Lima Sebab Anggaran Daerah Habis untuk Gaji Pegawai

Senin 16 Desember 2019, 01:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menemukan sejumlah permasalahan dalam pengelolaan anggaran di pemerintah daerah. Komite mencatat banyak uang di daerah habis hanya untuk menggaji pegawai.

“Uangnya tidak untuk menjalankan program pembangunan,” kata peneliti KPPOD Lenida Ayumi dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu, 15 Desember 2019.

Untuk belanja di Pemerintah Provinsi selama 2018 misalnya. Lenida mengutip data Kemenkeu bahwa 26 persen dari total belanja Rp 349,6 triliun, digunakan untuk pegawai. 22 persen untuk barang dan jasa, serta 17 persen untuk belanja modal.

Kondisi di kabupaten kota lebih buruk lagi. Dari belanja Rp 804,2 triliun, 40 persen habis untuk gaji pegawai. 24 persen untuk belanja barang dan jasa serta 20 persen untuk belanja modal.

Fenomena ini sebenarnya sudah lama disadari oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. September 2019, Sri Mulyani menyebut 75 persen uang APBD habis untuk sekedar gaji pegawai dan operasional.

Selain penggunaan anggaran yang lebih banyak untuk gaji pegawai, daerah pun kesulitan membelanjakan uangnya sendiri. Sehingga serapan anggaran pun rendah. Lenida menyebut ada setidaknya lima penyebab dari masalah-masalah ini.

Pertama, pendekatan penggunaan anggaran di daerah masih money follow function, bukan money follow program. Kedua, kapasitas fiskal daerah yang cenderung rendah, khususnya bagi daerah otonomi baru.

Ketiga ketakutan pejabat akan dikriminalisasi akibat kesalahan pengelolaan anggaran. Keempat, siklus dan kalender fiskal setiap tahunnya. Lalu kelima, mekanisme kontrol anggaran yang lemah. Sehingga, belanja pemerintah daerah cenderung titak tertib.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life28 April 2024, 08:35 WIB

5 Alasan Kenapa Wanita Mandiri Lebih Asyik Sendiri Ketimbang Berpasangan, Ini Faktanya

Wanita mandiri dikenal sebagai golongan yang sangat asyik sendiri ketimbang buru-buru mencari pasangan hidup.
Ilustrasi. Alasan wanita mandiri asyik sendiri. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Life28 April 2024, 08:30 WIB

7 Cara Mendorong Anak Mengungkapkan Pikirannya, Yuk Luangkan Waktu Untuk Diskusi

Membangun keterampilan ketegasan akan memberi anak Anda kekuatan untuk merasa didengarkan dan membangun kepercayaan diri saat mereka melakukannya.
Ilustrasi. Cara mendorong anak mengungkapkan pikirannya. Sumber : Freepik/@freepik
Life28 April 2024, 08:00 WIB

10 Kebiasaan Alamiah yang Membentuk Kepribadian Baik, Ayo Lakukan!

Sudah Tahu? Inilah Beberapa Kebiasaan Alamiah yang Bisa Membentuk Kepribadian Baik, Ayo Lakukan!
Ilustrasi. Partner Kerja yang Baik. Kebiasaan Alamiah yang Membentuk Kepribadian Baik(Sumber : Freepik/@yanalya)
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).