SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas tambang batu bentonit milik PT Bentonit Sagara Inten di Desa Bojongtugu dan Desa Curugkembar, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, memicu reaksi masyarakat Kecamatan Curugkembar dan Kecamatan Sagaranten.
BACA JUGA: Tungku Kayu Sebabkan Kebakaran Pabrik Tahu di Cisaat Sukabumi
Masyarakat menolak pertambangan ini karena lalu lalang truk penambang dan alat berat mengakibatkan kerusakan jalan penghubung Kecamatan Curugkembar dan Kecamatan Sagaranten. Jalan yang sudah diperbaiki pemerintah pun rusak kembali.
"Puluhan tahun jalan kami dulu rusak parah, baru beberapa tahun ini kami menikmati jalan bagus, masa mau di rusak lagi sama mereka," tegas Solehudin (52 tahun), warga Curugkembar.
Menanggapi hal itu, salah seorang manajeman PT Bentonit Sagara Inten Dedi Suryadi menyatakan, perusahaan sudah melengkapi perizinan sesuai dengan aturan pemerintah. Untuk masalah lalu lalang kendaraan tambang, hal ini sudah dikoordinasiken dengan Kepala Desa (kades) setempat.
"Kami mempunyai izin yang jelas dan lengkap serta izin Amdal sudah ada. Bahkan kami sudah berkoordinasi dengan kepala desa untuk masalah angkut," ungkap Dedi.
BACA JUGA: Nenek Tewas Masuk Sumur Beracun di Sagaranten Sukabumi, Upaya Evakuasi Dramatis
Terpisah, Camat Kecamatan Curugkembar Pendi mengatakan untuk ranah perzininan perusahaan tambang pemerintah kecamatan tak memiliki kewenangan karena ranahnya di pemerintah tingkat provinsi. Terkait persoalan kerusakan jalan akibat dampak lalu lalang kendaraan tambang, pemerintah kecamatan menegaskan perusahaan harus melakukan sosialisasi.
"Izin tambang itu kan dari Provinsi jadi saya tidak tau apa-apa. Hanya saya akan melakukan pemanggilan pada PT Bentonit Sagara Inten untuk melakukan sosialisasi dengan warga dan Muspika. Karena masalah kerusakan jalan itu bukan hanya ketakutan warga, tapi juga kami selaku pemerintah daerah," pungkas Pendi.
