Puncak Peringatan Hari Pangan se-Dunia di Kabupaten Sukabumi Hanya Seremoni

Rabu 19 Oktober 2016, 09:24 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Puncak Peringatan Hari Pangan se-Dunia tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menjadi sorotan dari Serikat Petani Indonesia (SPI). Urusan pangan harus berorientasi pada kebutuhan lokal dan nasional bukan pasar global, minimnya proteksi terhadap pangan lokal, pasar domestic, dan masalah pertanian. Sehingga petani tidak berdaya untuk menyiapkan pangan.

"Disaat pemerintah memberi peluang besar impor kepada perushan Trans-National Corporation (TNC), sama dengan menjatuhkan marwah bangsa sebagai negara agraris," Ungkap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah SPI Jawa Barat Tantan Sutandi, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (19/0).

Menurut Tantan, alih fungsi lahan pertanian menjadi tambang raksasa juga menjadi masalah serius, ini harus jadi perhatian penting para pemangku kebijakan.

Ironi memang di Sukabumi masih ada desa rawan pangan, salah satunya adalah Desa Tegalega, Kecamatan Lengkong, yang mendapatkan bantuan beras rawan pangan pada akhir 2015 sebanyak 6 ton. “Ini ironis, karena tanah tersedia, subur dan berpotensi bagus untuk pertanian, sementara tanahnya dikuasai perkebunan.”

Ini fakta, kebijakan yang berpihak terhadap pengusaha pangan, pertanian dan perkebunan yang banyak merenggut sumber-sumber kehidupan petani lokal. 

"Daulat pangan dan Kabupaten Sukabumi menjadi lumbung padi Jawa Barat, jauh panggang dari api jika reforma agraria sejati tidak dilaksanakan,” ujar Tantan.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Fraksi Rakyat Jampang Mandiri Endang Maulana mengatakan, pemerintah boleh memperingati Hari Pangan dengan seremonial tapi tidak berjalan lurus dengan penderitaan petani di daerah.

Endang menuturkan, banyak petani penggarap perkebunan saat ini hilang sumber kehidupannya, karena lahan perkebunan terlantar yang selama ini menjadi sumber kehidupan disewakan oleh pemegang hak guna usaha (HGU) kepada pihak lain untuk ditanami singkong, seperti di HGU PT Harjasari, Sagaranten. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Artana Jampang Tengah sebelumnya jadi lahan pertanian puluhan tahun.

Sekarang disewakan kepada swasta untuk tanaman keras dan sebagian ditanami pisang oleh PTPN padahal telah menyalahi peruntukan. Kemudian, HGU PT Djaya di Kecamatan Lengkong pun disewakan untuk tanaman kayu, HGU PT Djasulawangi di Purabaya yang telah berakhir 2014 yang sudah menjadi lahan pertanian tapi digunakan untuk tambak ikan oleh perusahaan. 

"Padahal jelas di UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria-red) No 5 tahun 1960, UU No 36 tahun 1996, UU No 40 tahun 1998, bahwa HGU batal secara hukum apabila disewakan atau dipergunakan tidak sesuai dengan peruntukan, apabila pemerintah berani menerapkan PP 11 Tahun 2010 tentang pendayagunaan tanah terlantar maka kedaulatan pangan akan terwujud", jelas Endang. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)