7 Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos di Rumah, Yuk Cintai Lingkungan!

Jumat 27 September 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi. Cara Membuat Pupuk Kompos di Rumah.

Ilustrasi. Cara Membuat Pupuk Kompos di Rumah.

SUKABUMIUPDATE.com - Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa makanan, daun kering, ranting, dan limbah dapur lainnya, oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur

Membuat pupuk kompos di rumah adalah cara yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengurangi limbah organik sekaligus menghasilkan pupuk alami untuk tanaman.

Berikut panduan langkah demi langkah untuk membuat pupuk kompos di rumah. Yuk terapkan!

Cara Membuat Pupuk Kompos

Bahan yang Dibutuhkan:

  • Bahan Hijau (Nitrogen): Limbah dapur seperti sisa sayuran, buah-buahan, kulit telur, daun hijau, dan rumput yang baru dipotong.
  • Bahan Coklat (Karbon): Daun kering, serbuk kayu, karton atau kertas yang sudah dihancurkan, jerami, ranting kecil, dan koran.
  • Air: Untuk menjaga kelembapan.
  • Alat Pengaduk: Sekop kecil atau garpu taman untuk mengaduk kompos.
  • Wadah Kompos: Bisa berupa komposter khusus, drum plastik, atau lubang di tanah (komposter alami).

Baca Juga: Situs Purbakala Batu Kuya Raksasa di Bogor yang Tinggal Kenangan

Langkah Membuat Pupuk Kompos

1. Pilih Tempat atau Wadah Kompos

  • Tentukan lokasi di taman atau halaman rumah yang teduh dan tidak terlalu terkena matahari langsung.
  • Jika menggunakan komposter, pastikan memiliki lubang untuk sirkulasi udara. Jika membuat lubang di tanah, pastikan ukurannya cukup dalam (sekitar 50 cm) untuk menampung bahan kompos.

2. Siapkan Bahan Hijau dan Coklat

  • Bahan hijau menyediakan nitrogen dan kelembapan yang diperlukan untuk penguraian. Contoh: sisa sayuran, kulit buah, rumput.
  • Bahan coklat menyediakan karbon yang membantu menjaga keseimbangan kompos. Contoh: daun kering, potongan kertas, ranting kecil.

3. Tumpuk Bahan

  • Mulailah dengan lapisan bahan coklat (daun kering, ranting, kertas) setebal 10–15 cm di dasar wadah.
  • Tambahkan lapisan bahan hijau (sisa sayur, rumput, kulit buah) setebal 10–15 cm di atasnya. Ulangi tumpukan bahan ini dengan lapisan bahan coklat dan hijau bergantian.

4. Jaga Kelembapan

  • Kompos memerlukan kelembapan agar proses dekomposisi berjalan baik.
  • Pastikan bahan kompos lembap seperti spons basah, tetapi tidak terlalu basah atau basah kuyup.
  • Jika bahan terlalu kering, tambahkan air secukupnya. Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan coklat seperti daun kering atau koran.

5. Aduk Kompos Secara Berkala

  • Setiap 1–2 minggu, aduk atau balik bahan kompos menggunakan sekop atau garpu taman untuk mempercepat proses penguraian dan sirkulasi udara.
  • Pastikan kompos mendapatkan cukup oksigen, karena ini akan mempercepat proses pembusukan dan mencegah bau busuk.

6. Pantau Suhu dan Waktu

  • Suhu ideal untuk proses pengomposan adalah antara 43–60°C.
  • Jika Anda menggunakan termometer kompos, Anda bisa memantau suhu ini, tapi umumnya tanda-tanda pemanasan seperti sedikit uap atau panas saat disentuh bisa menjadi indikator bahwa proses penguraian berjalan dengan baik.
  • Dalam 2–3 bulan (tergantung kondisi cuaca dan bahan yang digunakan), kompos akan mulai berubah menjadi pupuk yang lebih gelap dan berbau seperti tanah.

7. Kompos Siap Digunakan

  • Kompos siap digunakan jika terlihat seperti tanah, berwarna gelap, bertekstur lembut, dan tidak berbau busuk.
  • Gunakan kompos dari sampah domestik ini sebagai pupuk alami untuk tanaman, taburkan di sekitar tanaman atau campurkan dengan tanah sebelum menanam untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Baca Juga: Hidden Gem Gratis, Inilah Wisata Labirin Taman Penjaringan Jakarta!

