Arkeolog Mesir Temukan Situs Kota Emas Firaun yang Hilang 3.000 Tahun

Senin 12 April 2021, 14:41 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Arkeolog Mesir memamerkan temuan Kota Emas era keemasan Firaun berumur 3.000 tahun. Kota ini membentang di dekat Luxor, kawasan yang dikenal 'Lembah Para Raja'.

"Ini kota besar yang hilang. Kota Emas ini terhubung dengan Dewa Aton dan Firaun Amenhotep III," kata Zahi Hawass, salah satu Egyptolog atau pakar Mesir kuno, kepada wartawan.

Terlihat sejumlah pekerja masih membersihkan kerangka hewan, manusia dan mengumpulkan sejumlah serpihan tembikar di lokasi Kota Emas tersebut.

Baca Juga :

Parade Emas Firaun, Perjalanan Mewah di Era Raja dan Ratu Mesir Kuno

Menurut Hawass, tim arkeolog berhasil menemukan tiga distrik utama, yakni distrik administrasi, pemukiman pekerja dan industri.

Di distrik industri, terdapat bengkel, satu rumah dengan fasilitas pengeringan daging, pabrik sandal dan pakaian, pembuatan patung-patung kecil serta berbagai jimat-jimat.

Para arkeolog mengatakan, temuan Kota Emas ini merupakan sebuah penemuan besar karena memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat di era keemasan Firaun.

photoEgyptolog atau pakar Mesir kuno, Dr Zahi Hawass - (AP/cbsnews.com)</span

Kepala Dewan Purbakala Tertinggi Mesir, Mostafa Waziri menambahkan, situs ini tidak hanya berbicara tentang bangunan saja. 

"Situs ini juga menggambarkan kegiatan ekonomi di masa itu," terangnya.

Kota Emas Warisan Firaun Amenhotep III

Tim arkeolog memulai penggalian sejak September 2020 di antara Kuil Ramses III dan Amenhotep III di dekat Luxor atau sekitar 500 meter di Selatan Kairo. 

Awalnya penggalian itu bukan untuk mencari Kota Emas, tetapi untuk melacak Kuil Kamar Mayat Tutankhamun Firaun yang mati belia dan dimakamkan secara mewah.

Setelah menggali beberapa pekan, tim arkeolog justru menemukan struktur bata lumpur yang mengagumkan. Penggalian terus dilakukan hingga semua tim melupakan tujuan awal mereka.

Setelah beberapa bulan, sebuah kota dengan jaringan jalan zigzag dan bangunan-bangunan di kedua sisinya muncul ke permukaan. Di dalam setiap bangunan terdapat peninggalan yang memberi gambaran kehidupan masyarakat pada zaman itu.

Tim arkeolog percaya, kota itu dibangun Firaun Amenhotep III, yang mewarisi wilayah kekuasaan membentang dari Sungai Efrat di Irak sampai ke Suriah dan Sudan. Amenhotep III meninggal pada tahun 1345 sebelum masehi.

Amenhotep III memerintah hampir empat dekade, saat Mesir berada di puncak kejayaan. Ia membangun banyak gedung megah dan mewah, salah satunya Colossi of Memnon atau dua patung batu besar di dekat Luxor yang melambangkan dia dan istrinya.

"Lapisan arkeologis situs ini tidak tersentuh selama ribuan tahun," kata Profesor Betsy Bryan dari Universitas John Hopkins.

Yang menarik, hampir semua bata berlumpur bersegelkan Amenhotep III, bahkan barang-barang perhiasan, bejana, tembikar berwarna, jimat kumbang dan lainnya juga bersegel Amenhotep III.

Jose Galan, kepala misi arkeologi Spanyol yang bekerja di dekat Lembah Para Raja mengatakan, situs Kota Emas adalah temuan yang fantastis.

"Kami terbiasa dengan penemuan yang berhubungan dengan kuil dan makam. Jadi, kami tahu kebiasaan religius dan penguburan di Mesir Kuno. Tapi kami tidak tahu kondisi permukiman masyarakat Mesir saat itu," katanya.

Galan yakin temuan penting lainnya akan muncul. Sebab, tidak jauh dari Kota Emas, ditemukan kelompok makam baru namun untuk mencapainya harus melewati tangga batu berukir. Konstruksi ini mirip yang ditemukan di Lembah Para Raja.

Kontroversi Kota Emas

Temuan ini menjadi kontroversi ketika Tarek Faraq, pakar Mesir kuno lainnya, menulis di Facebook bahwa Hawass dan timnya bukanlah orang pertama yang menggali dan menemukan Kota Emas tersebut.

"Daerah itu pertama kali digali pada satu abad yang lalu oleh tim dari Museum Metropolitan New York," tulisnya.

Namun, Mostafa Waziri menyebut, penggalian yang disinggung oleh Tarek Faraq itu lokasinya berbeda dengan situs yang digali oleh Hawass dan timnya, tetapi posisinya lebih jauh ke Selatan. 

Sejauh ini tidak ada perdebatan lagi tentang temuan Hawass dan timnya. Yang pasti, penemuan Kota Emas era Firaun Amenhotep III ini akan membuat Mesir makin kebanjiran arkeolog.

Pemerintah Mesir juga akan menjadikan situs ini bagian dari destinasi wisata baru.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)