Cerita BJ Habibie tentang Krisis Moneter, IMF dan Hancurnya IPTN

Kamis 12 September 2019, 03:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tangan dan mulut BJ Habibie bergetar saat menceritakan soal hancurnya IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara). Jumat petang itu, awal Mei 2012, dia memakai baju koko dan celana putih. Di lehernya tersampir selendang sutra putih peninggalan mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie. 

Habibie, yang dijuluki Mister Crack (karena keahliannya menebak retakan pesawat), mengambil sekeping medali emas dari kotak beludru berwarna biru. Di medali itu terukir nama Bacharuddin Jusuf Habibie.

Pada 7 Desember 1994, dia dianugerahi Edward Wanner Award. Dia menjadi orang pertama dalam 50 tahun yang dianggap berjasa dalam penerbangan sipil. Medali yang diberikan International Civil Aviation Organization itu, kata dia, adalah ”bukti bahwa Indonesia mampu membuat pesawat. Penghargaan ini adalah pengakuan dari seluruh dunia”.

Berikut ini cerita BJ Habibie tentang IPTN, yang dimuat dalam rubrik memoar Majalah Tempo edisi 28 Mei 2012 dengan judul Kisah Mister Crack dan Si Gatotkaca:

Hanya dengan 20 orang kami memulai industri ini (tahun 1976). Pada pertengahan 1990-an, IPTN mempekerjakan 48 ribu karyawan dengan turnover sekitar US$ 10 miliar. Bisa saja orang menganggap puluhan ribu orang itu sebagai pemborosan. Tapi, bagi saya, sumber daya manusia itu aset nasional. Tujuan saya mendidik mereka. Dengan satu perhitungan, mereka bisa dibajak perusahaan lain yang akan memberikan lapangan pekerjaan di Indonesia. Kenyataannya, saya berhasil.

Pada Agustus 1996, kami berhasil menerbangkan prototipe N-250 Gatotkaca di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat ini adalah pesawat pertama di kelasnya—subsonic speed—yang menggunakan teknologi fly by wire (seluruh gerakannya dikendalikan dengan komputerisasi). Pada saat itu, N-250 merupakan pesawat ketiga yang menerapkan teknologi ini, selain Airbus A-340 dan Boeing 767. Tapi dua pesawat itu adalah pesawat penumpang jet berkapasitas besar. Kelahiran N-250 Gatotkaca sukses besar dan dipuji dunia.

Hanya berselang setahun setelah peluncuran Gatotkaca, IPTN mengumumkan proyek pesawat komuter berpenumpang 100 orang. Pesawat jet itu diberi kode N-2130. Proyek ini diperkirakan menelan dana US$ 2 miliar. Dana diperoleh dari penjualan dua juta lembar saham. Lalu dibentuklah PT Dua Satu Tiga Puluh (DSTP) untuk melaksanakan proyek besar ini. Saat krisis menerjang Asia pada 1997, perusahaan ini limbung. Setahun kemudian, rapat umum pemegang saham luar biasa meminta PT DSTP melikuidasi diri.

Pada 1997, Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan sejumlah syarat jika Indonesia ingin memperoleh pinjaman US$ 5 miliar untuk mengatasi krisis ekonomi. Salah satu klausul letter of intent berbunyi pemerintah tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada IPTN. Artinya, pemerintah tidak lagi membantu IPTN menyelesaikan turboprop N-250. Padahal pesawat itu sedang dalam proses akhir uji terbang untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang nasional dan internasional dari Federation Aviation Agency Amerika dan sertifikasi layak terbang dari Joint Airworthiness Agency Eropa.

Akhirnya, syarat itu disetujui. Presiden Soeharto, pada Januari 1998, menandatangani kesepakatan itu saat saya masih menjabat Menteri Riset dan Teknologi.

Keputusan itu dibuat karena IPTN dianggap sangat membebani keuangan negara. Padahal saya tidak punya utang. Industri pesawat terbang dianggap tidak menguntungkan karena tidak ada pasarnya. Tapi, lihat sekarang, negara dengan pertumbuhan penumpang penerbangan yang terbesar di dunia adalah Indonesia.

Saya yakin pesawat N-250 akan sukses di pasaran bila programnya tidak dihentikan IMF. Saya perhitungkan, antara tahun 2000 dan 2020, dunia membutuhkan 8.000 unit pesawat komuter. Sekitar 45 persen adalah pesawat sekelas N-250. Jadi, pasarnya memang sangat luas.

Ketika Lion Air hendak membeli pesawat, mereka berkonsultasi dengan saya. Mereka mencari spesifikasi yang sama dengan N-2130. Mereka memutuskan membeli 230 pesawat Boeing 737. Lalu Lion Air kembali membeli 27 pesawat dari ATR milik Prancis dan Eropa. Spesifikasinya sama dengan milik saya. Bayangkan, teknologi Indonesia sudah lebih maju 20 tahun!

Sekarang karyawan PT DI tinggal 3.000. Dalam lima tahun, sumber daya akan menyusut menjadi nol. Orangnya mati atau pensiun. Mereka menghancurkan semua yang sudah saya bangun. Ini kriminal kepada saya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).