Bulog Berencana Musnahkan Beras Senilai Rp 160 Miliar, drh Slamet Usulkan Bentuk Pansus

Senin 02 Desember 2019, 04:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rencana pemusnahan cadangan beras sebanyak 20 ribu ton oleh Perum Bulog, mengundang perhatian anggota DPR RI fraksi PKS drh Slamet. Pasalnya pemusnahan beras dinilai sebagai pemborosan anggaran negara setara dengan nilai Rp 160 Miliar, yang dilakukan oleh negara.

BACA JUGA: drh Slamet Sebut Penanganan Karhutla 2020 Menjadi Tolak Ukur Kinerja KLHK dan BRG

"Ini perlu pengkajian yang lebih komprehensif oleh negara, jangan sampai uang negara mubazir begitu saja. Pemerintah seyogyanya berpikir lebih jernih dan realistis untuk bisa keluar dari masalah tersebut," ucap Slamet kepada sukabumiupdate.com, Senin (2/12/2019).

Slamet mengatakan, 20 ribu ton beras yang akan dimusnahkan tersebut berusia di atas satu tahun. Selain itu, masih ada 100 ribu ton beras berusia di atas 4 bulan yang mugkin juga akan busuk. 

"Hal ini sudah disampaikan dalam laporan temuan BPK tahun 2019. Hal ini terjadi ketika pemerintah secara otoriter menerapkan dua kebijakan aneh," tambahnya.

Pertama, lanjut Slamet, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memerintahkan Bulog mengimpor beras di saat stok beras masih penuh, karena Bulog baru saja membeli beras dari petani. Kedua, setelah Bulog mengimpor beras, pemerintah mengubah kebijakan Rastra menjadi BPNT, sehingga beras tidak bisa langsung dikirim ke daerah.

BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar di Purabaya Sukabumi, drh Slamet: Pancasila Sudah Final

"Itu artinya uang yang pemerintah berikan ke rakyat tidak dibelikan beras oleh rakyat, tidak tepat sasaran," tegas Slamet.

Menurut Slamet, dalam laporan BPK dari SPI (Satuan Pemeriksa Internal) Bulog disebutkan, jumlah beras yang tidak tersalur sebanyak 769 ribu ton lebih atau senilai Rp. 7 Triliun lebih. Over stok ini disebabkan Bulog mengimpor beras tahun 2018 sebanyak 1,8 juta ton atas perintah Kemendag. Padahal, stok cukup dan Bulog tidak mengirim beras Rastra ke KPM (Keluarga Penerima Manfaat) karena pemerintah (Kemenkeu) merubah kebijakan menjadi BPNT.

"KPM BPNT setelah menerima uang tidak membeli beras ke Bulog tapi ke tempat lain, sehingga beras Bulog tidak tersalurkan. Apa saran Bulog atas 20 ribu ton beras busuk ini, apakah bisa dijual untuk pakan ternak ? Daripada dibuang begitu saja ?," tanya Slamet.

Selain itu, masih kata Slamet, ada stok sekitar 100 ribu ton yang akan terjadi di depan. Pihaknya berharap, Bulog berpikir kreatif tentang ke bermanfaatan stok tersebut. "Baiknya Bulog berpikir kreatif bagaimana memanfaatkan beras yang sudah tidak layak konsumsi tersebut daripada sekedar dimusnahkan," sambungnya.

Terakhir Slamet mengatakan, maka atas kejadian itu, dirinya berencana akan mengusulkan dibentuknya pansus agar ada titik terang terkait stock beras untuk masa yang akan datang. Pansus tersebut nantinya dapat memanggil  Kemendag dan Kemenkeu.

"Ada dua hal perlu didalami dalam pansus tersebut. Pertama, apa pertanggungjawaban Kemendag atas kerugian Bulog karena memerintahkan Bulog mengimpor beras padahal stock masih cukup. Kedua, perlu dipertanyakan  ke Kemenkeu mengapa membuat kebijakan BPNT di saat beras di Bulog sedang over stock,” pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin