Banjir Bandang Lahat Sumsel, Walhi: Terparah Selama 5 Tahun Terakhir

Jumat 10 Maret 2023, 08:30 WIB
Banjir Bandang Lahat Sumsel (Sumber : Istimewa)

Banjir Bandang Lahat Sumsel (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

Kekinian, Banjir bandang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (9/3/2023) kemarin. Data sementara menunjukkan 4 kecamatan dilanda banjir dan dua kecamatan terdampak tanah longsor.

Banjir Bandang Lahat SumselBanjir Bandang Lahat Sumsel (Sumber : Istimewa)

Ke empat kecamatan titik banjir bandang Lahat tersebut diantaranya Kikim, Jarai, Pulau Pinang dan Mulak Sebingkai. Sementara dua titik kecamatan terdampak tanah longsor yaitu Mulak Ulu dan Gumay.

Baca Juga: 20 Destinasi Wisata di Lembang Bandung: Dekat dari Sukabumi, Bisa PP!

Mengutip Suara Sumatera (Portal Suara.com), Bencana Banjir bandang Lahat, Sumsel adalah yang terparah selama lima tahun terakhir, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Direktur Walhi Sumsel, Yuliusman mengungkapkan jika banjir bandang awal tahun ini sebenarnya sudah mendapatkan sinyal di tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya sinyal ini tidak ditangkap Pemerintah dalam upaya pencegahan dini.

Walhi Sumsel mencatat banjir bandang di Lahat tidak lain hasil akumulasi kerusakan lanskap yang juga disumbang oleh wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sukapura, Raden Wirawangsa dan Wangsadikusuma: Pemberontakan Dipati Ukur

Karena itu, upaya konsolidasi bersama pemerintah daerah, baik kabupaten Lahat, Empat Lawang, Pagar Alam termasuk wilayah Tebing memperbaiki kerusakan lanskap yang sudah terjadi saat ini.

"Banjir bandang ini terbesar dan terparah setelah lima tahun terakhir, memang bukan yang pertama, namun sinyal-sinyal bakal lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya memang tidak dicegah lebih awal," ujarnya, dikutip Jumat (10/3/2023).

Bencana banjir dalam konteks hulu permasalahan ialah perubahan bentang alam (lanskap) yang sudah terdegrasi sekaligus hutan yang sudah terforestasi.

Banjir Bandang Lahat Sumsel,Banjir Bandang Lahat Sumsel (Sumber : Istimewa)

Dengan kondisi demikian, daya atau benteng pertahanan resapan air di wilayah tersebut sudah rusak.

"Pemda Bupati Lahat, Empat Lawang, Pagar Alam hendaknya duduk bersama mencari solusi ke depan  agar tidak terulang lagi, kasian warga, yang terdampak bisa lebih luas," tegasnya.

Baca Juga: Nostalgia di Drakor Reply 1988, Ceritakan Keluarga dan Cinta Segitiga

Dia pun menyayangkan warga yang terdampak begitu besar.

Dengan kata lain, Pemerintah tidak melalukan upaya mitigasi atau informasi mencegah agar warga lebih waspada atau bersiap sebelum bencana tersebut terjadi.

"Ini potret bagaimana Pemerintah lemah mitigasi, padahal sudah ada BMKG. Hal lebih esesialnya soal kelola landskap yang seangat eksploitatif, mengubah bentang dan fungsi alam. Jika banjir sudah bisa diantisipasi, tentu warga lebih bersiapsiaga. Beginilah jika pengelolaan SDA sangat eksploitatif masif terjadi di Sumsel, dan bukan tidak mungkin, wilayah lain mengalami hal serupa," imbuhnya.

Baca Juga: Info Loker Jawa Barat Lulusan SMA, Lokasi Penempatan Dekat Sukabumi

BPBD mencatat terdapat 181 rumah warga yang rusak sekaligus mengakibatkan satu bocah meninggal dunia. BPBD Lahat menyebutkan terdapat 3.000 jiwa warga yang terdampak akibat banjir bandang di kabupaten yang dikenal wilayah tambang tersebut.

Adapun BPBD Lahat menyebut tiga desa terdampak paling besar berada di Desa Pelajaran dan Nanti Giri Kecamatan Jarai, serta  Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulaupinang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Ali Afandi mengatakan banjir tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur selama dua hari terakhir. Akibat banjir yang masih berlangsung saat ini Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Lahat - Kota Pagar Alam via Gumay Ulu ditutup sementara karena ketinggian air sudah melewati jembatan.

Selain itu diketahui juga, seorang bocah laki-laki berinisial GD (11) warga Bandar Agung, Lahat, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus, jasadnya ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB oleh tim Basarnas.

Sumber: Suara Semarang (Portal Suara.com)

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 Januari 2025, 18:00 WIB

3 Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Agar Kita Selamat Sampai Tujuan

Membaca doa selamat perjalanan adalah amalan yang sangat baik dan dianjurkan bagi setiap muslim.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).
Sukabumi22 Januari 2025, 17:58 WIB

Lantik 100 Adminitrator dan Pengawas, Bupati Sukabumi Minta Pejabat Komitmen Terhadap Kinerja

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengambil sumpah jabatan kepada administrator dan pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2025.
Pelantikan Adminitrator dan Pengawas dilingkungan Pemkab Sukabumi, Rabu (22/1/2025) | Foto : Dokpim
Entertainment22 Januari 2025, 17:30 WIB

Jennie BLACKPINK Umumkan Album Pertamanya, Bakal Kolaborasi Dengan Dua Lipa

Kabar bahagia buat BLINK karena Jennie BLACKPINK secara resmi mengumumkan akan merilis album studio solo pertamanya bertajuk Ruby pada 7 Maret 2025 nanti.
Jennie BLACKPINK Umumkan Album Pertamanya, Bakal Kolaborasi Dengan Dua Lipa (Sumber : Instagram/@jennierubyjane)
Bola22 Januari 2025, 17:23 WIB

Marc Klok Pembohong! Asisten STY Bongkar Fakta Sesungguhnya di Podcast Close The Door

Marc Klok gelandang Persib Bandung di cap sebagai pembohong oleh asisten Shin Tae-yong.
Marc Klok gelandang Persib Bandung di cap sebagai pembohong oleh asisten Shin Tae-yong. (Sumber : Screenshot YouTube/@Deddy Corbuzier/X/@marcklok_23).
Sukabumi22 Januari 2025, 17:13 WIB

Warga Protes Pengosongan Lahan di Palabuhanratu: Bangunan Diluar Objek Ikut Digusur?

Proses eksekusi lahan seluas 1,2 hektar di Kampung Cangehgar RT 02/02, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (22/1/2025), memanas.
Ekskusi lahan di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik22 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Happier Ed Sheeran yang Viral di TikTok

Lagu Happier Ed Sheeran viral di media sosial khususnya aplikasi TikTok sebagai backsound video.
Official Lyric Video Lagu Happier Ed Sheeran. Foto: YouTube/@Ed Sheeran
Food & Travel22 Januari 2025, 16:30 WIB

Wisata Goa Pawon Cipatat, Situs Purbakala di Desa Gunung Masigit Bandung

Goa Pawon Cipatat memiliki stalaktit dan stalagmit yang menawan, serta pemandangan alam yang indah.
Wisata Goa Pawon Cipatat, Situs Purbakala di Desa Gunung Masigit Bandung. Foto: IG/@eksplorebandung
Inspirasi22 Januari 2025, 16:15 WIB

Mengenal Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu: Jam Kerja Hingga Gajinya

PPPK sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu. Masing-masing jenis memiliki karakteristik, hak, dan kewajiban yang berbeda.
Baik PPPK Paruh Waktu maupun Penuh Waktu memiliki kewajibannya masing-masing. (Sumber : menpan.go.id)
Fashion22 Januari 2025, 16:03 WIB

Sentuhan Scissors Apparel Sukabumi dalam Kiblat Fashion Gothic Rock Ahmad Dhani

Wetz memulai perjalanannya pada 2002 dengan uang tabungan Rp 300 ribu.
Ahmad Dhani saat menggunakan produk Scissors Apparel dari Sukabumi. | Foto: Irawanda Wetz
Entertainment22 Januari 2025, 16:00 WIB

Umay Shahab Tanggapi Soal Romantisasi Kesedihan di Film Perayaan Mati Rasa

Akan tetapi, film Perayaan Mati Rasa mendapatkan komentar kurang menyenangkan dari netizen karena dianggap meromatinsasi kesedihan.
Umay Shahab Tanggapi Soal Film Perayaan Mati Rasa yang Romantisasi Kesedihan (Sumber : Instagram/@umayshahab)