Wali Kota Sukabumi Paparkan 2 Inovasi Unggulan dalam Penilaian IGA Kemendagri 2025

Sukabumiupdate.com
Kamis 06 Nov 2025, 18:22 WIB
Wali Kota Sukabumi Paparkan 2 Inovasi Unggulan dalam Penilaian IGA Kemendagri 2025

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengikuti tahapan Penilaian Presentasi Kepala Daerah dalam rangka Penilaian dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) di Kemendagri, Kamis (6/11/2025) | Foto : Dokpim

SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengikuti tahapan Penilaian Presentasi Kepala Daerah dalam rangka Penilaian dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Gedung Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kamis (5/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota memaparkan dua inovasi unggulan yang lahir dari kebutuhan nyata masyarakat dan diarahkan untuk memperkuat kemandirian daerah melalui digitalisasi, kolaborasi lintas sektor, serta peningkatan daya saing ekonomi kreatif.

“Saya hari ini berada di BSKDN, kepala daerah melakukan presentasi bagaimana Kota Sukabumi menjadi salah satu nominator kota yang inovatif. Mudah-mudahan, mohon doanya supaya Kota Sukabumi mendapatkan hasil yang baik dalam hal inovasi daerah yang digagas oleh Kota Sukabumi," ujar Ayep Zaki. 

Wali Kota menjelaskan, dua inovasi utama yang dipresentasikan adalah SPANDA SANTUN (Screening Pajak Daerah Satu Pintu Terintegrasi) dan SMART-K (Sistem Manajemen Akuakultur, Rekayasa Teknologi, dan Kemitraan).

Baca Juga: Kolaborasi dengan Dinkes, Ponpes Ar-Rahman Sukabumi Wujudkan Santri Sehat dan Berprestasi

Melalui sistem digitalisasi tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi dapat memantau kinerja perangkat daerah secara real-time, mengidentifikasi capaian di bawah standar, serta melakukan evaluasi bersama lembaga terkait seperti Kejaksaan.

Selain itu, inovasi tersebut juga mendorong penguatan sektor UMKM melalui pelatihan kompetensi, penyediaan akses permodalan, serta jaminan pasar melalui kerja sama dengan pihak swasta.

Kolaborasi antar daerah pun dilakukan dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Ngawi untuk memperkuat keberhasilan program budidaya perikanan serta pengembangan ekosistem ekonomi lokal.

Dalam sesi tanya jawab, para penguji, di antaranya Prof. Diah Natalika, menyoroti aspek keunikan, keberlanjutan, serta regulasi yang menaungi inovasi tersebut.

Menanggapi hal itu, Ayep Zaki menegaskan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi untuk memperkuat keberlanjutan inovasi melalui penyusunan regulasi daerah.

Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan usulan Peraturan Daerah (Perda) guna memperkokoh landasan hukum bagi inovasi seperti SPANDA SANTUN, mengingat tantangan keberlanjutan sering kali muncul akibat dinamika politik dan pergantian kepemimpinan.

Baca Juga: Protes Aktivitas Tambang di Gunung Kekenceng, Warga Desak Pemkab Sukabumi Lindungi Situs Cagar Budaya

Lebih lanjut, Wali Kota Sukabumi menjelaskan bahwa penerapan inovasi telah memberikan dampak nyata terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan perikanan.

Melalui program SMART-K, produktivitas perikanan meningkat sebesar 3,18 persen dan pendapatan pembudidaya ikan naik hingga 149 persen.

Pemerintah juga menjalin kolaborasi dengan Kejaksaan dan akademisi untuk memperkuat pengawasan pajak daerah serta riset sebagai dasar keberlanjutan inovasi.

“Kami memastikan setiap inovasi memiliki regulasi, mitra kerja, serta dukungan akademik agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara berkelanjutan,” pungkasnya. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini