Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi, Apakah Bahaya Bagi Kesehatan?

Sabtu 05 Maret 2022, 10:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Orang Indonesia pasti sudah tidak asing dengan mi instan, makanan murah meriah dan memiliki berbagai macam rasa. Bahkan tak jarang jika mi instan disantap berbarengan dengan nasi.

Salah satu alasannya yaitu menyantap mi instan dengan nasi akan lebih mengenyangkan.

Dikutip dari Suara.com, kebiasaan makan mi instan pakai nasi ini bisa berbahaya bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi.

Dihimpun dari laman Hops.id Jaringan Suara.com, makan mie instan pakai nasi memang enak, tapi ada efek yang kurang bagus untuk kesehatan. Apalagi kalau frekuensi konsumsinya sering. Seperti yang kamu tahu, nasi dan mie sama-sama sumber karbohidrat. Selain karbo, kandungan kalorinya juga tinggi.

Baca Juga :

Sebagai gambaran, dikutip dari Keepo-jaringan Suara.com, dalam sebungkus mie instan terkandung 310 kalori. Nah, kalori sebesar itu setara dengan seporsi nasi komplit dengan lauk pauk.

Itu baru mie saja, kalau ditambah nasi maka jumlah kalori yang bakal masuk ke tubuh sekitar 600-700 kal. Rata-rata manusia membutuhkan 2.000 kalori per hari. Seharusnya enggak apa-apa dong, makan mie instan pakai nasi?

photoIlustrasi sajian mi instan rebus. - ( (Unsplash/Ke Vin))</span

Tidak segampang itu hitungannya. Paduan mie instan dan nasi bakal membuat tubuh melar. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah karbohidrat dan gula yang terkandung dalam dua bahan tersebut. Buntutnya, meningkatkan risiko diabetes karena peningkatan gula darah. Belum lagi kandungan garam yang tinggi di dalam mie instan.

Ada cara lebih sehat untuk pendamping mie instan. Ganti nasi dengan sayur, protein seperti telur atau daging.

Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital pernah melakukan eksperimen bagaimana tubuh mencerna mie instan. Hasil penelitian tersebut disampaikan oleh dr Nina Amelia Gunawan, Konsultan Meet Doctor.

Ternyata mie instan tidak bisa langsung dicerna hingga berjam-jam. Makanya, proses penyerapan nutrisi tubuh jadi terganggu. Selain itu terlalu sering makan mie instan akan menghalangi terserapnya nutrisi penting seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, potassium, vitamin A, niacin dan vitamin C. Hal ini kalau dibandingkan mereka yang tidak memakan mie instan sama sekali.

Sebungkus mie instan sudah mengandung 2,700 miligram sodium, yang dapat menyebabkan menumpuknya lemak yang tidak menyehatkan. Buat perempuan, efeknya lebih terasa. Perempuan dapat dengan mudah mengalami obesitas, kenaikan tekanan darah, gula darah, triglycerides dan kadar kolesterol sehat HDL yang rendah, beberapa kelompok gejala gangguan metabolik.

Nah, kalau ada tiga saja dari gejala-gejala tersebut, maka risiko diabetes dan penyakit jantung ikut meningkat. Jadi usahakan untuk makan mi instan secukupnya saja tanpa nasi ya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:01 WIB

CSR PT Dwiharta Logistindo, Ini Daftar Lomba Agama di Cisande Cicantayan Sukabumi

Gebyar Ramadhan merupakan salah satu bentuk penyaluran CSR perusahaannya yang berkantor pusat di Jakarta
Pembukaan gebyar Ramadhan di Masjid Jami Al-Ikhlas RT 15/05 Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/3/2024). | Foto: Istimewa
Sehat28 Maret 2024, 21:00 WIB

Banyak Ditemui Pas Buka Puasa, 9 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan (Sumber : Freepik/freepik)
Inspirasi28 Maret 2024, 20:42 WIB

5 Skill yang Wajib Dipelajari dalam Dunia Kerja agar Disayang Atasan

Penting untuk memiliki keterampilan yang tidak hanya relevan dengan bidang pekerjaan yang diinginkan, tetapi juga mencakup kemampuan interpersonal, manajemen waktu, dan adaptabilitas.
Ilustrasi dunia kerja. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi28 Maret 2024, 20:02 WIB

Disdik Sukabumi Ungkap Alasan Rekrut Kepala Sekolah SD dari Guru SMP dan TK

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Khusyairin menjelaskan proses rekrutmen sebagian calon kepala sekolah yang tidak hanya berasal dari guru SD saja, namun juga dari Guru SMP dan guru TK.
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sy