Kerugian Capai Rp 5 Miliar, BPBD: 118 Bencana di Kota Sukabumi Hingga Agustus

Sabtu 04 September 2021, 02:00 WIB
Grafik kejadian bencana alam di Kota Sukabumi yang dirangkum BPBD sejak Januari hingga Agustus 2021.

Grafik kejadian bencana alam di Kota Sukabumi yang dirangkum BPBD sejak Januari hingga Agustus 2021.

SUKABUMIUPDATE.com - Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) dalam catur wulan II sejak bulan Januari hingga Agustus 2021, tercatat sebanyak 118 kali kejadian bencana alam yang melanda 7 kecamatan di Kota Sukabumi, Jawa Barat. 

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami menjelaskan, berdasarkan data dan angka informasi bencana semester dua, tahun 2021, luas area terdampak 51, 98 hektar. 

"Nilai kerugian  mencapai Rp 5.128. 662.500 atau naik dari Rp 4.266.912.500, dari agregasi  sebelumnya. Sekitar  34 unit bangunan rusak  dan 54 KK dilaporkan terdampak, diantaranya  dua jiwa meninggal dunia." kata Zulkarnain dalam laporan rilisnya, Sabtu (4/9/2021) 

Menurut Zulkarnain, Untuk bulan Agustus  tercatat  6 jenis kejadian utama.

photoBPBD catat kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Kota Sukabumi hingga lebih Rp 5 Miliar. - (Istimewa)</span

"Yaitu longsor dua kali  di kecamatan Cikole (2 kali),  Kebakaran permukiman (1 kali), dan tempat usaha (1 kali) di kecamatan Cikole  (1kali) dan kecamatan Citamiang (1 kali). Angin kencang di kecamatan Cibeureum dan Cuaca Ekstrem di kecamatan Warudoyong masing masing satu kali. Terakhir insiden tewasnya  anak kecil yang  bernama M. Faqih Alfarizi warga Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum,  tercebur ke sumur sedalam 1,5 meter, pada Selasa 10 Agustus 2021 sekitar pukul 14.00 WIB," Tuturnya. 

Berikut ringkasan jenis kejadian bencana alam selama Januari hingga Agustus 2021, beserta taksiran nilai kerugian dan luas area yang dirangkum Sukabumiupdate.com:  

1. Banjir 19 kali kerugian Rp 189.550.000 luas area 512.967 meter persegi

2. Cuaca ekstrem 41 Kali kerugian Rp 649.150.000 luas area 2.570 meter persegi, 

3. Kebakaran 16 kali kerugian Rp 636.500.000 luas area 328 meter persegi, 

4. Tanah Longsor 26 kali kerugian Rp 527.762.500 luas area 1.097 meter persegi, 

5. Puting Beliung 1 kali kerugian Rp45.000.000 luas area 60 meter persegi,

6. Gempa 1 kali.

Adapun sebaran kejadian bencana alam berdasarkan wilayah, yaitu Kecamatan Gunung Puyuh menempati peringkat tertinggi dengan 27 kali, disusul Kecamatan Lembursitu 22 kali, dan Kecamatan Cikole 20 kali. Sedangkan laporan yang terendah berasal dari Kecamatan Cibeureum 5 kali, Baros 6 kali lalu Citamiang dan Warudoyong masing masing 11 dan 12 kali.

Baca Juga :

Berikut rincian sebaran kejadian berdasarkan wilayah: 

Berikut list frekuensi kasus  kejadiaan dan taksiran nilai serta sebaran kerugian, luas terdampak  pada tujuh kecamatan  yang terverifikasi. 

1. Puting beliung 2 kali, Kerugian Rp 70.000.000 dengan luas area terdampak 71 meter persegi. 

2. Banjir, 19 kali, Kerugian Rp 189.550.000 dengan

Luas area terdampak 512,967 meter persegi. 

3. Cuaca ekstrem, 47 kali, Kerugian

Rp 918.100.000 dengan luas area  terdampak 3.119 meter persegi. 

4. Kebakaran, 20 kali, Kerugian Rp 3.386.500.000 dengan luas area  terdampak 2.072 meter persegi

5. Tanah longsor, 28 kali, Kerugian Rp 564.512.500 dengan luas area  terdampak 1.562 meter persegi. 

6. Gempa, 2 kali 

Adapun sebaran nilai kerugian meliputi tujuh kecamtan, Baros Rp 125.500.000, Lembursitu Rp 299.050.000, Cibeureum Rp 86.250.000, Citamiang Rp 281.975.000, Warudoyong Rp 2.488.500.000, Gunung Puyuh Rp 555.212.500 dan Cikole Rp 1.291.775.000.

Sementara sebaran bulan kejadian, bulan Januari tercatat 15 kali, Februari 8 kali, Maret 20 kali, April 11 kali, Mei 10 kali, Juni 34 kali, Juli 8 kali dan Agustus 6 kali 

"Untuk Sebaran wilayahnya di Baros 7 kali, Lembursitu 23 kali, Cibeureum 23 kali, Citamiang, 12 kali, Warudoyong 17 kali, Gunung Puyuh 28 kali, Cikole 23 dan 2 kali tercatat untuk semua  kecamatan yaitu gempa bumi," Pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola29 April 2024, 20:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi29 April 2024, 20:29 WIB

Dibiayai Donatur, Siswa MI Gelarsari Sukabumi Setiap Hari Dapat Makan Siang Gratis

Kepala Sekolah (Kepsek) MI Gelarsari, Solahhudin Sanusi mengatakan program makan siang gratis tersebut merupakan bantuan dari lembaga swasta Indonesia Food Security Review (IFSR) yang berlokasi di Jakarta.
Para siswa MI Gelarsari Bantargadung Sukabumi saat menikmati makan siang gratis program lembaga swasta | Foto : Ilyas Sanubari
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 20:22 WIB

Terpukau dengan Gaya Main Timnas U-23, Badri Yakin Indonesia Bisa Taklukan Uzbekistan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi prediksi Timnas Indonesia U-23 menang lawan Uzbekistan dengan skor 2-1.
Badri Suhendri, MH / Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : sukabumiupdate
Sukabumi Memilih29 April 2024, 20:03 WIB

Antusias, 7 Orang Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi Lewat PDIP

Sejumlah tokoh sangat antusias mengikuti penjaringan bakal calon Walikota\Wakil Walikota dalam perhelatan Pilkada Kota Sukabumi 2024 melalui DPC PDIP Kota Sukabumi.
Iwan Kustiawan, saat mendaftar menjadi bakal calon wali kota Sukabumi di Pilkada Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumi Update
Life29 April 2024, 20:02 WIB

Temukan Alasannya Dengan Segera, Terapkan 10 Cara Berikut Agar Balita Berhenti Memukul

Meskipun balita belum memahami dampak dari memukul, namun sebenarnya mereka tidak memiliki niat jahat. Begini cara menangani agar mereka berhenti memukul.
Ilustrasi cara balita berhenti memukul / Sumber Foto : pexels.com/@Tatiana Syrokova
Sehat29 April 2024, 20:00 WIB

Cara Diet Sehat untuk Diabetes Tipe 1: Bantu Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami.
Ilustrasi. Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami. (Sumber : Pexels/NataliyaVaitkevich)
Life29 April 2024, 19:53 WIB

7 Cara Membuat Anak yang Keras Kepala Jadi Patuh kepada Orang Tuanya

Anak yang keras kepala terkadang tidak patuh saat diperintah, dinasihati atau dimintai tolong orang tuanya. Maka penting mengubahnya menjadi patuh.
Ilustrasi. Cara membuat anak keras kepala menjadi patuh kepada orang tua. | Sumber foto : Pexels/ Gustavo Fring
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 19:28 WIB

Sodikin Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

Terkait prediksi skor, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Sodikin sebut yang paling penting adalah timnas Indonesia bisa meraih kemenangan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin (Sumber : akun fb PKS Kabupaten Sukabumi)
Keuangan29 April 2024, 19:00 WIB

7 Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya

Hati-hati, Jangan Tiru Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya Ini!
Ilustrasi. Orang Miskin Banyak Gaya (Sumber : Pexels/LizaSummer)
Keuangan29 April 2024, 18:54 WIB

Awal Triwulan II 2024, Realisasi Belanja di KPPN Sukabumi Capai Rp6,4 Triliun

Realisasi belanja negara yang disalurkan melalui KPPN Sukabumi berhasil mencapai Rp6,4 triliun di awal Triwulan II 2024.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)