Meski Banyak Manfaatnya, Kunyit Harus Dihindari Orang dengan 4 Kondisi Ini

Jumat 10 Mei 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang sangat berkhasiat. Bahkan disebut bisa mengobati kanker darah. Namun, yang perlu diperhatikan, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak boleh mengomsumsi kunyit karena bisa mengalami efek samping. 

Perlu diketahui kunyit memiliki kandungan curcumin paling tinggi sekitar 2-5 persen yang membuat warnanya menjadi kuning sekaligus bermanfaat sebagai obat tradisional.

Banyak penelitian juga mengungkapkan kandungan curcumin dalam kunyit inilah yang mampu melindungi dan mengobati orang dari kanker, alzheimer, kardiovaskular dan depresi. Termasuk penyakit kanker darah seperti yang diderita Ani Yudhoyono.

Selain itu, kunyit juga terbukti membantu mempercepat pemulihan setelah operasi dan secara efektif mengobati radang sendi.

Sayangnya, HiMedik melansir dari tumericforhealth.com, orang dengan kondisi kesehatan tertentu justru tidak boleh mengonsumsi kunyit sebagai obat tradisional maupun bumbu masakan. Kecuali, jika berdasarkan anjuran dan takaran dokter.

1. Wanita hamil dan menyusui

Sebuah penelitian terbaru menyatakan kandungan di dalam kunyit memberi efek samping yang kurang baik jika dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa curcumin dalam kunyit dapat berdampak buruk pada kesuburan dan memicu gangguan kehamilan. Karena itu, ada baiknya ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi kunyit sementara waktu.

Meskipun penelitian tentang bahaya ibu hamil dan menyusui mengonsumsi kunyit ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam.

2. Penderita obstruksi kandung empedu

Kandung empedu adalah organ yang berkontribusi terhadap cairan pencernaan. Batu empedu adalah endapan yang menghalangi saluran empedu di kandung empedu yang menyebabkan nyeri perut.

Sebenarnya, kunyit mampu mencegah seseorang menderita batu empedu. Tetapi, jika kamu adalah penderita batu empedu justru harus menghindari konsumsi kunyit.

Karena, curcumin yang terkandung dalam kunyit dapat menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan menyebabkan rasa sakit hebat.

3. Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan

Tubuh kita mengandung enzim dan protein yang memengaruhi metabolisme serta detoksifikasi obat. Penelitian menunjukkan curcumin dapat berinteraksi dengan enzim dan protein yang memetabolisme obat dan dapat menimbulkan risiko interaksi obat.

Salah satu kontradiksi utama kunyi jika mengombinasikannya dengan obat pengencer darah. Karena, kombinasi itu dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Hindari mengonsumi kunyit dengan minum obat apapun. Setidaknya, beri jeda waktu antara minum obat dengan konsumsi kunyit setidaknya 3-4 jam. Hal ini juga perlu dikonsultasikan kepada dokter.

4. Penderita batu ginjal

Kunyit memiliki kandungan tinggi senyawa oksalat yang mengikat kalsium dalam tubuh dan menimbulkan batu ginjal. Seseorang yang berisiko tinggi mengalami atau sedang menderita batu ginjal harus membatasi konsumsi oksalat ini sekitar 40-50 miligram per hari.

Seseorang yang memiliki risiko menderita batu ginjal harus mengurangi konsumsi kunyit. Karena, kandungan oksalat dalam kunyit dalam meningkatkan risiko pengembangan batu ginjal.

Sumber: Suara

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12
Sukabumi07 Mei 2024, 13:52 WIB

Diserahkan ke Keluarga, Nasib Bayi yang Dibuang di Semak-semak Gunungguruh Sukabumi

Penyerahan bayi akan disaksikan aparat diakhiri penandatanganan surat pernyataan.
Polsek Gunungguruh dan puskesmas saat menitipkan bayi laki-laki yang dibuang ibunya ke bidan. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 13:45 WIB

7 Ciri Orang yang Tetap Hidup Miskin dan Melarat sampai Tua, Kamu Termasuk?

Ciri orang yang akan hidup miskin dan melarat sejatinya sangat nampak pada perilaku seseorang yang memiliki kebiasaan buruk
Ilustrasi ciri orang yang akan tetap miskin (Sumber : Pexels.com/ @Steven Arenas)
Life07 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Sikap Konsumtif yang Membuat Hidupmu Miskin dan Sulit Kaya

Sikap konsumtif orang miskin bisa mengakibatkan hutang yang menumpuk, terutama jika mereka bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi gaya hidup konsumtif mereka.
Kartu ATM. Sikap Konsumtif yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 13:25 WIB

KPU Kota Sukabumi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota Jalur Perseorangan, Ini Syaratnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang akan mencalonkan Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan atau calon independen.
Pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota Sukabumi melalui jalur perseorangan | Foto : Dok. KPU Kota Sukabumi
Sukabumi07 Mei 2024, 13:21 WIB

Bukan Parafilia Murni, Menebak Pikiran Pelajar SMP Bunuh dan Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Alasan Joko tidak meyakini kasus ini sebagai parafilia murni adalah karena terduga pelaku masih dalam kondisi pubertas.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Life07 Mei 2024, 13:15 WIB

6 Cara Sederhana untuk Menikmati Hidup Walau Gaji Pas-pasan, Ini Rahasianya

cara menikmati hidup sangat mudah, yang penting setiap orang mau melakukannya dengan penuh rasa syukur dan menyenangkan
ilustrasi seseorang  menikmati hidup dengan gaji pas-pasan (Sumber : Pexels/ @Andrea Piacquadio)