Peristiwa Astronomi Gugus Bola Messier 15 Dan Messier 2 Akan Terjadi Agustus

Rabu 03 Agustus 2022, 19:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Di bulan Agustus ada beberapa fenomena astronomi yang akan terjadi dan bisa diamati selain konjungsi Bulan, ada juga hujan meteor dan penampakan dari gugus bola Messier 2 (M2) dan Messier 15 (M15).

Untuk menyaksikan fenomena astronomi tersebut sebaiknya memilih lokasi yang jauh dari pusat kota agar terhindar dari polusi cahaya dan lebih menikmati pengamatan malam.

Lalu apa sebenarnya fenomena astronomi M2 dan M15 itu?

Melansir dari Tempo.co, istilah M15 merupakan singkatan dari Messier 15. M15 ditemukan pada tahun 1746 oleh Jean-Dominique Maraldi, seorang astronom Italia yang sedang berburu komet.

Baca Juga :

5 Fenomena Astronomi Sepanjang Agustus 2022, Dapat Diamati di Indonesia

Gugus bola ini adalah salah satu yang terpadat yang pernah ditemukan, dengan bintang biru yang sangat panas dan bintang oranye yang lebih dingin menjadi lebih terkonsentrasi menuju inti terangnya. M15 terletak di konstelasi Pegasus 33.600 tahun cahaya dari Bumi.

Bersinar dengan magnitudo 6,2, gugus ini dapat terlihat dengan sepasang teropong. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada bulan Oktober.

M15 adalah gugus bola pertama yang diketahui menampung nebula planet (cangkang gas dari bintang yang sekarat). Nebula ini, Pease 1, terdeteksi pada tahun 1928 oleh Francis G. Pease dan merupakan salah satu dari hanya empat nebula planet yang diketahui ada dalam gugus bola.

photo(Ilustrasi) Gugus bola Messier - (Unplash Mario Losereit)</span

Kemudian Istilah M2 merupakan singkatan dari Messier 2. Gugus bola pertama yang ditambahkan ke katalog Messier, M2 terletak sekitar 37.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Aquarius.

Gugus bola adalah sekelompok bintang berbentuk bola yang terikat bersama oleh gaya tarik gravitasi timbal balik mereka. M2 memiliki diameter lebih dari 150 tahun cahaya dan merupakan salah satu cluster terbesar dari jenisnya.

Ditemukan pada tahun 1746 oleh astronom Prancis Jean-Dominique Maraldi ketika dia sedang mengamati sebuah komet.

Gambar Hubble dari inti M2 ini dibuat menggunakan pengamatan yang diambil pada panjang gelombang tampak dan inframerah. M2 berisi lebih dari 150.000 bintang.

Sebagian besar massa gugus terkonsentrasi di pusatnya, dengan aliran bintang berkilauan yang memanjang ke luar angkasa. Gugus ini memiliki magnitudo nyata 6,3 dan dapat dilihat dengan mata telanjang dalam kondisi tampilan yang ideal. Waktu terbaik untuk mengamati M2 adalah selama bulan Oktober.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin