Waspadai Zat Kimia Berbahaya pada Pakaian, Kesehatan Taruhannya

Kamis 15 November 2018, 23:14 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ada yang perlu Anda ketahui bahwa beberapa jenis pakaian mengandung bahan-bahan kimia yang aneh. Bahan kimia ini dapat menembus kulit dan secara terus-menerus akan terserap.

Apa pun yang menempel pada kulit akan masuk ke dalam tubuh. Jika memakai pakaian yang dilapisi bahan kimia beracun, kemungkinan bahan kimia akan menyerap melalui kulit dan tubuh akan memprosesnya.

Sementara itu, belum ada bukti yang menghubungkan racun dalam pakaian akan berdampak langsung pada masalah kesehatan. Hasil studi yang ada cukup menggelisahkan, beberapa bahan kimia dalam pakaian dapat menyebabkan kanker pada tikus, juga bagi para pekerja yang bekerja sepanjang hari.

Dalam jangka pendek, bahan kimia ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi. Misalnya, formaldehida, yang sering ditemukan pada bahan yang mengklaim tidak mudah kusut. Menurut laporan dari National Industrial Chemicals Notification and Assessment Scheme, formaldehida dalam pakaian dapat menimbulkan iritasi mata dan hidung, juga reaksi alergi pada kulit.

Dalam laporan Greenpeace tahun 2012 yang berjudul "Threads Toxic: The Big Mode Stitch-Up," ditegaskan bahwa merek besar, seperti Zara, Levi's, Mango, Calvin Klein, dan H&M, membuat dan menjual pakaian yang mengandung bahan kimia berbahaya. Berikut ini daftar bahan kimia berbahaya yang ada dalam pakaian, seperti dilansir Huffington Post.

#Akrilik
Akrilik mengandung dimetilformamida, yang menurut Centers for Disease Control and Prevention, setelah berinteraksi langsung dengan kulit dapat menyebabkan kerusakan hati dan efek kesehatan yang merugikan. Efek ini telah menyebabkan orang-orang yang memproduksi kain akrilik harus memakai pakaian pelindung dalam proses pembuatannya.

#Pewarna azo 
Ini adalah zat warna sintetis yang sangat umum digunakan untuk mewarnai pakaian, kulit, dan tekstil. Zat ini juga melepaskan amina, senyawa yang berasal dari amonia, yang meningkatkan risiko kanker kandung kemih di kalangan pekerja pabrik pewarna di Jerman. Sebaiknya, cari produk yang dibuat dengan pewarna alami.

#Phthalates 
Phthalates paling sering digunakan oleh produsen pakaian, biasanya ditemukan pada baju seperti jas hujan plastik, kulit buatan, dan pakaian tahan air. Phthalates adalah pengganggu endokrin dan mempunyai efek yang merugikan reproduksi pada hewan pengerat jantan. International Agency for Research on Cancer (IARC) belum menentukan apakah phthalates bersifat karsinogenik bagi manusia.

#Nanosilver 
Nanosilver digunakan sebagai agen antimikroba untuk menghambat bakteri penyebab bau di pakaian. Penelitian awal pada tikus laboratorium telah menemukan bahwa nanopartikel perak bisa masuk ke otak dan membunuh sel-sel otak dari waktu ke waktu. Penilaian risiko untuk bayi yang mengunyah pada kain dengan nanosilver mungkin bisa mengakibatkan paparan berbahaya, tetapi belum diuji secara menyeluruh untuk mengumpulkan apakah itu benar dari semua kasus atau dari paparan berbahaya.

Apa pun yang mengklaim bahan statis, tahan noda, tahan api, atau bebas kerut biasanya mengandung formalin, bahan kimia perfluorinated (PFC) seperti Teflon, etoksilat nonilfenol (NPEs) dan nonylphenols (NP), atau triclosan, menurut The IFD Council. NPEs dan NP yang diserap melalui kulit dan telah terbukti berhubungan dengan efek reproduksi dan perkembangan pada hewan pengerat, meskipun studi pada manusia tidak dapat disimpulkan.

tudi pada pekerja pabrik yang terpapar triklosan menunjukkan bahwa paparan teratur dapat menyebabkan risiko kanker meningkat. Ada banyak kain lain yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, seperti katun, sutra, wol organik, rami, alpaka, angora, kasmir, mohair, rami, dan aluyot. Meski bahan kimia dipastikan juga dapat ditemukan kain-kain tersebut, tapi kandungannya tidak terlalu banyak.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich