4 Dampak Negatif Mengkonsumsi Santan Berlebihan untuk Kesehatan

Kamis 12 Januari 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi (Sumber : 4 Dampak Negatif Mengkonsumsi Santan Berlebihan untuk Kesehatan)

Ilustrasi (Sumber : 4 Dampak Negatif Mengkonsumsi Santan Berlebihan untuk Kesehatan)

SUKABUMIUPDATE.com - Santan kerap kali dijadikan sebagai bahan masakan oleh masyarakat Indonesia untuk membahkan cita rasa.

Diketahui santan memang memberikan manfaat untuk kesehatan, namun hal tersebut jika Anda mengkonsumsinya dalam jumlah sedang.

Berbeda ceritanya kalau Anda mengkonsumsi santan berlebihan, hal tersebut justru tidak baik untuk kesehatan dan akan menimbulkan efek samping untuk tubuh.

Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet

Mengutip Medical News Today via Tempo.co, santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Menggabungkan asupan santan yang tinggi dengan karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Dilansir dari Live Strong, berikut beberapa dampak negatif untuk kesehatan jika mengkonsumsi santan secara berlebihan.

1. Penumpukan Lemak Jenuh

Satu sendok makan santan mengandung 2,8 gram lemak jenuh. Jumlah ini bisa bertambah dengan cepat, terutama jika menggunakan santan dalam resep makanan.

"Produk kelapa cenderung mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, jadi ini bukan makanan kesehatan yang harus Anda makan kapan pun Anda mau, seperti stroberi atau bayam," kata Down Jackson Blatner, seorang ahli gizi nutrisi.

Lemak jenuh dianggap sebagai salah satu lemak tidak sehat, sama dengan lemak trans karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan kolesterol menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol LDL (jahat).

Asupan lemak yang terlalu banyak secara umum juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan karena lemak mengandung 9 kalori per gram, yang lebih dari dua kali jumlah yang ditemukan dalam protein dan karbohidrat.

2. Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kondisi kronis umum yang mempengaruhi usus besar dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, kram, diare, kembung, gas, dan sembelit. Gejala-gejala ini mungkin dipicu oleh stres, hormon, atau makanan.

Jumlah lemak yang tinggi seperti yang ditemukan dalam santan dapat memicu kondisi ini dan para ahli biasanya menyarankan orang untuk menghindari makanan berlemak.

Kondisi ini terjadi karena lemak menunda pengosongan perut dan mempercepat makanan bergerak melalui usus kecil dan penderita IBS sering melaporkan kembung setelah makan tinggi lemak. 

Orang dengan kondisi ini harus membatasi asupan lemak secara keseluruhan tidak lebih dari 40 sampai 50 gram per hari.

3. Interaksi Obat

Makanan tinggi lemak seperti santan dapat mengubah efek obat-obatan tertentu, seperti:

  • Teofilin (bronkodilator yang digunakan untuk mengobati gejala asma, bronkitis kronis, dan emfisema).
  • Cycloserine (antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis dan infeksi saluran kemih).
  • Esomeprazole (penghambat pompa proton yang digunakan untuk mengobati penyakit gastroesophageal reflux).

4. Alergi

Kebanyakan orang yang alergi kacang pohon bisa makan kelapa dengan aman. Meskipun Food and Drug Administration mengakui kelapa sebagai kacang pohon, secara botani kelapa diklasifikasikan sebagai buah. Jika alergi, sebaiknya bicarakan dengan ahli sebelum menambahkan santan ke dalam makanan.

Sumber: Tempo.co (Winda Oktavia)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)