<!-- [if gte mso 9]><xml>
SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Terawan Agus Putranto, kini ramai diperbincangkan. Ini terkait metode penanganan medis penyakit stroke yang dipakai Terawan, yang diberi nama metode cuci otak atau brain flushing. Metode ini juga merupakan bahan desertasi doktornya di Universitas Hasanuddin, Makassar. Dan seperti dilansir dari Koran TEMPO dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada 4 Agustus 2016. Metode cuci otak yang hangat dibicarakan ini berbasis radiologi intervensi untuk mengatasi stroke. Temuan Terawan ini menggunakan teknik sederhana, mirip membersihkan saluran gorong-gorong yang tersumbat. Ibarat pipa air, stroke salah satunya terjadi karena sumbatan darah di otak (stroke iskemik), sehingga darah tak mengalir dengan lancar. Nah, sumbatan inilah yang dibersihkan, sehingga pembuluh darah kembali bersih dan bekerja dengan normal. Sampai 2012, tak kurang dari 4.142 pasien stroke sukses menjalani terapi. Jumlah ini, kata Terawan, terus bertambah dengan banyaknya penderita stroke yang tertarik menempuh pengobatan itu. Problemnya, dia tak bisa menjelaskan secara ilmiah karena belum melalui proses metodologi penelitian. "Tapi sekarang tindakan ini sudah terbukti berhasil," ujar Terawan usai ujian promosi saat itu. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tindakan cuci otak memberikan peningkatan aliran darah yang signifikan, sekitar 41,20 persen. Jumlah ini lebih besar dibanding peningkatan pada terapi lain. "Tindakan ini memberikan alternatif peningkatan aliran darah dalam waktu yang singkat dibanding terapi lain." Untuk membersihkan sumbatan di otak, Terawan menggunakan cairan heparin yang memberi pengaruh terhadap pembuluh darah. Heparin dikenal sebagai antikoagulan (anti-pembekuan darah), agen anti-inflamasi, dan anti-oksidan. Ihwal heparin ini, salah seorang anggota promotor Terawan, Gatot S. Lawrence, mempertanyakan penggunaannya. Menurut dia, sudah lama heparin diminta untuk tidak digunakan karena akan memberi efek secara klinis. Menurut Terawan, heparin sebetulnya masih terus dipakai untuk bidang intervensi dengan dosis yang bervariasi. Banyak literatur yang menjelaskan bahwa heparin sangat aman bila diberikan dalam dosis yang tepat. "Dalam penelitian ini tidak ada pasien yang mengeluhkan adanya efek samping," ujar dia. Penguji Terawan lainnya, Teguh Ranakusuma, juga mempertanyakan kemungkinan adanya efek samping, seperti gangguan penglihatan, setelah tindakan ini. Terawan menjawab, sebelum dan sesudah melakukan tindakan cuci otak, dia melakukan pemeriksaan ketat."Dan tidak ada efek yang dikeluhkan oleh pasien," dia menambahkan. Sumber: Tempo

Heboh Cuci Otak ala Dokter Terawan, Apa Itu?

Editor :
Berita Terkini
SPMB Jabar Tahap 1 Rampung, 210.910 Siswa Diterima di Sekolah Negeri-Swasta
Sukabumi 19 Jun 2025, 22:02 WIB

Bayi Kembar Tiga Lahir di Sukabumi dengan Selamat, Tim Dokter: Kehamilan yang Langka
Sukabumi 19 Jun 2025, 21:35 WIB

Dinsos Sukabumi: Estimasi Biaya Sekolah Rakyat Rp48 Juta per Anak
Sukabumi 19 Jun 2025, 21:16 WIB

Gagal Nyalip di Tikungan, Pegawai Bank Keliling Tabrak Mobil di Purabaya Sukabumi
Sukabumi 19 Jun 2025, 20:54 WIB

4 Gaya Kepemimpinan yang Wajib Dimiliki oleh Seorang Pemimpin
Life 19 Jun 2025, 20:00 WIB

Lokomotif KA 342 Siliwangi Sukabumi-Cipatat Alami Gangguan, KAI Batalkan Dua Perjalanan
Jawa Barat 19 Jun 2025, 19:29 WIB

DMI Ajak Umat Islam Qunut Nazilah untuk Palestina dan Konflik di Timur Tengah
Internasional 19 Jun 2025, 19:04 WIB

Disambut Ribuan Warga Sukabumi, Anies Baswedan Janji Bangun Jembatan Rusak di Bantargadung
Sukabumi 19 Jun 2025, 18:11 WIB

Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak dan PNBP
Keuangan 19 Jun 2025, 18:08 WIB

Doa Perlindungan dari Penyakit Ain Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Life 19 Jun 2025, 18:00 WIB

Mengenal PAPA UMI: Puspaga Kabupaten Sukabumi, Ruang Konsultasi Keluarga
Life 19 Jun 2025, 17:54 WIB

Dinkes Perkuat Strategi Pencegahan, Kota Sukabumi Bersiap Hadapi Ancaman Baru Covid-19
Sehat 19 Jun 2025, 16:38 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Salurkan Jaminan Kecelakaan Kerja untuk Petugas Taman Kota di Palabuhanratu
Keuangan 19 Jun 2025, 15:16 WIB

Wagub Erwan: Festival Kaizen Nasional Dorong Peningkatan Mutu Pelayanan RS di Jabar
Jawa Barat 19 Jun 2025, 15:07 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Kasir Maksimal Usia 32 Tahun, Cek Kualifikasinya!
Inspirasi 19 Jun 2025, 15:00 WIB

DP3A Sukabumi Tegaskan Pentingnya Keluarga Ramah Anak
Life 19 Jun 2025, 14:56 WIB

Rapat Paripurna DPRD Sukabumi: Soroti WTP dan Antisipasi Bencana dalam Pandangan Umum Fraksi
DPRD Kab. Sukabumi 19 Jun 2025, 14:55 WIB

Forum Anak Sukabumi Bicara Pencegahan Kekerasan dan Bullying di Sekolah
Life 19 Jun 2025, 14:46 WIB

ASN Tak Harus Ngantor Tiap Hari, Boleh WFA dan Jam Kerja Fleksibel
Nasional 19 Jun 2025, 14:30 WIB
