Warna-warni Pemilu 2019 di Mata Ketua KPU Kabupaten Sukabumi

Minggu 21 April 2019, 02:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) 2019 dirasakan berbeda dengan Pemilu-Pemilu sebelumnya. Kesibukan bukan terjadi dari sebulan menjelang hari H. Tapi berbulan-bulan sebelum pelaksanaan. KPU Kabupaten Sukabumi merasakan benar hal itu. Pada Pemilu 2019, tak hanya SDM yang berperan tapi mengandalkan teknologi serta pengaruh media sosial. Seperti apa dinamikanya, berikut petikan wawancara dengan Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman. 

Seberapa besar partisipasi pemilih yang ikut mencoblos pada Pemilu 2019?

Kalau partisipasi sejak awal yah, partisipasi kritik, partisipasi hoaks, partisipasi informasi, partisipasi kita menjelaskan kepada publik ini sangat luar biasa. Yang saya rasakan secara pribadi kalau Pilpres dan Pileg 2014 sibuknya itu satu bulan sebelum hari H. Kalau sekarang sejak awal sudah sibuk. Artinya ada perbedaan dari aktivisme penyelenggara dari Pemilu 2019. Untuk pemilih sangat luar biasa, karena partisipasi itu bukan hanya partisipasi pemilih kan. Ada aspirasi politik, ada debat, ada diskusi, ada komen-komen itu kan partisipasi.

Yakin gak tercapai target KPU 77,5 persen pemilih saat Pemilu 2019?

Kalau optimis kita optimis. Tapi yang saya pastikan itu partisipasi Pilpres bisa lebih (dari target 77,5 persen) dalam hal mencoblos. Ini yang menjadi pertanyaan yang ragu mengungkapkan itu Pemilihan Legislatifnya. Kalau Pilpresnya yang nyoblos itu optimis melebihi target. Kalau yang lain (Pileg) gak tahu kayaknya ini kita berpikir pahitnya, agak kesulitan dalam hal mencoblos selain daripada surat suara Pilpes. 

Saat ini masyarakat menunggu hasil hitung cepat KPU melalui Situng, bisa dijelaskan proses Situng ini?

Di dalam PKPU 9 Perubahan 33 memang Situng itu diamanatkan hanya sebatas sebagai informasi saja. Status hukumnya itu tidak lebih dari rekap-rekap manual. Prosesnya itu dari TPS yang ada salinan C1 yang diberikan ke KPU dan kita diperintahkan untuk langsung mengscan kita mulai tanggal 18 April kemarin. Ternyata memang scannya itu belum maksimal, seperti yang kita akui bahwa di bawah (KPPS) itu ketika mencatat salinan kesulitan untuk menyetorkan kepada kami karena mereka ingin sempurna. Sepertinya banyak koreksi itu di data pemilih. 

Kenapa data Situng ini terasa lambat dalam hal mengupdate data, apakah ada kendala?

Karena prinsip kita itu kehati-hatian. Kita mengingatkan bahwa data yang dimasukan ke dalam Situng itu bukan data final. Itu harus jadi perhatian. Meskipun tidak data final tetapi kita (terapkan) prinsip kehati-hatiannya itu dalam susunannya. Misalnya kosongnya nomor TPS, nomor desa itu kan harus diperbaiki. Artinya ketika masyarakat melihat misalnya TPS 11 di Kelurahan Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, ini TPS mana tiba-tiba muncul. Kan kita harus isi dulu makanya itu diklarifikasi ke desanya dan kecamatannya, ini TPS berapa tiba-tiba disetorkan ke kami belum ada isinya. Nah itu human error. Artinya salinan itu belum sempurna dalam hal pengisian administratifnya.

Untuk pleno rekapitulasi perhitungan suara hingga kapan?

Kita akan laksanakan dari mulai hari ini (Sabtu 20 April 2019) sampai 4 Mei di kecamatan. Lalu tanggal 22 April sampai 4 Mei di kabupaten.

Beberapa jam setelah dilaksanakan pencoblosan, televisi menayangkan hasil quick qount mulai pukul 15.00 WIB Rabu (17/4/2019). Sebenarnya apa quick qount itu?

Quick qount itu bukan patokan. Quick qount itu hasil pekerjaan-pekerjaan ilmiah karena proses untuk mengambil sampling itu tidak sembarangan. Quick qount dibuat oleh orang-orang yang punya keahlian dibidang itu. Tapi tetap bahwa hasil yang sesungguhnya adalah real qount yang dari KPU yang saat ini sedang berproses.

Untuk faktor keamananan pada saat pelaksanaan Pemilu 2019 seperti apa?

Kita sejak awal memang berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, Satpol PP. Yang jelas kalau dari sisi khawatiran awal itu dengan kotak suara, ini gimana kalau hujan, ini gimana kalau jalan rusak? Ternyata sekarang kita bisa buktikan tidak ada persoalan meskipun ada riak-riak kecil, kita masih bisa menanggulangi. Artinya seratus persen hanya nol,sekian ancaman terhadap keutuhan logististik yang kita distribusikan dan dikembalikan kepada KPU

Dari pelaksanaan Pemilu 2019 ini, kesuksesan apa yang didapat KPU Kabupaten Sukabumi?

Meskipun lebih rumit dari 2014 tapi tingkat kejelian PPK dan PPS lebih baik dari 2014. Yang kedua kita tidak ada yang namanya Pemungutan Suara Susulan. Kan ada Di Jawa Barat itu ada dua kabupaten yang melaksanakan Pemungutan Suara Susulan karena kekurangan logistik. Yang kedua kita tidak ada Pemungutan Suara Ulang. Artinya dalam hal ini satu sisi, kita secara administratif kita terpenuhi. Kita (berupaya) gimana caranya mengakali logistik kurang dan sebagainya, itu (merupakan) wilayah dari pada kebijakan komisioner. Misalnya kekurangan logistik C1 Plano, Alhamdulillah KPU RI menurunkan surat silahkan mencetak sendiri C1 Plano. Sebenarnya sederhana, kita bisa menghindari Pemungutan Suara Lanjutan kalau kita bisa kreatif merespon kebijakan pusat.

Lalu untuk C1 apakah sudah masuk semua ke KPU?

Dua minggu kedepan harus selesai, kita usahakan 20 orang tenaga scan, lima orang verifikator dan pengawas (bekerja) siang malam. Makanya kita tetap semangat, Pemilu ini harus diselesaikan sampai tuntas. 

Apa harapan KPU kepada masyarakat?

Saya ucapakan terima kasih kepada masyarakat pemilih yang sudah datang ke TPS dan mencoblos pada tanggal 17 April. Tunggu hasilnya di KPU sampai penetapan di nasional. Rekapitulasi kabupaten, rekapitulasi di provinsi sampai dengan rekapitulasi di KPU RI karena itu yang mempunyai kekuatan hukum. Kita jaga kondusifitas karena Pemilu ini menentukan arah bangsa ke depan. Ada apa-apa, kita terbuka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)