SUKABUMIUPDATE.com - Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum Sukabumi memperingati Dies Natalis ke-25 sekaligus menggelar Keluarga Alumni STISIP Syamsul Ulum Sukabumi (Kasus) Festival ke-25 di Stadion Suryakencana, Kecamatan Warudoyong, Senin (6/10/2025). Perayaan ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjang kampus dalam mencetak generasi berintelektual, religius, dan berintegritas bagi kemajuan daerah.
Pembina STISIP Syamsul Ulum Sukabumi, Hj. Fatmawati, mengatakan bahwa civitas akademika memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah melalui riset kebijakan publik, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal. “Kami ingin setiap penelitian dan kegiatan akademik di STISIP memiliki dampak langsung bagi masyarakat. Akademisi harus turun tangan, bukan hanya berpikir di menara gading,” ujar Fatmawati kepada wartawan.
Baca Juga: Sunda Lestari: Disperkim Sukabumi Bangun Landmark Kasepuhan Gelar Alam
Ia menjelaskan, keberadaan STISIP tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai pusat pemikiran strategis bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis data dan kajian ilmiah. “Tantangan pendidikan hari ini bukan sekadar mencetak lulusan ber-IPK tinggi, tapi pribadi yang mampu menjawab persoalan sosial di tengah masyarakat. Kita harus mencetak pemimpin yang peka terhadap realitas sosial, jujur, dan siap berkontribusi di lapangan,” tegasnya.
Fatmawati mengakui, perjalanan 25 tahun STISIP Syamsul Ulum tidaklah mudah. Namun, berkat kerja keras, komitmen, dan doa bersama seluruh civitas akademika, kampus ini tumbuh menjadi salah satu perguruan tinggi yang dihormati di Sukabumi. “Prinsip kami sederhana: konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dari situlah STISIP ingin terus memberi kontribusi nyata bagi Sukabumi,” cetusnya.
Baca Juga: Kegagalan Sistemik Negara Terhadap Pekerja Imigran, Jadi Tornado yang Tak Pernah Usai
Ke depan, STISIP Syamsul Ulum berencana memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta dalam bidang riset kebijakan publik serta program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. “Kami ingin STISIP menjadi laboratorium sosial bagi pembangunan Sukabumi,” tambah Fatmawati.
Sementara itu, Ketua STISIP Syamsul Ulum, Aang Rahmatulloh, menyampaikan bahwa momentum Dies Natalis dan Kasus Festival ke-25 ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara kampus, mahasiswa, dan alumni. Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya seremonial, tetapi juga ruang untuk memperkuat semangat akademik dan solidaritas antar generasi. “Kami berharap mahasiswa yang masih aktif semakin termotivasi melanjutkan pendidikannya, sementara bagi yang akan lulus, semoga mendapat inspirasi untuk sukses di masa depan,” pungkasnya. (adv)