SUKABUMIUPDATE.COM - Perpindahan terminal Kota Sukabumi ke jalan Lingkar Selatan (Terminal KH.A Sanusi-red) berbuntut unjuk rasa ratusan sopir angkutan umum perkotaan (angkot) trayek 08 Cisaat-Sukabumi. Para sopir menuntut pemerintah daerah (Pemda) tegas menegakkan aturan, karena hingga hari ini, Sabtu (29/10) angkutan Colt Mini Sukabumi-Bogor tetap “bandel” masuk ke pusat Kota Sukabumi.

Para supir Cisaat ini berdemo di empat titik, yaitu Cigunung, Cemerlang, depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dekat Warung Adang dan di sepanjang jalan KH Ahmad Sanusi. Saefudin (32), salah satu sopir angkot 08 mengatakan, bahwa aksi ini akan dilakukan hingga pemda tegas melarang Colt mini masuk kota.

“Harusnya Bogoran atau colt mini jangan lewat kota dong. Aturannya udah jelas mereka masuk lingkar selatan ke terminal baru. Imbasnya kita nggak kebagian penumpang,” ujar Saefudin saat ditemui sukabumiupdate.com, Sabtu (29/10), di sekitar SPBU dekat Warung Adang, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.

Para sopir Angkot 08 ini memberi tenggat waktu kepada Pemda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan upaya penertiban.

"Ini cuma peringatan saja, kalau hingga siang ini masih ada Bogoran yang masuk Kota, kita langsung datangi Pemda dan Dishub. Kami masih memikirkan dampak dari demo yaitu para penumpang, tapi Pemda juga harus tegas dengan aturam,” tambah sopir Cisaat lainnya, Bayu Darma Malik (19).

Aksi mogok ini tidak berlangsung lama, setelah hampir dua jam berhenti beroperasi, mereka akhirnya membubarkan diri dan kembali menarik penumpang seperti biasa. “Jika kami masih melihat ada colt Bogoran masuk kota, maka jangan salahkan jika kami benar benar melakukan aksi besar besaran,” lanjut Bayu.