Adele Kuliah Lagi! Manifestasi Lifelong Learning Pentingnya Belajar Tanpa Batas Usia & Status

Sukabumiupdate.com
Jumat 24 Okt 2025, 07:14 WIB
Adele Kuliah Lagi! Manifestasi Lifelong Learning Pentingnya Belajar Tanpa Batas Usia & Status

Setelah meraih kesuksesan besar di dunia musik, Adele kini memilih jalur baru dalam hidupnya dengan fokus menempuh pendidikan lagi(Credit Foto: Instagram/@adele)

SUKABUMIUPDATE.com – Pada puncak popularitas, setelah residensi Las Vegas 2023, penyanyi global Adele membuat keputusan signifikan dengan mengambil jeda dari musik dan mendaftar kuliah Sastra Inggris secara daring. Keputusan ini bukan sekadar istirahat, melainkan sebuah deklarasi nyata dari filosofi pendidikan sepanjang hayat (lifelong learning) bahwa belajar adalah proses yang memperkaya cara seseorang menjalani hidup, berkarier, dan berpikir kritis.

Setelah meraih kesuksesan besar di dunia musik, Adele kini memilih jalur baru dalam hidupnya dengan fokus menempuh pendidikan lagi. Ia sedang kuliah daring mengambil jurusan Sastra Inggris, langkah yang mencerminkan keinginannya mewujudkan impian lama menjadi guru Bahasa Inggris.

Untuk sementara waktu, Adele memutuskan rehat dari dunia musik untuk lebih banyak menikmati waktu tenang bersama tunangannya. Keputusan ini disambut hangat oleh para penggemar yang mendukung penuh perjalanan belajar dan pengembangan diri Adele tanpa batas usia. Langkah Adele ini menjadi inspirasi bahwa belajar dan berkembang bisa dilakukan kapan saja, tak peduli seberapa suksesnya seseorang dalam bidang lain sekalipun. Dengan semangat baru dalam dunia akademik, Adele menunjukkan sisi lain dari perjalanan hidup yang penuh warna dan inspirasi.

Baca Juga: Kontribusi Spiritual Sunda Wiwitan dalam Kepercayaan Leluhur Masyarakat Sunda

Ikon Vokal dengan Inti Soul dan Jazz yang Mendalam

Adele diakui sebagai penyanyi dengan kekuatan vokal luar biasa, mengukuhkan namanya melalui perpaduan genre soul, jazz, dan R&B. Inti musiknya yang terbentuk dari inspirasi folk, soul, country Amerika, dan blues selatan menghasilkan balada yang kuat secara emosional dan memiliki nuansa klasik. Kekuatan utama Adele terletak pada kemampuannya menyampaikan emosi yang intens dan mendalam melalui frasa vokal yang khas, menjadikan lagu-lagu tentang patah hati, hubungan, dan pertumbuhan pribadi sangat dekat di hati pendengar.

Pengaruh Soul dan Jazz yang Menguatkan Karakter Vokal

Pengaruh genre soul dan jazz sangat kental dan esensial dalam membentuk gaya bermusik Adele. Soul memberikan identitas utama, mengantarkan melodi vokal yang ekspresif, tulus, dan menyentuh hati—ciri khas yang sudah melekat sejak album debutnya, 19. Genre ini juga memperkaya kedalaman emosional liriknya, yang sering kali jujur mengisahkan cinta, patah hati, dan pengampunan.

Sementara itu, jazz menghadirkan nuansa melalui elemen improvisasi vokal yang halus dan harmoni yang kaya. Pengaruh jazz tampak dalam interpretasi unik Adele, penekanan frasa, dan penggunaan dinamika vokal yang dinamis, menyerupai penyanyi jazz klasik. Sentuhan ini memberikan kompleksitas instrumental dan kemahiran vokal yang mendalam.

Baca Juga: Pesona Karang Tawulan Sang Permaisuri Gagah Pantai Selatan Tasikmalaya Jawa Barat

Album-albumnya seperti 21, 25, dan 30 mendapat pujian kritis atas produksi musik dan performa vokalnya. Meskipun ada kritik bahwa ia cenderung bermain aman dengan formulanya, Adele terbukti mampu menjaga ciri khasnya di tengah arus pop yang terfragmentasi. Album 25 (2015), dengan lagu hit seperti "Hello," menjadi tonggak penting dalam musik modern. Karya terbarunya menunjukkan eksplorasi ke elemen dance-pop dan gospel, namun selalu mempertahankan kekuatan lirik yang personal dan vokal yang tak tertandingi.

Musik Adele dipandang sebagai perwujudan keaslian dan keuatan vokal di era digital, menawarkan inspirasi dan kelegaan emosional. Gabungan harmonis antara soul dan jazz menciptakan gaya yang autentik, berkarakter, dan tak lekang oleh waktu (timeless), menjadikannya ikon yang terhubung dengan pendengar melalui kekuatan narasi dan suara.

Jeda Adele Teladan Sempurna lifelong Learning, Belajar dari Buaian sampai Liang Lahat

Keputusan Adele mencerminkan filosofi "belajar dari buaian sampai liang lahat." Ia merajut kembali Perspektif Hidup (Life)-nya dengan mencari 'quiet life' bersama tunangannya. Ia mendefinisikan ulang kesuksesan bukan lagi berdasarkan penjualan atau piala, melainkan pada kedamaian batin dan pemenuhan diri. Keheningan memberinya fondasi untuk merefleksikan diri, yang kemudian membawanya pada cita-cita baru: menjadi seorang guru.

Dari sisi Kemampuan Berpikir, perpindahannya dari penulis lagu intuitif menjadi mahasiswa Sastra membutuhkan pergeseran pola pikir yang signifikan. Ia kini melatih bagian otak yang berbeda, berfokus pada analisis terstruktur dan kritis terhadap teks sastra, alih-alih proses kreatif personal. Peran baru ini membebaskannya dari beban untuk selalu menyenangkan publik.

Baca Juga: Sam Rivers in Memoriam & Amarah 'Break Stuff' Jadi Kesedihan Kolektif Penggemar Limp Bizkit di 2025

Dalam Perspektif Bekerja & Belajar, kuliah daring bagi Adele adalah investasi untuk babak kerja baru yang lebih bermakna. Ia menunjukkan bahwa "bekerja" bukan melulu tentang kesuksesan materi, tetapi tentang kontribusi dan transfer pengetahuan (mengajar). Menjadi mahasiswa daring menuntut disiplin diri tinggi tanpa sorotan publik, sebuah bentuk tanggung jawab yang berbeda dari kehidupan panggung.

Jeda Adele adalah teladan sempurna lifelong learning di era modern. Ia mengajarkan bahwa hidup menuntut keberanian untuk mengubah arah, bekerja harus tentang menemukan makna, dan belajar tidak pernah memandang usia atau status. Adele tidak melarikan diri, melainkan menjelajahi identitas barunya, menunjukkan bahwa kekuatan diri ditemukan saat seseorang berani melepaskan label lama dan memulai kembali dengan semangat belajar yang tak padam.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini