Tersangka Pasar Pelita Kota Sukabumi, Irwan Kekeh Ngaku tak Bersalah

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Irwan, terdakwa kasus penipuan penggelapan uang pedagang Pasar Pelita, kembali menjalani persidangan, di Pengadilan Negeri (PN) Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (28/12/2017).

Namun dalam persidangan kali ini tampak sepi, jika dibandingkan dengan beberapa persidangan sebelumnya. Dalam persidangan kali inipun, Irwan masih tetap bersikukuh, bahwa dirinya tidak bersalah dalam hal ini.

Menurutnya, yang seharusnya bertanggung jawab akan hal ini adalah PT Anugerah Kencana Abadi (AKA), meskipun dirinya terbukti melakukan transaksi, dengan sejumlah bank, memakai nama dan tandatangan pribadi.

BACA JUGA: Hadir di Persidangan Pasar Pelita, Eks Sekda Kota Sukabumi Bikin Hakim Gregetan

Pantauan sukabumiupdate.com, Irwan dicecar pertanyaan, baik oleh Hakim Ketua maupun Hakim Anggota. Dalam persidangan, Irwan kembali mengulas dan menceritakan kisahnya, saat PT AKA memenangkan proses lelang. Irwan juga mengakui, dirinya pernah bergabung dalam tim teknis pengerjaan pasar.

Irwan pun diberikan pertanyaan, mengenai bagaimana PT AKA mempersiapkan perusahaan sewa kantor di atas lahan milik Pertamina, di Jalan Otto Iskandardinata.

Tak hanya itu, Irwan juga diberikan pertanyaan, bagaimana mulai merekrut karyawan, hingga memungut uang dari para pedagang yang memesan kios, los, dan konter. Bukti transaksi tersebut dibuktikan dalam bentuk kwitansi.

BACA JUGA: Tertutup untuk Media, Akhirnya Wali Kota Sukabumi Hadiri Sidang Pasar Pelita

Menurutnya, berdasarkan penandatanganan perjanjian, pada 25 Maret 2015, seharusnya pasar sudah harus selesai, pada 30 bulan, setelah tandatangan, yakni Januari 2018.

"Tahapannya buat penampungan, pindahin pedagang, bongkar pasar, lalu bangun pasar. Tapi sempat ada kendala, pedagang enggak mau pindah dagang, sebelum lebaran," akunya.

Dalam perjalanannya, Irwan juga berinisiatif membongkar pasar, tanpa adanya izin tertulis dan lisan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi. Irwan mengaku, tidak mengetahui, jika ada aturan larangan pungutan uang, sebelum pasar dibangun 20 persen.

BACA JUGA: Tak Hadiri Sidang Pasar Pelita, Deklarator GP4 Sindir Walikota Sukabumi & Mantan Sekda

Bahkan pedagang juga diberikan kepercayaan, pasar pasti terbangun karena ada investor yang akan membiayai pembangunan pasar.

Namun dalam perjalanannya, para pedagang mencium adanya ketidakberesan, karena pasar tidak juga dibangun. Sehingga pedagang menuntut uang dikembalikan. Bahkan Irwan juga menyebut, pernah pihak Pemkot bertemu PT AKA, ada Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, Kapolres, Dandim, Kejari, Ayep, dan pejabat lainnya yang tidak begitu dia kenal.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Musik10 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Immortal Queen Sia feat Chaka Khan

Di Lagu Immortal Queen, Sia berduet dengan Chaka Khan sehingga semakin menambah upbeat musik barat satu ini.
Video Klip Lagu Immortal Queen Sia feat Chaka Kan. YouTube/Sia
Food & Travel10 Mei 2024, 16:00 WIB

3 Rekomendasi Tempat Camping di Sukabumi, Cianjur dan Bogor: Viewnya Ada Lautan Awan

Camping di alam dapat membantu kamu untuk berolahraga, menghirup udara segar, dan mendapatkan sinar matahari yang baik.
Puncak Peuyeum, salah satu tempat berburu pemandangan lautan awan di Sukabumi yang cocok untuk dijadikan lokasi liburan akhir pekan | Foto: Facebook/@ahgoyy (Sumber : Facebook/@ahgoyy).
Inspirasi10 Mei 2024, 15:42 WIB

Cerita Mujur ‘Pak Ogah’, Usia 60 Tahun 4 Kali ke Tanah Suci Pakai Uang Receh

profesi Pak Ogah adalah sebutan untuk seseorang (bukan petugas resmi) yang mengatur lalu lintas di persimpangan jalan.
Ilustrasi profesi pak ogah atau pemandu kendaraan di jalanan (Sumber: kaskus.co.id)
Life10 Mei 2024, 15:30 WIB

8 Bahasa Tubuh Orang yang Memiliki Banyak Tekanan Hidup, Kamu Termasuk?

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi tekanan hidup, dan tidak semua tanda-tanda berikut berlaku untuk setiap orang.
Ilustrasi. Cemas Berlebihan. Bahasa Tubuh Orang yang Memiliki Banyak Tekanan Hidup | Sumber: Freepik.com (yanalya)
Inspirasi10 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai SPG, Minimal Lulusan SMA/SMK Sederajat

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi Lowongan Kerja - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai SPG, Minimal Lulusan SMA/SMK Sederajat. | Foto: istimewa
Keuangan10 Mei 2024, 14:52 WIB

Fokus ke New Media: Republika PHK Massal 60 Karyawan Termasuk Wartawan

PT Republika Media Mandiri atau Republika kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK, karena akan mengembangkan konsep jurnalistik baru, di era new media.
Berbagai logo dari banyak platform media sosial (Sumber: samuelosborne.com)
Sukabumi10 Mei 2024, 14:52 WIB

Rotasi! Kasat Intel dan Narkoba Ganti, Daftar Kapolsek Baru di Polres Sukabumi Kota

Perombakan jabatan ini biasa terjadi untuk menjaga dan meningkatkan kinerja Polri.
Penandatanganan berita acara serah terima jabatan di halaman Mapolres Sukabumi Kota pada Jumat (10/5/2024). | Foto: Istimewa
Sehat10 Mei 2024, 14:30 WIB

Stroke: Memahami Gejala, Jenis-jenis, Penyebab Hingga 7 Cara Mencegahnya

Sebagian besar faktor risiko stroke tidak menunjukkan gejala apa pun dan dapat menyebabkan stroke tanpa peringatan apa pun.
Ilustrasi - Sebagian besar faktor risiko stroke tidak menunjukkan gejala apa pun dan dapat menyebabkan stroke tanpa peringatan apa pun. (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory).
Life10 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Cara Memahami Perasaan Anak yang Sering Menyendiri, Harus Melakukan Apa?

Cara Memahami Perasaan Anak yang Sering Menyendiri: Cobalah untuk berbicara dengan anak secara terbuka dan tanpa tekanan. Ajukan pertanyaan yang bersifat terbuka dan ramah, seperti "Bagaimana perasaanmu hari ini?" & "Apa yang membuatmu ingin menyendiri?"
Ilustrasi. Asik sendiri. Cara memahami anak yang suka menyendiri. (Sumber : pexels.com/ @Polesie Toys)
DPRD Kab. Sukabumi10 Mei 2024, 13:48 WIB

Jangan Nunggu Viral! DPRD Soroti Masalah Program Rutilahu di Kabupaten Sukabumi

Pada 2023 terdapat desa yang hanya mendapatkan satu kuota perbaikan rutilahu.
Salah satu rutilahu di Desa Cikarang, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa