Perajin Batu Hias Sukabumi Sulit Tembus Pasar Dunia

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Ditengah kelesuan ekonomi global, perajin batu hias di Kota Sukabumi menghadapi tantangan baru, yaitu harus bersaing dengan pengusaha bermodal besar. Persaingan terbuka ini membuat perajin modal kecil sulit melebarkan sayap untuk menembus pasar dunia.

Salah satu usaha kerajinan batu hias yang masih bertahan adalah CV Buana Raya yang berada di Jalan Garuda, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Usaha milik Suhenda (40) yang mulai dirintis sejak 10 tahun silam ini terpaksa memangkas jumlah karyawan hanya untuk tetap bertahan.

Suhenda secara khusus mengolah batu damar atau yang lebih dikenal sebagai batu amber. Ditempat ini batu damar diolah menjadi beragam aksesoris bernilai tinggi seperti gelang, liontin, kalung dan aksesoris perhiasan lainnya.

“Kami sempat merambah pasar Eropa tapi akhirnya harus rela tergusur oleh usaha bermodal besar, pangsa pasar kita diambil oleh pengusaha batu hias dengan investasi besar,” jelas Suhenda kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (20/8).

Suhenda menuturkan, dua tahun lalu masih banyak pesanan datang sehingga ia merekrut banyak pegawai penggosok batu dari kawasan selatan Kabupaten Sukabumi.

“Dulu ada 20an lebih karyawan penggosok batu yang bekerja dengan kemampuan produksi lebih dua ribu butir batu hias per harinya. Saat ini hanya tersisa lima orang,” lanjut Suhenda.

Rendahnya kemampuan olah batu yang dimiliki perajin lokal membuat pasar dunia beralih untuk langsung membeli bahan baku dari lokasi tambang.

“Bisnis online memudahkan proses transaksi bahan baku dengan konsumen membuat usaha kerajinan  kami makin terpuruk,” keluh Suhenda.

Suhenda dan para perajin batu hias Sukabumi membutuhkan sentuhan pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk meningkatkan kualitas produksi.

“Jelas kita butuh pelatihan dan bantuan peralatan pengolahan batu hias berstandar dunia, agar produk lokal Sukabumi bisa bersaing di pasar Internasional,” ungkap Suhenda lebih jauh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Science09 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Mei 2024, Sukabumi Berpotensi Cerah dari Pagi Hingga Dini Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024. | Pixabay/
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams