Keberpihakan Pemkab Sukabumi ke Desa Dipertanyakan

Sabtu 31 Maret 2018, 07:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sabadesa institute menyelenggarakan diskusi bulanan atau talkshow dengan tema “Menyoal aksi desa 263 dan Merancang Masa Depan Gerakan Desa di Sukabumi”.

Dalam press release yang diterima sukabumiupdate.com, Sabtu (31/3/2018), talkshow yang digelar di Cafe D’Rich Truck, Perum Babakan Damai, Kecamatan Cisaat ini mengundang narasumber dari DPC Apdesi yang dihadiri  dua Kepala Desa (Kades), yaitu Kades Bojongsawah Abun, dan Kades Cantayan Fikri juga Tenaga Ahli Community Development  Heri Hermawan.

Moderator Talkshow Bayu, mengungkapkan acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi sekaligus sambutan atas fenomena bangkitnya kesadaran kritis desa dalam hal ini Apdesi dari tidur yang cukup panjang. Setidaknya dari tahun pertama implementasi UU Desa sejak 2015-2018, baru sekarang terjadi fenomena konsolidasi desa yang memuat kritik atas kebijakan pemerintah daerah.

BACA JUGA: Hindari Kerugian Negara, Pemkab Sukabumi Gelar Penerapan SPIP Berbasis Aplikasi

Bayu, mengungkapkan selain isu kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa, (Siltap) desa juga mengalami defisit literasi dan surplus teknis-administrasi.

“Masalah Siltap diangkat hanya sebagai isu permukaan saja dan sesungguhnya terdapat banyak masalah di desa yang tidak kalah krusial dan harus segera disikapi,” ujar Bayu.

Kades Bojongsawah, Abun, menuturkan bahwa Giat Aksi 263 ini dimulai dari kegiatan road show yang dilakukan oleh DPC APDESI ke enam dapil, dimana setelah dievaluasi ada banyak aspirasi dan keluhan dari para Kepala Desa dan Perangkatnya yang kemudian mengerucut pada permasalah Siltap.

“Pada satu sisi kita bersyukur bahwa hikmah dari UU Desa yaitu memberikan Dana Desa tapi pada sisi lain kesejateraan aparat desa tidak diperhatikan,” ungkap Abun.

BACA JUGA: Ini Upaya Pemkab Sukabumi Menangani Desa Tertinggal

Selain itu, Abun menjelaskan bahwa Aksi Desa 263 yang kemudian berubah menjadi Silaturahmi dilakukan atas pertimbangan dan masukan dari pihak Polda Jabar. Bahwa dapat dibayangkan, masa aksi yang diperkirakan akan mencapai 4000 orang harus diamankan oleh Polres yang hanya memiliki anggota sebanyak 900 orang. Sehingga dengan pertimbangan toleransi tersebut maka rencana aksi berganti menjadi Silaturahmi. 

“Dari hasil silaturahmi kemarin, Bupati menyetujui 10 tuntutan dari APDESI yang kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan dari perwakilan APDESI dan SKPD terkait. Namun sayangnya pertemuan tersebut hanya dihadiri APDESI dan DPMD saja sementara SKPD lainnya tidak hadir dan tanpa konfirmasi,” pungkas Abun.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Cantayan Fikri menegaskan bahwa menyatakan pendapat merupakan hak semua orang dan dilindungi oleh UU. 

"Terlepas dari masalah keamanan, logistic dan lain sebagainya itu bukan menjadi tanggungjawab mereka yang ingin bersuara,” tegas Fikri.

BACA JUGA: Lalin Padat, Dua Jam Pengendara Terjebak di Cibadak Sukabumi

Ia juga menambahkan bahwa konsep tuntutan akhirnya diperlebar dimana sebelumnya hanya menuntuk peningkatan Siltap Perangkat saja, sekarang melebar dengan melibatkan kelembagaan masyarakat lainnya seperti RT, RW, Linmas, kader, BPD, dan lain sebagainya. Dengan komposisi Rp 14,3 Miliyar untuk Siltap Perangkat dan Rp 24,6 Miliyar untuk Kelembagaan masyarakat.

Pada sesi terakhir Heri Hermawan menyatakan bahwa sejak awal pemerintah daerah sudah tidak konsisten menuangkan kebijakan pembangunan desa dalam dokumen RPJMD Kabupaten Sukabumi tahun 2016 - 2021. 

"Dari 7 sasaran terkait urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang ditetapkan dalam RPJMD yang diadopsi pada Misi ke 1 masuk 2 sasaran dan misi ke 3 masuk 5 sasaran, namun pada penetapan indikator yang dituangkan dalam Perbup hanya terdapat 4 sasaran. Itu pun indikator sasaran pembangunan yang tidak pro terhadap situasi dan status desa berdasar indeks membangun desa yang diatur dalam Permen desa PDTT No 30 Tahun 2016 Tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa. Itu artinya sejak awal Pemda sudah tidak berpihak terhadap desa,"ungkap Heri. 

Apalagi peningkatan anggaran desa dan kesejahteraan aparatur desa ini merupakan janji politik bupati pada masa kampanye dulu.

BACA JUGA: Bayi Dibuang di Desa Kutajaya Sukabumi, Polisi Cek Kos-kosan

Heri menambahkan bahwa kondisi pembangunan desa di Kabupaten Sukabumi hari ini sedang dipertaruhkan dan head to head dengan rezim birokrasi dan penguasa. Oleh karena itu ia menyarankan agar Apdesi dapat memperkuat dan memperlebar sayap gerakan dengan melibatkan semua elemen masyarakat lainnya untuk terlibat dalam aksi lanjutan. 

Pada saat yang bersamaan Saba desa disarankan melakukan kajian advokasi kebijakan dan anggaran dengan mengkaji produk-produk hokum Pemda yang bertentangan dengan semangat UU Desa serta upaya peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD).

“Keberpihakan pemerintah pusat sudah jelas kepada desa melalui poin nawacita yaitu membangun Indonesia dari desa dan selanjutnya kita akan menyaksikan apakah pemda akan melakukan hal yang sama yaitu dengan mengambil kebijakan yang pro terhadap desa,” pungkas Heri.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life28 April 2024, 14:00 WIB

Cara Menghilangkan Trauma Setelah Diputuskan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!

Putus cinta bisa menjadi pengalaman yang mengguncang dan meninggalkan bekas trauma emosional yang dalam.
Ilustrasi. Putus cinta. Sumber : pixabay/breakty99
Life28 April 2024, 13:31 WIB

5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Semakin Berwibawa di Mayarakat, Ini Rahasianya!

Sikap yang dilakukan orang bisa menjadi alasan orang lain memandangnya berwibawa, sehingga rasa hormat dan keseganan itu nyata adanya.
Ilustrasi. Sikap yang membuat orang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Ono Kosuki
Life28 April 2024, 13:30 WIB

Menghabiskan Waktu Bersama, Terapkan 6 Cara Kecil Ini Agar Anak Merasa Istimewa

Ada cara sederhana namun ampuh untuk memastikan semua anak Anda merasa istimewa.
Ilustrasi. Cara membuat anak merasa istimewa. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 13:25 WIB

Larang Nobar Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024, MNC Group Umumkan Aturannya

Pegang hak siar, MNC Group tegaskan larangan nobar kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Pelanggar diancam penjara dan denda.
Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : pssi.org)
Life28 April 2024, 13:00 WIB

Apa Itu Baperan? Berikut 8 Cara Menghilangkan Sifat Tersebut!

Siapa yang tak pernah merasakan kebaperan? Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami perasaan yang terlalu sensitif atau mudah tersinggung terhadap hal-hal kecil.
Ilustrasi. Anak baperan. Sumber : pixabay/adjusty22
Science28 April 2024, 12:45 WIB

Sukabumi Skala IV-V MMI, Dampak Gempa M6.2 Laut Garut Wilayah Selatan Jawa Barat

Menurut BMKG, ukuran gempa mengacu pada skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)
Life28 April 2024, 12:00 WIB

10 Tips Jitu Meredakan Emosi Agar Makin Sabar dan Terkendali

Artikel ini akan membahas beberapa strategi praktis untuk mengelola dan meredam emosi yang sedang memuncak, sehingga kita dapat tetap tenang dan terkendali dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ilustrasi. Lonjakan Emosi. Sumber : pixabay/noone09
Life28 April 2024, 11:43 WIB

Tobat Sebelum Terlambat, 6 Tanda Hati Kamu Masih Kotor Menurut Islam!

Orang yang berhati kotor biasanya lantaran masih menyimpan penyakit hati. Ini merupakan tanda dari level manusia.
Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production
Sukabumi Memilih28 April 2024, 11:30 WIB

Penjaringan Bacabup Sukabumi dari Golkar Masih Berlangsung, Deklarasi Asjap Dinilai Terlalu Dini

Deklarasi Asep Japar atau Asjap sebagai calon Bupati Sukabumi oleh Golkar Kabupaten Sukabumi dinilai terlalu dini.
Bendera Partai Golkar. | Foto: Istimewa
Life28 April 2024, 11:30 WIB

Coba Terapkan, Ini 6 Hal yang Dapat Dilakukan Agar Anak Lebih Mandiri

Mengajari anak tentang kemandirian adalah kuncinya. Meskipun itu tidak mudah. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan setiap hari untuk membantu si kecil menjadi lebih mandiri.
Ilustrasi. Tips membuat anak lebih mandiri. Sumber : Freepik/@freepik