Tips Membuat Produksi Kompos dari Sampah Domestik

  • Hindari bahan yang sulit terurai, seperti daging, tulang, minyak, dan produk susu, karena dapat menarik hewan dan menyebabkan bau tidak sedap.
  • Potong bahan-bahan besar seperti batang tanaman atau kulit buah besar menjadi potongan kecil untuk mempercepat proses penguraian.
  • Pastikan kompos memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghindari bau busuk dan mempercepat proses dekomposisi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat pupuk kompos yang efektif dan berguna untuk taman atau tanaman di rumah, serta mengurangi limbah organik yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life04 Oktober 2024, 10:00 WIB

Menyebarkan Gosip atau Cerita Negatif, 7 Ciri-ciri Orang Iri dengan Kehidupan Kita

Orang yang iri mungkin merasa tidak mampu mencapai hal-hal yang kita miliki, sehingga mereka cenderung menunjukkan perilaku-perilaku negatif.
Ilustrasi - Orang yang iri mungkin merasa tidak mampu mencapai hal-hal yang kita miliki, sehingga mereka cenderung menunjukkan perilaku-perilaku negatif. (Sumber : Freepik.com/@ Racool_studio)
Jawa Barat04 Oktober 2024, 09:26 WIB

Ada 80 Ekor! Cerita Buaya Titipan BKSDA Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Buaya berukuran 3-5 meter ini ditangkap beramai-ramai oleh warga.
Salah satu buaya yang ditangkap di Kabupaten Cianjur. | Foto: Istimewa
Sehat04 Oktober 2024, 09:00 WIB

Panas Lalu Turun Hujan, 6 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Menjaga kesehatan saat musim pancaroba, di mana perubahan cuaca sering kali tidak menentu, sangat penting untuk mencegah penyakit.
Ilustrasi. Menjaga kesehatan saat musim pancaroba, di mana perubahan cuaca sering kali tidak menentu, sangat penting untuk mencegah penyakit. (Sumber : pixabay.com)
Sukabumi Memilih04 Oktober 2024, 08:59 WIB

Jurus Ampuh Serasi! Simak 13 Program Unggulan Fahmi-Dida untuk Kota Sukabumi

Bersama Dida Sembada, Fahmi merancang program-program baru yang hendak mereka jalankan ketika terpilih.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Dida Sembada saat mendaftar ke KPU pada Selasa, 27 Agustus 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sehat04 Oktober 2024, 08:00 WIB

Pola Makan Vegan, Ini 12 Rekomendasi Makanan untuk Vegetarian

Jangan khawatir, ada beberapa rekomendasi hidangan vegetarian lezat dan sehat yang bisa dikonsumsi dalam pola makan vegan.
Ilustrasi. Pola Makan Vegan, Ini Rekomendasi Makanan yang Ramah untuk Vegetarian (Sumber : Freepik/@freepik)
Inspirasi04 Oktober 2024, 07:37 WIB

Kolaborasi untuk Memperkaya Arus Informasi yang Inspiratif

Salah satu sesi menarik di hari pertama Local Media Summit 2024 adalah talkshow "Inspiring Talks – Serving The Audience of Tomorrow" yang menghadirkan Edy Prasetyo, Mifhatul Khoer, dan Reza Permadi sebagai pembicara.
Local Media Summit 2024, talkshow "Inspiring Talks – Serving The Audience of Tomorrow" yang menghadirkan Edy Prasetyo, Mifhatul Khoer, dan Reza Permadi sebagai pembicara. (Sumber : Istimewa).
Life04 Oktober 2024, 07:00 WIB

11 Cara Mengembalikan Kepercayaan Orang yang Sudah Hilang Respect

Membangun kembali kepercayaan dan rasa hormat memerlukan ketulusan, kesabaran, dan usaha yang konsisten.
Ilustrasi. Ada Cara untuk Mengembalikan Kepercayaan Orang yang Sudah Hilang Respect (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel04 Oktober 2024, 06:00 WIB

Resep Sup Tahu Putih, Menu Simpel untuk Sarapan Anak Sekolah!

Sup Tahu Putih sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin atau sebagai makanan sehat rendah kalori.
Ilustrasi. Tahu Putih, Inspirasi Olahan Menu Simpel untuk Sarapan Anak Sekolah! (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Science04 Oktober 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Oktober 2024, Sukabumi Potensi Diguyur Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan dan hujan ringan pada 4 Oktober 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan dan hujan ringan pada 4 Oktober 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Keuangan04 Oktober 2024, 00:55 WIB

Utang Pemerintah Tembus Rp8.641 Triliun, Ini Jumlah Cicilan yang Harus Dibayar Setiap Tahunnya

Laporan Kinerja APBN yang dirilis Kementerian Keuangan pada akhir September 2024 mencatat bahwa utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp8.641 triliun
Utang pemerintah tembus Rp 8.641 triliun per September 2024| Foto : Pixabay