Ada Danau Kawah di Pulau Gunung Anak Krakatau

Selasa 15 Januari 2019, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Mamay Surmayadi, mengatakan sempat melihat langsung kondisi Gunung Anak Krakatau saat menumpang helikopter bersama rombongan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu, 13 Januari 2019.

Helikopter yang ditumpanginya sempat terbang dengan jarak sekitar 100 meter dari kawah Gunung Anak Krakatau. “Betul, pakai heli,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Januari 2019.

Mamay mengatakan pusat erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini berbentuk danah kawah, bagian dari cowak atau bentuk tapal kuda yang bagian ujungnya sudah menyatu. “Secara umum itu danau. Kalau istilah geologinya yang umum itu kawah maar, itu kawah yang berair. Posisi erupsinya sekarang di situ,” kata dia.

Menurutnya, air dalam kawah tersebut bisa mengering bersama erupsi, dan bisa juga kembali terisi air. “Kalau misalkan terjadi letusan, kemudian airnya habis, bisa kering. Tapi kalau terisi lagi, misal oleh ombak besar masuk situ, air hujan, kembali lagi terisi air. Itu tergantung kondisi meteorologinya,” kata dia.

Serangkaian letusan Gunung Anak Krakatau sejak 22 Desember 2018 hingga 26 Desember 2018 lalu menyisakan kawah berbentuk tapal kuda yang saat itu pada bagian terbukanya terisi oleh air. “Kalau kata orang sunda, itu ‘cowak’, ada bentuk tapal kuda yang membuka ke arah barat,” kata Mamay.

Hingga tanggal 1 Januari 2019, erupsi Gunung Anak Krakatau masih terjadi di bawah permukaan air. Namun serangkaian letusan yang terjadi sempat memunculkan kerucut kecil di tengah teluk berbentuk tapal kuda tersebut. Endapan material sisa letusan menyebabkan bagian ujung tapal kuda tersebut bersatu menyisakan bentuk lingkaran di bagian tengahnya.

“Kondisi sejak tanggal 9 Januari 2019, terbentuk semacam kawah berair, yang sudah terisolir (dari laut). Kalau dulu dari bentuk cekungan tapal kuda itu berair sampai ke laut, sejak tanggal 9 Januari sampai sekarang, terisolir sebuah kawah yang terpisah dari laut,” kata Mamay.

Mamay mengatakan saat dirinya ikut terbang dengan helikopter mendekati Gunung Anak Krakatau, pemandangan masih belum berubah. “Kondisi sampai kemarin kami terbang, itu masih seperti begitu. Kami hitung diameter kawahnya itu kurang lebih 400 meter. Dengan luasan kawah sekitar 12 hektare,” kata dia.

Selain itu, luas Pulau Gunung Anak Krakatau juga relatif mengecil. Sebelum tsunami, luas pulau itu menembus 390 hektare. “Berdasarkan analisa citrarsatelit sampai kemarin tanggal 13 Januari 2019, luasnya kurang lebih 320 hektare luas Pulau Gunung Anak Krakatau. Makin mengecil karena sudah da pengurangan dari yang terlongsorkan, kemudian pengurangan dari hasil letusan tanggal 26 Desember 2018,” kata dia. 

Perairan di sekitar Gunung Anak Krakatau di depan bukaan kawah tapal kuda tersebut memiliki air laut kontras berwarna cokelat. Mamay mengatakan, warna cokelat itu berasal dari abu dan material letusan Gunung Anak Krakatau yang terbawa aliran air menuju laut. “Itu material sedimen. Tidak berbahaya. Itu dari material gunung api, bukan dari polusi industri. Hanya abu gunung saja. Itu alamiah,” kata dia.

Mamay mengatakan, abu yang dihasilkan erupsi Gunung Anak Krakatau sebagian menumpuk di tubuh gunung api, sebagian jatuh ke laut. “Yang menumpuk di atas gunung, terbawa air hujan. Kemudian (mengalir) ke air (laut), itu menjadi suspended-material. Jadi itu material abu yang mengambang di permukaan laut,” kata dia.

Mamay mencontohkan, warna cokelat di laut di dekat muara sungai. “Analoginya, sering kita melihat muara sungai. Air dari sungai yang keruh, masuk ke laut, itu kelihatan cokelat-cokelat karena berasal dari sungai. Itu material sedimen,” kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life27 April 2024, 12:15 WIB

Rasa Iri atau Dendam, 7 Alasan Seseorang Membenci Kita yang Perlu Diwaspadai

Salah satu realitas yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan adalah bahwa tidak semua orang akan menyukai atau menyambut kita dengan baik.
Ilustrasi - Salah satu realitas yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan adalah bahwa tidak semua orang akan menyukai atau menyambut kita dengan baik. (Sumber : Pixabay.com/nooneknow22).
Bola27 April 2024, 12:00 WIB

Jadwal Semifinal Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Uzbekistan

Timnas Indonesia U-23 memiliki peluang untuk mengalahkan Uzbekistan U-23, mengingat performa apik yang ditunjukkan selama turnamen ini.
Timnas Indonesia U-23 memiliki peluang untuk mengalahkan Uzbekistan U-23, mengingat performa apik yang ditunjukkan selama turnamen ini. (Sumber : pssi.org)
Sukabumi27 April 2024, 11:55 WIB

Indonesia Menuju Olimpiade, Kisah Wasit Asal Sukabumi Pernah Pimpin Laga di Ajang Serupa

Kosasih memulai kariernya sebagai pesepak bola bersama klub Pertiwi.
Kosasih Kartadiredja, wasit berlisensi FIFA pertama di tanah air asal Sukabumi. | Foto: Historia.id
Fashion27 April 2024, 11:30 WIB

7 Tips Berpakaian Agar Terlihat Tinggi, Bikin Badan Jadi Lebih Proporsional

Dengan sedikit usaha dan strategi, orang bertubuh pendek dapat menemukan pakaian yang pas, stylish, dan nyaman.
Ilustrasi - Dengan sedikit usaha dan strategi, orang bertubuh pendek dapat menemukan pakaian yang pas, stylish, dan nyaman. (Sumber : Pixabay.com/@ditaa12).
Figur27 April 2024, 11:21 WIB

Lahir di Sukabumi, Sastrawan Joko Pinurbo Meninggal Dunia

Rencananya jenazah Joko Pinurbo akan dimakamkan di Sleman.
Foto Joko Pinurbo pada 2018. | Foto: Instagram/@joko_pinurbo
Inspirasi27 April 2024, 11:00 WIB

Lowongan Kerja Administrasi Minimal Lulusan SMA dengan Lokasi Penempatan di Kota Bandung

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Administrasi dengan Lokasi Penempatan di Kota Bandung. | (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi27 April 2024, 10:32 WIB

435 Kasus DBD Tercatat di Kota Sukabumi pada Triwulan Pertama 2024

Periode triwulan pertama 2024, sebanyak 132 pasien berasal dari usia 5-14 tahun.
(Foto Ilustrasi) Dinkes Kota Sukabumi merilis data terbaru kasus DBD selama Januari hingga Maret 2024. | Foto: Pixabay
Life27 April 2024, 10:30 WIB

Stres dan Kecemasan, 5 Penyebab Susah  Tidur  yang Harus Anda Diwaspadai

Stres dan kecemasan adalah salah satu faktor utama yang menjadi penyebab orang susah tidur.
Ilustrasi - Stres dan kecemasan adalah salah satu faktor utama yang menjadi penyebab orang susah tidur. | (Sumber : Freepik.com/@DCStudio)
Sukabumi Memilih27 April 2024, 10:15 WIB

Didukung Golkar Gerindra dan PPP, Asjap Percaya Diri Maju di Pilkada Sukabumi

Asjap mengaku bahagia dan percaya diri atas kepercayaan yang didapatnya.
Asjap setelah acara deklarasi koalisi di Grand Sulanjana, Jalan Salabintana, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jumat, 26 April 2024. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life27 April 2024, 10:00 WIB

9 Alasan Mengapa Semakin Dewasa Kamu Pasti Merasa Kesepian

Ada beberapa alasan yang menunjukan seseorang mengalami kesepian dalam hidupnya.
Ilustrasi - Ada beberapa alasan yang menunjukan seseorang mengalami kesepian dalam hidupnya. (Sumber : pexels.com/mikoto.raw Photographer).