Lockdown COVID-19 Bisa Sebabkan 7 Juta Kehamilan Tak Diharapkan

Kamis 30 April 2020, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Penguncian (lockdown) kota-kota bahkan negara serta disrupsi besar terhadap layanan kesehatan karena pandemi COVID-19 bisa berdampak tujuh juta kehamilan yang tidak diinginkan di beberapa bulan ke depan. Dilansir dari tempo.co, Badan PBB untuk Dana Masyarakat (UNFPA) dan mitranya memperkirakan itu bila situasi global tak berubah sampai enam bulan.

“Data baru ini menunjukkan dampak bencana COVID-19 yang bisa segera dirasakan perempuan secara global,” kata Direktur Eksekutif UNFPA, Natalia Kanem, seperti dikutip dari UN News, Selasa 28 April 2020.

Bukan hanya kehamilan yang tidak diinginkan, lompatan jutaan kasus baru kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya lainnya juga bisa terjadi sepanjang krisis kesehatan sekarang. Ini terutama untuk mereka yang berada di negara-negara miskin dan berkembang.

“Pandemik memperdalam ketidaksetaraan, dan jutaan perempuan berisiko kehilangan kemampuan merencanakan keluarga serta melindungi tubuh dan kesehatan mereka,” kata Kanem menambahkan.

Menurut data UNFPA dan mitranya, secara global, ada sekitar 450 juta perempuan di 114 negara berkembang dan miskin menggunakan alat kontrasepsi. Mereka memprediksi bila gangguan layanan kesehatan dan lockdown terus terjadi hingga enam bulan, sebanyak 47 juta perempuan di negara-negara itu mungkin tak akan bisa mengakses kontrasepsi modern. Buntutnya, sekitar tujuh juta kehamilan yang tidak diharapkan terjadi.

UNFPA juga mengatakan akan ada 31 juta kasus tambahan kekerasan berbasis gender selama periode yang sama. Pandemik juga akan mempengaruhi program pencegahan mutilasi genital perempuan, dan para pakar memperkirakan dua juta kasusnya akan muncul sepanjang satu dekade ke depan. Serupa itu, akan ada penambahan 13 juta pernikahan anak di dekade ini.

Riset saat pandemi COVID-19 ini dilakukan UNFPA berkolaborasi dengan Avenir Health, Johns Hopkins University di AS, dan Victoria University di Australia. COVID-19 dipandang berdampak besar terhadap perempuan seiring dengan sistem kesehatan yang kepayahan dan banyak fasilitas ditutup, atau hanya menyediakan jasa sangat terbatas. Pada saat yang bersamaan, banyak permpuan juga terpaksa melewati pemeriksaan medis penting untuk kekhawatiran infeksi virus corona COVID-19.

Disrupsi ke rantai supai global juga bisa membimbing kepada kelangkaan alat kontrasepsi, sementara kekerasan berbasis gender sudah lebih dulu meningkat berdasarkan laporan UN News awal bulan ini.

UNFPA bekerja dengan mitra dan pemerintahan negara-negara untuk memprioritaskan kebutuhan perempuan usia reproduksi selama pandemi ini. Badan PBB itu berusaha memperkuat sistem kesehatan, penyembuhan dan suplai kebutuhan untuk melindungi tenaga medis, memastikan akses untuk kesehatan seksual dan reproduktif, dan promosi komunikasi risiko dan keterlibtan komunitas. “Hak dan kesehatan reproduksi perempuan harus dikawal dengan segala cara,” kata Kanem.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram