradisional Di Ciemas Sukabumi, Tetap Bertahan di Era Modern

Ditengah zaman yang semakin maju, Edi (43 tahun) warga Kampung Batu Lawang RT 06 / 03 Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, masih bertahan memproduksi alat-alat dapur tradisonal
Alat-alat dapur tradisional produksi Ciemas Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Jawa Barat09 Oktober 2024, 20:53 WIB

Kakak Nicky Astria hingga Ono 'John Wick' Resmi Dilantik Jadi Pimpinan DPRD Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengaku optimistis DPRD Jabar dengan pimpinan baru ini akan semakin solid dalam menjalankan tiga fungsi utamanya.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat berfoto bersama pimpinan definitif DPRD Jabar 2024-2029. (Sumber : Biro Adpim Jabar)
Sukabumi09 Oktober 2024, 20:23 WIB

Kesaksian Warga Citepus Sukabumi soal TKP Pembunuhan Diki, Terselip Cerita Horor

Berikut kesaksian warga di sekitar TKP kasus pembunuhan Diki Jaya warga Citepus yang mayatnya ditemukan di dalam jurang di Cisolok Sukabumi.
Lokasi Diki Jaya (21) sempat dikubur di Pantai Katapang Condong, Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Ilyas)