SUKABUMIUPDATE.com - Bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi, Persikabumi bukan sekadar klub sepak bola, ia adalah kebanggaan, identitas, dan rumah tempat mimpi-mimpi olahraga tumbuh.
Di antara para pemain yang mewarnai perjalanan tim, ada satu sosok yang namanya begitu melekat: Arif Setiawan, atau yang akrab disapa Arif Cobra. Ia adalah kapten yang bukan hanya memimpin, tetapi juga tumbuh bersama Persikabumi sejak masa mudanya.
Akar yang Menguatkan: Masa Kecil dan Keluarga
Lahir di Sukabumi, 15 Mei 1985, Arif merupakan anak pertama dari empat bersaudara, putra dari pasangan Ibu Elih dan Bapak Entis. Sejak kecil ia tumbuh di lingkungan yang sederhana, namun kaya akan dukungan keluarga. Pendidikan formalnya ditempuh di SMPN 1 Kadudampit dan SMKN 1 Cibadak.
Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca 3 Harian Jabar, Kabupaten Sukabumi Siaga Hujan Lebat
Saat ini Arif telah menikah dan dikaruniai empat orang anak, yang menjadi motivasi terbesarnya dalam menjalani profesi sebagai pesepak bola. Ia mengakui bahwa keluarga selalu menjadi sumber energi.
“Keluarga selalu mendukung dengan cara memberi support doa dan dukungan,” tutur Arif.
Benih Sepak Bola yang Tumbuh Sejak SD
Perjalanan Arif di dunia sepak bola dimulai sejak duduk di bangku SD melalui ajang PORSENI. Ia tak mengikuti SSB formal, namun bermain untuk klub masa kecil seperti Jaya Giri dan Jaya Mandiri, dua klub yang berada di divisi internal Persikabumi.
Motivasi Arif sederhana: sepak bola adalah hobinya, dan sejak kecil ia bercita-cita menjadi kapten Persikabumi. Hal itulah yang kemudian membawa harapan menjadi kenyataan di kemudian hari.
Sebagaimana pesepakbola lainnya, sosok yang menginspirasi permainan Arif adalah legenda Italia, Andrea Pirlo. Ia banyak belajar cara bermain dari sang maestro lini tengah dan kini ia terapkan di Persikabumi.
(Arif Setiawan Berdiri Paling Depan Mengenakan Ban Kapten) Persikabumi vs Persebata Lembata akan tersaji sore ini dalam lanjutan Grup X Babak 32 Besar Liga 4 Nasional.
Dari Tarkam hingga Dilirik Tim Pemda
Berbicara awal bermain sepakbola, nama Arif mulai dikenal ketika tampil di turnamen tarkam di Cibaraja, pada saat itu timnya berhadapan dengan PS Pemda Kota Sukabumi. Lewat pertandingan itulah, ia dilirik untuk bergabung dengan tim tersebut.
Ia kemudian memperkuat PS Pemda Kota Sukabumi di berbagai kompetisi, di bawah kepemimpinan Bapak Marno. Dari sinilah ia mulai memasuki level permainan yang lebih serius.
Awal Kisahnya Berseragam Persikabumi
Berlanjut ke tahun 2011 dimana menjadi titik penting dalam hidup Arif. Ia ketika itu mengikuti seleksi Persikabumi di Lapang Sekarwangi dan akhirnya lolos.
Di bawah bimbingan orang-orang besar seperti Pak Budi Widaya, Alm. Acep Engkus, Bapak Risnandar, dan Bang Amran, Arif memulai babak baru dalam kariernya.
Namun, bagi Arif dalam prosesnya sosok yang paling berpengaruh dalam perjalanan ini tentu orang tuanya, yang tak pernah berhenti memberikan doa.
Memikul Ban Kapten: Antara Kebanggaan dan Tanggung Jawab
Arif menceritakan ketika dirinya dipercaya menjadi kapten Persikabumi, ia merasakan kebanggaan yang luar biasa. “Perasaan pertama ditunjuk menjadi kapten tentu sangat bangga dan menjadi motivasi juga,” ujarnya.
Apalagi di Persikabumi arif tak pernah menjaga jarak dengan pemain lain. Baginya, ruang ganti adalah rumah kedua. “Pemain junior sering menjadikan saya sebagai sosok kakak sekaligus ayah,” katanya.
Menurut Arif, Persikabumi bukan hanya tim. Ia adalah keluarga. Keharmonisan dan keakraban yang terjalin membuat klub ini berbeda dari lainnya.
Namun, Arif juga realistis. Ia menyebut perlunya perbaikan signifikan untuk musim depan setelah gagal melangkah lebih jauh di Liga 4 Seri 1. Ia mengatakan mulai dari persiapan hingga pemilihan pemain harus diperhatikan agar komposisi inti dan cadangan seimbang. Ia juga mendorong agar pemain cadangan diberi menit bermain lebih banyak.
Tentang potensi pemain muda Sukabumi, Arif optimistis: “Banyak sekali pemain berbakat. Musim depan rencananya akan ada seleksi langsung di tiap kecamatan.” ucapnya,
Isyarat Pensiun: Keputusan yang Matang
Meskipun daya juang dan semangat belum selesai, Arif telah mempertimbangkan rencana pensiun di Persikabumi. Usia menjadi faktor penting, dan ia ingin memberi ruang bagi pemain lain untuk berkembang.
Namun ia tak akan meninggalkan dunia sepak bola begitu saja. Ia berniat mengambil lisensi D, membina pemain usia muda, dan tetap siap membantu manajemen Persikabumi.
Jika diberi kesempatan bermain satu musim lagi, Arif belum bisa memastikan. Ia ingin memastikan tidak ada persepsi negatif bahwa Persikabumi hanya mengandalkan wajah lama.
Prestasi & Catatan Karier
Selama berseragam Persikabumi sejak 2011, Arif mengoleksi kurang lebih:
- 40 pertandingan
- 15 assist
- 2 gol
Momen paling berkesan dalam hidupnya terjadi ketika ia tampil sebagai kapten pada ajang nasional di Bali dan disaksikan langsung oleh keluarganya. Baginya, kebanggaan itu sulit digantikan.
Dimana saat itu Persikabumi berhasil lolos ke tingkat nasional di Bali, dan sebelumnya mampu mengalahkan tuan rumah Mitra Surabaya 1-0.
Baginya, Persikabumi adalah:
“Keluarga, kebanggaan, sejarah, dan kesetiaan.”
Pesan untuk Manajemen, Pemain Muda, dan Laskar Penyu Selatan
Untuk manajemen, ia berharap musim depan bisa lebih baik dan membawa Persikabumi kembali berjaya.
Untuk pemain muda, Arif berpesan: “Terus berlatih, jangan mudah puas. Sepak bola ke depan akan lebih sulit.”
Dan untuk para suporter setia, Laskar Penyu Selatan: “Jangan lelah mendukung Persikabumi, menang atau kalah. Dukung dengan ikhlas dan kritik yang membangun.”
Arif Setiawan bukan hanya kapten. Ia adalah pondasi, inspirasi, dan wajah dari kesetiaan terhadap klub tanah kelahiran. Kisahnya memberi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya permainan, ia adalah perjalanan hidup, cinta, dan pengabdian.





