Tim IPB Rekam Jejak Longsor di Gunung Salak, Picu Banjir Bandang Sukabumi

Jumat 25 September 2020, 23:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Banjir bandang yang menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi Senin petang 21 September 2020 lalu menarik minat sejumlah peneliti. Salah satunya ahli hidrologi hutan dan DAS (daerah aliran sungai), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB (Institute Pertanian Bogor) DR. Ir. Nana Mulyana M.Si.

IPB menerjun tim khusus untuk mendokumentasi kondisi hulu sungai Cicatih di lereng gunung salak yang diduga memicu banjir bandang sejumlah anak sungai. Amukan banjir bandang ini menerjang 11 kampung dan 11 desa di tiga kecamatan (Cidahu, Cicurug dan Parungkuda), merusak 151 rumah, 924 jiwa terdampak, tiga meninggal dunia dan puluhan luka-luka (data BNPB).

Kerusakan DAS Cicatih hulu lereng gunung salak di ketinggian 1232 mdpl

Dalam berkas kajian tim IPB yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, Jumat (25/9/2020) disimpulkan banjir bandang ini dipicu kombinasi curah hujan diatas 101.2 mm per 7 jam di lereng Gunung Salak dan areal yang baru terdampak gempa pada tanggal 20 April dan 10 Maret 2020 yang dipicu aktivitas sesar Citarik. 

“Kondisi ini diduga menyebabkan tanah labil, dan mudah terjadi longsor, sehingga dengan curah hujan yang ekstrim di atas rata-rata menyebabkan longsoran di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Salak dan Halimun (TNGHS) dan memicu banjir bandang di Sub DAS Cicatih Hulu, pada tanggal 21 Septembr 2020 lalu” tulis Nana dalam laporan kajian tersebut.

Kerusakan DAS Cicatih di curug supit akibat longsor dan banjir bandang

“Intensitas Hujan tinggi pada tanggal 21 September 2020 merata dari Puncak Bogor, Ciawi, lereng Gunung Pangrango dan Taman Sari Bogor, lereng Gunung Salak di Selatan Bogor dan Kecamatan Cidahu - Cicurug di lereng Gunung Salak Kabupaten Sukabumi,” sambungnya.

Untuk memperkuat kesimpulan ini, Nana menyertakan sejumlah foto yang merekam jejak banjir bandang ini, diambil oleh tim IPB yang melakukan pendakian ke lereng gunung salak bersama ranger TNGHS. Foto longsor pemicu banjir bandang ini berada di dalam kawasan TNGHS (lereng Gunung Salak), sempat viral direkam oleh netizen dari kawasan Cigombong Bogor.

Curug citaman yang eksotispun hancur diterjang longsor dan banjir bandang

Kerusakan akibat longsor ii dimulai kawasa hulu sungai Cicatih tetapnya di atas Batu atau Curug Supit titik dengan ketinggian 1232 mdpl (meter diatas permukaan laut). Longsoran ini memicu melebarnya DAS Cicatih yang menerjang dan merusakan bahkan menimbulkan longsoran lainnya di Curug Supit yang membuat ketinggian air terjunnya bertambah.

Material longsor yang terbawa ke bagian hilir curug Supit menyebabkan curug Citaman yang berada dibagian bawahnya ikut terdampak. Air terjun curug tertutup oleh material batu dan pasir hasil longsoran, menyebabkan pelebaran anak-anak sungai Cicatih dan akhirnya menghantam pemukiman yang ada di sepanjang daerah aliran sungai. 

Material longsor hulu das cicatih di lereng gunung salak turun hingga ke pemukiman di Cibuntu Sukabumi 

Kerusakan di Curug Citaman, Curug cipariuk dan area sepajang sub DAS Cicatih ini juga didokumentasikan oleh tim IPB dengan apik. Curug Citaman bahkan sudah kehilangan poin eksotisnya akibat longsor tersebut, kolam renang alam yang sebelumnya menjadi daya tari utama di curug citamin hilang diterjang banjir bandang yang membawa material batu, tanah dan pohon-pohon besar. 

Material batang pohon-pohon besar penghuni lereng gunung salak ini bahkan terseret hingga ke pemukiman seperti yang banyak ditemukan di Kampung Cibuntu Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug, yang merupakan lokasi terdampak paling parah dari bencana ini.

Das Cicatih hulu dilereng salak yang rusak hingga ke pemukiman dari foto udara

Bahkan tim IPB melengkapi laporan ini dengan foto-foto udara (drone) yang memperlihatkan das hulu cicatih di lereng gunung salak yang makin lebar akibat lonsoran dan banjir bandang. “Timbulnya kerusakan dibeberapa pemukiman juga disebabkan bangunan-bangunan tersebut menempati lokasi yang tidak semestinya yaitu di sempadan sungai,” pungkas Nana mengakhiri laporan kajiannya.

Catatan redaksi: Judul berita mengalami perubahan pukul 10.22 wib

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)
Life28 April 2024, 20:30 WIB

Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit

Balita seringkali menggigit jika mereka merasa marah, tidak nyaman, hingga mengekspresikan perasaannya. Namun jangan dibiarkan dan hentikan dengan cara ini.
Ilustrasi. Tips menghentikan balita yang suka menggigit. Sumber : Freepik/@kreasi orang
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On
Life28 April 2024, 20:00 WIB

Jangan Diremehkan, Ini 6 Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak!

Berteriak memang sering terjadi, namun para ahli berbagi alasan mengapa hal tersebut tidak menghasilkan perilaku yang Anda inginkan dan bagaimana Anda dapat bereaksi.
Ilustrasi. Dampak buruk meneriaki anak. Sumber : Freepik/@8photo
Science28 April 2024, 19:56 WIB

Bukan Megathrust, Ini Fakta-fakta Gempa M6,2 di Laut Garut Menurut BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menghimpun sembilan fakta gempa yang berpusat di Samudra Hindia tersebut.
Episenter gempa kuat di laut Garut. (Sumber : BMKG)
Life28 April 2024, 19:30 WIB

10 Cara Mendisiplinkan Anak Balita, Salah Satunya Perkenalkan Konsekuensi

Kunci untuk menjadikan anak disiplin efektif adalah konsistensi dan tindak lanjut dengan konsekuensi yang sesuai dengan usia jika mereka melanggar aturan.
Ilustrasi. Bermain. Ketahui cara mendisiplinkan anak balita. Sumber : Freepik/@jcomp
Life28 April 2024, 19:19 WIB

6 Tabiat Orang Jahat yang Harus Diwaspadai agar Terhindar dari Kelicikannya

Orang jahat memiliki kebiasaan buruk yang dampaknya merugikan orang lain. Maka penting mengetahui tipe dari mereka seperti apa.
Ilustrasi. Berikut tabiat orang jahat. |Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi28 April 2024, 19:14 WIB

Tumpukan Sampah Kembali Hiasi Pantai Muara Citepus Sukabumi

Pantai Muara Citepus di Palabuhanratu Sukabumi kembali dipenuhi tumpukan sampah yang terbawa ombak.
Kondisi sepanjang Pantai Muara Citepus, Kecamatan Palabuhanratu Sukabumi dipenuhi sampah, Minggu (28/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Bola28 April 2024, 19:05 WIB

Usai Tuai Protes, MNC Group Akhirnya Bolehkan Nobar Piala Asia U-23 Asal Non-Komersial

MNC Group selaku pemilik hak siar akhirnya memberikan kesempatan masyarakat untuk bisa gelar nobar Piala Asia U-23 dengan syarat.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_)
Life28 April 2024, 19:00 WIB

Temukan Akar Penyebabnya, 8 Cara Menangani Perilaku Tidak Sopan Pada Anak

Anak yang tidak sopan bisa berubah menjadi orang dewasa yang tidak sopan. Ikuti tips berikut ini untuk menanggapi fitnah, makian, pembangkangan, dan bentuk perilaku tidak pantas lainnya.
Ilustrasi. Perilaku tidak sopan pada anak. Sumber : Freepik/@freepik