Viral Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan, Ini Kata RSUD Sagaranten Sukabumi

Minggu 24 Maret 2024, 12:13 WIB
Pelayanan RSUD Sagaranten Sukabumi dikeluhkan keluarga pasien di media sosial. (Sumber : Istimewa)

Pelayanan RSUD Sagaranten Sukabumi dikeluhkan keluarga pasien di media sosial. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Keluhan terkait pelayanan di RSUD Sagaranten Kabupaten Sukabumi viral di media sosial Facebook.

Keluarga pasien menyampaikan keluhannya terkait penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD tersebut.

Dalam unggahan di akun Facebook Shina Permana, keluarga pasien menyebut pelayanan dan kinerja petugas RSUD Sagaranten tidak cepat tanggap dan dianggap sangat buruk.

Unggahan itu dibuat Sabtu 23 Maret 2024. Namun setelah viral, pemilik akun menghapus unggahannya. Meski begitu, banyak netizen yang mengunggah ulang dan membagikannya di beberapa grup media sosial Facebook.

"Gak rekomen!!!
Pelayanan buruk tidak cepat tanggap.

Bibi saya dibawa ke RSUD sagaranten pdhl kondisi terlihat sudah parah, bukannya lgsg di tangani dulu malah cuma di usap2 sambil nanya ini BPJS apa umum??? Sama sekali gak dikasih bantuan alat atau obat apapun, saking lamanya nunggu sampe keluar busa dari mulut dan ngorok jadi keburu pecah pembuluh darahnya dan setruk.

Pihak RS nyuruh di bawa ke Sukabumi, kita minta ambulan malah jawab pake mobil pribadi aja.

Bagi yang membaca ini, tolong dibantu untuk report kualitas pelayanan dan kinerja petugas RSUD Sagaranten supaya segalanya diperbaiki agar tidak semakin banyak korban.
Kalo liat review dan denger2 pengalaman orang katanya memang RSUD Sagaranten pelayanannya sangat buruk.

Gimana ini? Gak bisa didiemin.
Harus ada yg bergerak. Tolong dibantu A," tulis akun tersebut dikutip sukabumiupdate.com, Minggu (24/3/2024).

Direktur RSUD Sagaranten Hikmat Gumelar kemudian angkat bicara untuk mengklarifikasi unggahan tersebut. Ia mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat 22 Maret 2024 petang. Saat itu menurutnya pasien sempat ditangani tim medis di UGD.

"Pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan yang memang sudah repot. Diperiksa dokter jaga UGD, (pasien) terdiagnosa ke arah stroke, karena Rumah Sakit Sagaranten belum punya dokter saraf, spesialis Neurologi, jadi dokter UGD menyarankan harus dirujuk ke RS di kota, yang ada dokter Neurologinya," jelas Hikmat kepada sukabumiupdate.com, Minggu (24/3/2024).

Baca Juga: Hasil Uji DNA oleh BRIN: Rambut yang Ditemukan di Sukabumi Milik Harimau Jawa

Terkait ambulans, Hikmat mengatakan di rumah sakitnya hanya ada satu unit. Saat pasien tersebut datang dan mendapat rujukan, ambulans itu menurutnya tengah membawa pasien lain.

"Ambulans RSUD Sagaranten cuma satu, itupun lagi dipakai membawa pasien ke kota. Sama perawat mungkin (saat itu) daripada kalau menunggu lama, kalau berkenan keluarga pasien bisa pakai mobil pribadi saja, daripada menunggu lama, kasian sama pasiennya. Cuma mungkin tanggapan keluarga lagi panik atau apa, yang buat postingan juga keluarganya yang di Bandung, lagi enggak ada di UGD," jelasnya.

Hikmat juga menjelaskan soal narasi unggahan viral terkait petugas yang menanyakan status administrasi BPJS dan umum. Menurutnya itu adalah prosedur yang biasa dilakukan di rumah sakit. Meski begitu ia memastikan saat itu pasien sudah dalam penanganan dokter.

"Itu prosedur diawal daftar seperti itu, ditanya mau BPJS atau umum, biasanya seperti itu, kalau pelayanan sama tidak dibeda-beda. Pasien masuk dibawa ke ruangan pemeriksaan, biasanya keluarga pasien mendaftarkan ke kasir ke pendaftaran, pasti ditanya mau pakai umum atau BPJS kalau pendaftaran. kalau pasien ditangani sama dokternya di UGD di ruang tindakan," ujarnya.

Lebih lanjut Hikmat memastikan bahwa permasalahan ini sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga pasien.

"Pihak RS Sagaranten sudah komunikasi sama keluarga pasien, bahkan postingan sudah dihapus," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Febian (29 tahun), keponakan pasien menjelaskan, postingan viral yang ditulisnya itu diunggah ulang oleh adiknya di Facebook.

Febian mengatakan bahwa bibinya bernama Dewi (48 tahun) diketahui memiliki riwayat hipertensi. Saat itu dibawa ke RSUD Sagaranten karena tiba-tiba jatuh pingsan ketika tengah masak untuk berbuka puasa pada Jumat 22 Maret sekitar pukul 18.00 WIB.

"Kronologisnya, saat sedang masak untuk buka puasa, tiba-tiba bibi pingsan terjatuh dan langsung dibawa oleh keluarga ke RSUD Sagaranten. Dan pada pukul 18.30 WIB, langsung dirujuk ke RS Asyifa Kota Sukabumi, menggunakan ambulan Desa Cibaregbeg," kata Febian kepada sukabumiupdate.com via WhatsApp.

Usai mendapatkan penanganan medis di RS Asyifa, nyawa bibinya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 23 Maret 2024.

"Bibi meninggal dunia pada Sabtu (23/3) sekitar pukul 17.15 WIB, di RS Asyifa Kota Sukabumi," kata Febian.

Lebih lanjut Febian menjelaskan, bahwa sebenarnya pihak keluarga tidak mempermasalahkan atau menyalahkan keadaan yang sudah terjadi, namun lebih memberatkan ke titik di mana ingin ada perhatian besar dari RSUD Sagaranten dan pihak-pihak terkait, perihal pelayanan kepada masyarakat.

"Intinya ingin ada perubahan dan perbaikan, lebih ke situ. Setelah ini bisa ke 'Up' ingin ada tindakan tegas kepada petugas petugas yang bekerja di rumah sakit," tegasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)