Kasus Siswa SD di Sukabumi Tewas, Kuasa Hukum: Gelar Perkara Belum pada Kesimpulan

Minggu 09 Juli 2023, 21:07 WIB
Warga saat membawa jenazah siswa SD ke pemakaman di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Siswa SD itu tewas diduga akibat dikeroyok sesama pelajar.(Sumber : Istimewa)

Warga saat membawa jenazah siswa SD ke pemakaman di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Siswa SD itu tewas diduga akibat dikeroyok sesama pelajar.(Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus tewasnya siswa SDN di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, yang diduga akibat dikeroyok sesama pelajar belum terungkap hingga kini. Pihak keluarga korban mendesak polisi kerja keras mengungkap kasus tersebut yang pada Mei 2023 itu.

Kuasa Hukum keluarga korban Rolan Bentamin Pardamean Hutabarat menyatakan polisi telah melakukan gelar perkara kasus tersebut di Polda Jabar 6 Juli.

Dengan demikian, Polres Sukabumi Kota telah melakukan dua kali gelar perkara di Polda Jabar terkait kasus tewasnya siswa tersebut. Kendati demikian kasus tersebut belum juga dapat diungkap.

Sehingga Rolan meminta digelar kembali karena gelar, sebab gelar perkara di Polda belum menemukan kesimpulan. "Masih belum pada titik kesimpulan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (9/7/2023).

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bus Sukabumi Tujuan Bandung-Palabuhanratu: Harga dan Fasilitas

Dalam gelar perkara yang akan datang, pihaknya menegaskan akan membawa alat bukti dugaan penganiayaan yang dialami siswa SD itu. Kendati demikian, ia tidak menyebutkan bukti apa yang ia miliki.

"Wacana akan dilakukan kembali gelar, kami masih menunggu jadwal dan saat gelar kembali tersebut kami akan bawa beberapa alat bukti yang dapat menjadi petunjuk untuk kasus ini bisa naik sidik [penyidikan]," katanya.

Korban yang masih berusia sembilan tahun mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Hermina pada Sabtu pagi, 20 Mei 2023, setelah melewati masa kritis. Sebelum masuk rumah sakit tersebut, korban diperiksa di RS Primaya.

Kepada dokter di RS Primaya, korban mengaku bahwa dia dikeroyok.

Rolan menyatakan setelah melakukan pendalaman terhadap kasus yang ditanganinya terungkap fakta baru bahwa korban juga sempat menceritakan peristiwa penganiayaan itu kepada ibunya.

Baca Juga: Kisah Misteri Batu Alam Hitam Dekat Stadion Suryakencana Sukabumi

"Pengakuan dari korban kepada dokter di UGD RS Primaya bahwa dia dikeroyok dan juga pengakuan korban ke ibunya, saat dirawat inap di RS Hermina bahwa dia dipukuli di bagian dada dan punggung," kata dia.

Dengan adanya pengakuan korban kepada dokter serta ibunya harus menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus tersebut. "Polri harus lebih bekerja keras untuk mengungkap peristiwa ini," tegasnya.

Sebelumnya, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibawa menyampaikan jika hasil otopsi korban sudah diterima dari dokter forensik RSUD Syamsudin SH.

Dia menyatakan sudah memeriksa saksi-saksi, bahkan dokter forensik yang melakukan otopsi juga akan diperiksa. Dengan dokter forensik ini, maka jumlah saksi menjadi 21 orang.

"Dokter yang melaksanakan otopsi kita periksa, jadi bertambah jumlah saksinya satu orang," kata Ari.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat14 Mei 2024, 06:00 WIB

Simpel! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah

Simpel Banget Ternyata! Begini Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi. Daun kelor. | Simpel Banget! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : Istimewa)
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist