Setelah Meninggal, Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Tubuh Manusia Untuk Membusuk?

Rabu 11 Januari 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi. Mungkin banyak yang penasaran dengan seberapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk membusuk setelah meninggal | Foto: Unplash

Ilustrasi. Mungkin banyak yang penasaran dengan seberapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk membusuk setelah meninggal | Foto: Unplash

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap manusia pasti akan bertemu dengan kematian, meski tidak ada yang benar-benar tahu kapan waktu kematian itu akan tiba.

Setelah meninggal, tubuh manusia akan mengalami kerusakan hingga semuanya terurai hingga memiliki bentuk yang tak sama lagi seperti saat masih hidup.

Tapi, pernahkah Anda bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk membusuk setelah meninggal?

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-25, Titanic Akan Tayang Lagi di Bioskop dengan Format 3D 4K

Melansir dari Live Science, umumnya proses dekomposisi dimulai beberapa menit setelah kematian. Namun, untuk waktu pembusukan ada sejumlah variabel yang mempengaruhi termasuk suhu sekitar, keasaman tanah, dan bahan peti mati, yang dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi kerangka.

“Rata-rata, tubuh yang terkubur dalam peti mati biasa biasanya mulai rusak dalam waktu satu tahun, tetapi membutuhkan waktu hingga satu dekade untuk terurai sepenuhnya, hanya menyisakan kerangka,” kata Daniel Wescott direktur Pusat Antropologi Forensik di Texas State University kepada Live Science.

Lalu menurut seorang profesor di Stasiun Penelitian Osteologi Forensik di Western Carolina University, Nicholas Passalacqua, tubuh yang terkubur tanpa peti mati, yang tidak memiliki perlindungan dari serangga dan elemen lainnya, biasanya menjadi kerangka dalam waktu lima tahun.

Baca Juga: Muncul Bocoran Spesifikasi Xiaomi 13 Versi Murah, Langsung Jadi Trending

Dekomposisi itu sendiri cukup mudah. Begitu kematian terjadi dan darah beroksigen berhenti mengalir, sel mati, dalam proses yang disebut autolisis sel akan melepaskan enzim yang memecah sel itu sendiri, serta karbohidrat dan protein.

Menurut buku Evaluation of Postmortem Changes, pembusukan bahan organik tanpa oksigen oleh bakteri, jamur atau organisme lain dapat mengubah bagian kulit tubuh menjadi hijau dalam waktu kurang lebih 18 jam setelah kematian terjadi.

Hal itu disebabkan karena bakteri di dalam perut berkembang biak dengan cepat sehingga menghasilkan gas yang menyebabkan tubuh kembung dan bau.

Baca Juga: Keluarkan Edaran, Dinkes Kota Sukabumi Imbau Warga Tak Konsumsi Chiki Ngebul

Pembusukan akan meningkat saat tubuh berada di lingkungan yang panas. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa jenazah manusia sering disimpan dalam lemari es sampai saatnya untuk penguburan.

Selama tahap kembung ini, kulit bisa mengelupas dan melepuh hingga bisa terjadi marbling, dimana pembuluh darah berwarna hitam kehijauan dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.

Untuk menunda pembusukan, umumnya akan dilakukan metode pembalsem. Metode ini dipercaya dapat mengalirkan darah dan cairan lain dari mayat dan menggantinya dengan cairan pembalseman yang disuntikkan ke pembuluh darah.

Baca Juga: Gaji Panwaslu Desa Pemilu 2024 Meningkat, Penasaran? Cek Disini!

Bahan kimia ini yang disuntikan berfungsi sebagai pengawet. Nantinya bahan itu akan menghentikan aktivitas bakteri yang merusak tubuh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional23 April 2024, 16:00 WIB

Apakah Ada Indonesia? Daftar 10 Negara yang Paling Tidak Aman di Dunia

Di dunia ini ada beberapa negara yang tidak aman untuk dikunjungi.
Ilustrasi - Di dunia ini ada beberapa negara yang tidak aman untuk dikunjungi. (Sumber : Freepik.com).
Life23 April 2024, 15:30 WIB

Wajib Catat! Ini 5 Penyebab Pasangan Tidak Menghargaimu

Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum mengapa seseorang merasa tidak dihargai oleh pasangannya, dari kurangnya komunikasi yang efektif hingga ketidaksesuaian harapan.
Ilustrasi. Pasangan. Sumber Foto : Pixabay/justmrd77
Keuangan23 April 2024, 15:14 WIB

Cara Mudah Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Offline atau Online

Peserta dapat mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan untuk JHT yang sudah dibayarkan.
Tampilan aplikasi JMO BPJS Ketenagakerjaan. | Foto: Istimewa
Internasional23 April 2024, 15:10 WIB

2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan di Udara Saat Latihan, 10 Orang Tewas

Dua helikopter militer Malaysia bertabrakan dan jatuh saat sesi pelatihan pada hari Selasa, 23 April 2024.
2 Helikopter Malaysia tabrakan di udara saat sesi latihan | Foto : Ist
Sukabumi23 April 2024, 15:04 WIB

One Agency One Innovation, Bupati Sukabumi Bicara Memperkuat Kebijakan Daerah

Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta setiap perangkat daerah dan kecamatan membuat satu program inovasi di setiap tahunnya.
Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2024 Tentang Tata Kelola Inovasi Daerah Tahun 2024, Selasa (23/4/2024) di Aula Hotel Augusta Cikukulu. (Sumber : dokpim kabupaten sukabumi)
Inspirasi23 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Freelance Administrator, Minimal SMK

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, silahkan daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Freelance Administrator, Minimal SMK. (Sumber : Freepik)
Sukabumi23 April 2024, 14:45 WIB

Ada 8 Kali Sambaran Petir, Saat Insiden 2 Warga Tewas Tersambar di Cikembar Sukabumi

BMKG memetakan ada delapan kali sambaran petir di Sukabumi, tepatnya di sekitar jalan raya di Kampung Cimenteng RT 003/05 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, pada Ahad lalu, 21 April 2024.
Ilustrasi sambaran petir saat terjadi insiden 2 Warga Sukabumi tewas tersambar di Cikembar Sukabumi. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life23 April 2024, 14:30 WIB

5 Penyebab Seseorang Menaruh Rasa Iri, Ada Perbandingan Sosial

Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa penyebab umum dari perasaan iri dan cara-cara untuk mengatasinya.
Ilustrasi. Tatapan mata seseorang yang iri. Sumber Foto : Pixabay/galery21
Sukabumi23 April 2024, 14:16 WIB

10 Tahun Alami Kebutaan, Titin Hidup Sebatang Kara Huni Rumah Reyot di Surade Sukabumi

Kehidupan Titin sangat memperihatinkan, hidup sebatang kara dan mengalami kebutaan. Titin sudah hampir 10 tahun tak bisa melihat.
Titin (56 tahun), dan kondisi rumahnya yang sudah lapuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi23 April 2024, 14:09 WIB

Ada di Utara Sukabumi, Kapolres Soal Potensi Terorisme yang Harus Diwaspadai

Polres Sukabumi telah beberapa kali melakukan penangkapan terduga teroris.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo. | Foto: SU/Ibnu Sanubari