SUKABUMIUPDATE.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PAN, Fatimah, mengapresiasi peresmian tugu batas kota yang berlokasi di Letkol Eddy Sukardi (Jalur Lingkar) tepatnya di dekat Gedung Widaria Kencana (GWK) Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Rabu (3/12). Tugu tersebut dinilai menjadi ikon baru sekaligus simbol penting bagi identitas Kota Sukabumi.
Pembangunan gapura dengan design bertema Pakujajar atau pohon Pakis itu menghabiskan biaya Rp 1,9 miliar yang bersumber dari APBD Kota Sukabumi. Gapur Pakujajar memiliki ketinggian 8,5 meter. Selain bentuk pohon paku jajar atau pakis, tugu tersebut juga dihiasi oleh lampu biru sepanjang jembatan yang menjadi batas kota dengan bentangan sepanjang 24 meter. Saat malam hari lampu-lampu itu terlihat menyala biru eksotis dan ikonik.
Menurut Fatimah, pembangunan tugu batas kota bukan hanya berfungsi sebagai penanda wilayah, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam memperkuat karakter dan daya tarik kawasan. Ia menilai, sebuah kota dapat dikenal melalui pintu gerbang yang representatif dan menghadirkan kesan positif bagi masyarakat maupun pendatang.
“Terkait peresmian ini, kami sangat mengapresiasi. Ke depannya, saya berharap perekonomian semakin meningkat karena suatu wilayah bisa terlihat dari pintu gerbangnya. Dan saya lihat ini sudah bagus,” ujar Fatimah usai menghadiri peresmian di lokasi.
Baca Juga: Banjir Rendam Rumah Warga dan PAUD di Cikondang Kota Sukabumi
Ia menambahkan, kehadiran tugu batas kota juga berpotensi menambah nilai estetika kawasan serta menjadi magnet wisata baru yang dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fatimah mengungkapkan bahwa wacana pembangunan tugu batas kota antara Kota dan Kabupaten Sukabumi sudah ia perjuangkan sejak periode pertama masa jabatannya.
“Tugu ini bisa menarik wisata, sehingga otomatis meningkatkan PAD. Sebetulnya, pada periode pertama saya juga ikut mengajukan pembangunan tugu batas antara kota dan kabupaten. Alhamdulillah hari ini terwujud,” ungkapnya.
Fatimah berharap tugu tersebut tidak hanya menjadi ikon visual, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi pertumbuhan Kota Sukabumi. Ia memandang pembangunan yang bersumber dari PAD ini sebagai bukti bahwa perkembangan infrastruktur dan estetika kota terus berjalan signifikan.
“Mudah-mudahan bermanfaat untuk kemajuan Kota Sukabumi dan semakin bercahaya. Ini dibangun dari PAD, dan secara keseluruhan tingkat pembangunan memang menunjukkan perkembangan yang signifikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan DPRD akan terus mendorong pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat, termasuk infrastruktur estetika yang berfungsi meningkatkan daya tarik kota sekaligus membuka peluang ekonomi lokal.
Dengan peresmian tugu batas kota ini, Pemerintah Kota dan DPRD berharap Sukabumi semakin memiliki identitas kuat sebagai kota yang berkembang, ramah, dan memiliki daya saing di masa mendatang.






