SUKABUMIUPDATE.com - Siapa yang tidak mengenal Ashton Kutcher, bintang tampan serial komedi legendaris That ‘70s Show? Namun, di balik ketenarannya di dunia hiburan, tersembunyi sebuah identitas yang mungkin belum banyak diketahui: ia adalah salah satu investor teknologi paling visioner dan sukses di Silicon Valley .
Kutcher telah melakukan transisi luar biasa dari bintang televisi menjadi pemain kunci di dunia venture capital. Perjalanannya ini tidak didorong oleh keisengan, melainkan oleh kecerdasan analitis, visi jangka panjang, dan keinginan kuat untuk menciptakan dampak sosial .
Dari Jurusan Teknik ke Dunia Akting
Jauh sebelum namanya terkenal, Kutcher adalah seorang mahasiswa Teknik Biokimia di University of Iowa. Minatnya pada sains dan pemecahan masalah kompleks dimulai dari keinginan pribadi untuk menemukan obat bagi penyakit jantung yang diderita saudara kembarnya.
Baca Juga: 5 Sorotan Dunia Musik: Dari Batam “Pica Pica” hingga Duka di Meksiko
Seperti yang pernah diungkapkannya, “Saya masuk sekolah untuk teknik karena saudara kembar saya menderita cerebral palsy dan penyakit jantung, dan saya pikir saya akan menemukan obat untuk itu.” Meski akhirnya meninggalkan kampus, pola pikir analitis itu tidak pernah hilang.
Pendiri Sound Ventures dan Raja Investasi Awal
Bersama Guy Oseary, manajer artis ternama, Kutcher mendirikan Sound Ventures . Kehebatan Kutcher terletak pada kemampuannya mengidentifikasi startup brilian pada tahap yang sangat awal.
Portofolionya sungguh mencengangkan: Airbnb, Uber, Spotify, dan Shazam. Investasi awal ini menghasilkan return yang luar biasa. Yang membedakannya adalah kedalaman involvensinya. Kutcher menekankan, “Saya tidak hanya menulis cek. Saya benar-benar terjun ke dalam, mempelajari produk, pasar, dan timnya.” ujarnya.
Menciptakan Dampak Sosial & Legacy di Balik Layar
Motivasi Kutcher juga berasal dari pengalaman hidupnya. Ia aktif menggunakan teknologi untuk kemanusiaan, salah satunya dengan co-founding Thorn, sebuah organisasi yang memerangi perdagangan manusia. Dalam kesaksiannya yang menggugah di depan Komite Urusan Luar Negeri Senat AS pada 15 Februari 2017, Kutcher menyatakan dengan suara bergetar.
“Saya di sini atas nama anak-anak yang kami coba cari yang masih hidup, dan anak-anak yang kami coba cari yang tidak lagi hidup...” Pidato ini, yang dengan cepat menjadi viral, menggambarkan betapa personal dan mendalam misi kemanusiaan ini baginya.
Ashton Kutcher telah membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar wajah tampan. Ia adalah contoh langka selebriti yang berhasil beralih menjadi eksekutif teknologi yang diperhitungkan. Kisahnya adalah inspirasi bagi siapa pun untuk terus belajar dan berani bertransformasi.
Sumber: Forbes, Bloomberg, NYT
Penulis: Danang Hamid