Nidewi Aruman Ciptakan Gitar Akustik dari Rotan, Inovasi Material Lokal yang Fungsional

Sukabumiupdate.com
Kamis 11 Sep 2025, 19:11 WIB
Nidewi Aruman Ciptakan Gitar Akustik dari Rotan, Inovasi Material Lokal yang Fungsional

Nidewi Aruman, Mahasiswa ITB rancang gitar akustik dari Rotan untuk tugas akhir, Inovasi yang melahirkan nilai. (Sumber foto: Kamus Mahasiswa)

SUKABUMIUPDATE.COM - Nidewi Aruman, mahasiswa Desain Produk ITB yang juga seorang musisi, berhasil menciptakan gitar akustik dari rotan olahan (karuun) sebagai proyek tugas akhirnya. Inovasi ini tidak hanya menjadi capaian akademis, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen musik yang layak pakai di atas panggung. Gitar ini menunjukkan bagaimana material lokal dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi melalui pendekatan desain dan teknologi yang tepat.

Gitar akustik berbahan karuun ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi yang telah teruji dalam industri furnitur rotan. Batang rotan diubah menjadi lembaran komposit yang kuat, stabil, dan estetik melalui serangkaian proses seperti pengukusan, pemipihan, dan penekanan dengan resin khusus. Proses produksi ini juga mengadopsi teknik manufaktur modern seperti CAD dan CNC routing untuk memastikan presisi dan kualitas instrumen.

Sebagai musisi aktif, Aruman merancang gitar ini dengan mempertimbangkan standar akustik dan kekuatan yang tinggi. Gitar ini telah melalui uji kualitas untuk memastikan daya tahan dan resonansinya. Keunikan visual dari serat rotan yang membujur memberikan tonal warmth yang khas, menambah karakter pada suara yang dihasilkan.

Baca Juga: Penampilan Dian Sastrowardoyo Pakai Pin Bajak Laut One Piece di TIFF Curi Perhatian

Kolaborasi Akademik dan Industri

Inovasi ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNAS), yang selama ini berfokus pada pengembangan papan rotan laminasi. Prototipe gitar rotan ini tidak hanya menjadi bukti konsep, tetapi juga membuka peluang pengembangan lebih lanjut untuk berbagai jenis alat musik, baik akustik maupun elektrik.

“Gitar itu instrumen paling diminati di dunia. Aku sendiri juga sering manggung pakai gitar. Jadi karya ini bukan hanya sekadar akademik, tapi bisa aku pakai langsung di panggung,” ujarnya dalam wawancara, melansir laman resmi ITB, Kamis (21/8).

Dukungan dari institusi seperti ITB dan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah menjadi kunci penting untuk mempercepat transformasi material lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi. Karya ini menunjukkan bahwa dengan riset yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan alamnya secara bertanggung jawab.

Mendorong Industri Kreatif Berbasis Lokal

Indonesia dikenal sebagai produsen rotan terbesar di dunia, namun pemanfaatannya masih terbatas. Inovasi gitar rotan oleh Nidewi Aruman membuktikan bahwa larangan ekspor bahan baku rotan sejak tahun 2012 telah berhasil mendorong kreativitas dalam negeri.

Gitar ini bukan hanya sekadar alat musik, melainkan simbol potensi Indonesia dalam berinovasi dengan sumber daya lokal. Dengan memanfaatkan material yang berkelanjutan dan teknologi yang sudah tersedia, karya ini memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan industri kreatif dan membuka pasar baru yang menjanjikan.

(Dari berbagai sumber)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini