Tobat Sebelum Terlambat, 6 Tanda Hati Kamu Masih Kotor Menurut Islam!

Minggu 28 April 2024, 11:43 WIB
Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production

Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production

SUKABUMIUPDATE.com - Di dalam Islam, seseorang yang berhati kotor disimpulkan adalah pribadi yang masih menyimpan penyakit hati.

Hatinya dikotori dengan sifat buruk sehingga menghalangi kebersihan hati dan kejernihan berpikirnya.

Tak ayal, orang yang berhati kotor termasuk golongan yang merugi, lantaran bisa mencelakai dirinya dan sekitarnya.

Lantas apa saja bukti jika seseorang masih berhati kotor menurut Islam? Yuk simak penjelasan berikut!

1.Sikap Angkuh dan Sombong

Tanda kotornya hati salah satunya ketika manusia masih sering angkuh dan sombong kepada orang lain, apalagi kepada Tuhan.

Mereka sombong atas pencapaian dan materi yang dimiliki. Paling ironis, ketika kesombongannya enggan beryukur kepada Ilahi.

Padahal, orang sombong sangat tidak disukai Allah SWT. Dalam Firman-Nya “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri." (Q.S Luqman: 18).

2.Iri Dengki

Termasuk kotornya hati juga ketika seseorang masih menyimpan iri dengki kepada orang lain, sanak famili, teman, atau tetangga misalnya.

Sifat iri dan dengki hanya menyebabkan hati tidak tenang, kecemburuan yang kronis bisa menjadi sebab perbuatan buruk kemugkinan terjadi kepada orang yang tidak disukainya.

3.Kikir

Ketika seseorang pelit, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain, ini menunjukkan kotornya hati di dalam dirinya.

Sifat pelit membelenggu dirinya dari berbuat kebaikan, karena niatnya terhalang ketakutan akan habisnya tenaga dan harta.

4.Tamak

Keserakahan alias tamak menunjukkan manusia hanya menuhankan materi dan kecenderungannya tidak akan manusiawi.

Itulah kenapa, sifat tamak sangat tidak disukai Tuhan, karena di dalam dirinya terbakar oleh keangkuhan dan kerakusan.

5.Suka Bergosip

Kebiasaan bergosip atau menceritakan keburukan orang adalah perbuatan buruk yang menjadi bukti kotornya hati.

Ada banyak faktor yang menjadi sebab orang bergosip, adakalanya karena benci, iri dan niat busuk lainnya.

6.Riya’

Sering pamer alias riya’ menunjukkan bahwa orang masih menyimpan penyakit hati, sehingga jiwanya masih berlumur kotoran.

Memelihara sifat ini tidak baik, karena selain berdosa, juga bisa membuat psikologis terganggu. Karena tidak nyaman tanpa pamer dirinya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life12 Mei 2024, 17:00 WIB

Jangan Disepelekan, 7 Cara Membantu Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

Dari mulai menyanyi dan membaca hingga terlibat dalam permainan drama, ada banyak cara berbeda yang dapat Anda lakukan untuk membantu perkembangan bahasa anak.
Ilustrasi -  membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada bayi dengan membacakan buku. (Sumber : pexels.com/@Lina Kivaka).
Sukabumi12 Mei 2024, 16:53 WIB

Serikat Pekerja di Sukabumi Menolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off

FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off per 1 Mei 2024 bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang memerlukan pelayanan kesehatan.
FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah  BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off | Foto : Ist
Sukabumi12 Mei 2024, 16:11 WIB

Rumah Panggung Milik Lansia Ludes Terbakar Di Jampangkulon Sukabumi

Kebakaran menghanguskan satu rumah panggung milik seorang lansia warga Kampung Panimbaan RT 005/005 Desa Nagraksari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Rumah panggung ludes terbakar di Jampangkulon Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 16:00 WIB

2 Tanda Gangguan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diketahui Orang Tua

Jika balita belum bisa berbicara dan Anda mencurigai adanya kesulitan dalam berbicara, maka bicaralah. Kunci untuk mengobati gangguan bahasa adalah intervensi dini.
Ilustrasi -  Tanda gangguan bahasa pada bayi yang perlu diketahui orang tua. (Sumber : Pexels/George Pak).
Sukabumi12 Mei 2024, 15:51 WIB

Tajam Menganga, Besi Gorong-gorong Rusak di Jalur Lingkar Sukabumi Makan Korban

Besi penutup gorong-gorong di jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi, tepatnya di pertigaan Balandongan, terlihat kondisinya sudah rusak parah, besinya suda pada patah dan tidak beraturan
Kondisi besi gorong-gorong di Jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi (pertigaan balandongan) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi12 Mei 2024, 15:03 WIB

Jadi Spot Favorit Berfoto, Pohon Loa Tua Di Curug Sodong Sukabumi Simpan Cerita Mistik

Pohon Loa tua dengan diameter 3 meter, tinggi sekitar 20 meter, yang berdiri area Curug Sodong, Desa Ciwaru Sukabumi, selain jadi peneduh, juga menjadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto.
Pohon Loa tua di Curug Sodong Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 15:00 WIB

7 Cara Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diterapkan Orang Tua

Selama tahun pertama si kecil, kemampuan bahasanya akan berkembang pesat. Dan inilah cara mendorong bayi untuk lebih banyak berbicara.
Ilustrasi - meningkatkan atau mendorong perkembangan bahasa pada bayi. (Sumber : pexels/@Ivan Samkov).
Life12 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Cara Melatih Kesabaran Anak Agar Bermental Kuat Saat Tumbuh Dewasa

Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti.
Ilustrasi - Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti. (Sumber : Pexels/Matilda Wormwood).
DPRD Kab. Sukabumi12 Mei 2024, 14:26 WIB

Apresiasi Geopark Ciletuh Run 2024, DPRD Sukabumi: Berdampak ke Ekonomi Masyarakat

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana mengapresiasi perhelatan Geopark Ciletuh Run 2024, yang digelar hari ini, Minggu, (12/5/ 2024) di Pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.
Andri Hidayana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi saat hadir dalam acara Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 14:00 WIB

Sering Disepelekan Orang Tua, 5 Dampak Buruk Sering Berbohong kepada Anak

Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. Bahkan cenderung memiliki bahaya yang efeknya tergolong negatif.
Ilustrasi - Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. (Sumber : Pexels.com/@Kampus Production).