SUKABUMIUPDATE.com – Kabar membanggakan datang dari industri musik global. Hilmi, seorang ilustrator muda asal Senori, Tuban, Jawa Timur, berhasil mewujudkan mimpi terbesarnya dengan menciptakan desain merchandise resmi untuk band metal kenamaan dunia, Slipknot.
Kolaborasi istimewa ini dikonfirmasi langsung oleh Hilmi melalui unggahan di akun Instagram miliknya, @terate_artwork, pada pertengahan September 2025. Dalam unggahan tersebut, Hilmi membagikan cuplikan karya seni yang kini secara resmi menjadi bagian dari koleksi merchandise Slipknot. Keterlibatan ini sekaligus menempatkan Hilmi sebagai salah satu kreator Indonesia yang diakui di panggung internasional.
Dalam pesan yang ia tulis, Hilmi mengungkapkan betapa berartinya pencapaian ini baginya. " Artwork done for @slipknot," tulisnya. " Slipknot has always been the fuel behind every stroke I make... This time, every line of ink bleeds onto fabric, transforming into a piece of art. Chaos, noise, and raw energy — all united in this design." Ia juga menambahkan, " just made my dream come true to work with my idol band."
Kualitas karya Hilmi yang unik dan selaras dengan estetika visual Slipknot yang gelap dan kompleks menjadi faktor kunci yang menarik perhatian manajemen band. Kisah sukses ini berawal dari video proses berkarya (process video) yang sering Hilmi bagikan di media sosial. Video-video tersebut akhirnya menarik minat pihak Slipknot untuk mengajaknya berkolaborasi.
Baca Juga: Jawa Barat Targetkan Jadi Produsen Susu Terbesar di Indonesia
Walaupun belum ada pernyataan resmi dari band bersangkutan, jika benar karya ilustrator tersebut akhirnya digunakan oleh Slipknot maka kesuksesan Hilmi akan menambah daftar panjang talenta Indonesia yang diakui di panggung global. Pencapaian ini sejalan dengan jejak Ardha Lepa, ilustrator Indonesia lainnya yang sebelumnya sukses berkolaborasi dengan band-band metal internasional.
Unggahan Hilmi langsung dibanjiri ucapan selamat dari ribuan netizen, para penggemar Slipknot yang akrab disapa "Maggots," serta sesama kreator. Kolom komentar dipenuhi apresiasi, menjadikan pencapaian ini sebagai inspirasi besar bagi banyak orang untuk terus mengejar mimpinya.
Namun, di balik itu ada juga yang berkomentar dengan nada berbeda: "Semoga mimpinya tercapai mas, saya kira beneran saya tonton sampai akhir "itu mimpi saya"🙏😭 Amiin 🤲😊" tulis seorang netizen pada komentar reels proses kreatif Hilmi.
"Emg boleh di bocorin kalo emg projek belum rilis?" tulis @moabduh
Baca Juga: Haram Band New York Rilis Album Terbaru "Why Does Paradise Begin in Hell?" di Indonesia
Slipknot Bukan Sekadar Grup Musik
Slipknot adalah sebuah fenomena budaya yang mendefinisikan ulang wajah heavy metal modern. Dibentuk di Des Moines, Iowa, pada tahun 1995, band ini segera dikenal luas berkat identitas visualnya yang menggetarkan,sembilan personil yang menyembunyikan wajah di balik topeng yang unik dan mengerikan, serta seragam jumpsuit industri.
Lebih dari sekadar gimmick, topeng-topeng ini menjadi perwujudan alter ego dan saluran untuk energi mentah, agresi, serta chaos yang menjadi inti dari musik dan pertunjukan live mereka yang sangat intens dan secara fisik menguras tenaga. Musik mereka adalah sebuah sonic assault yang menggabungkan elemen metal, nu-metal, dan hardcore dengan perkusi kompleks yang menggunakan alat drum khusus, sample, dan vokal yang bergerak dari jeritan hingga growl.
Di balik persona yang keras dan menakutkan, Slipknot adalah kumpulan musisi yang sangat berbakat dan dihormati. Mereka telah merilis sejumlah album yang mendapat pujian kritis dan kesuksesan komersial besar, seperti Iowa dan All Hope Is Gone, yang soliditas musiknya tak terbantahkan.
Baca Juga: Gelombang Balik Musik Indonesia Menggempur Malaysia dari Pop Digital hingga Dangdut Viral!
Lirik-lirik mereka sering kali mengeksplorasi tema-tema kegelapan, penderitaan, kemarahan, dan pengasingan, yang beresonasi dengan jutaan penggemar setia mereka yang disebut "Maggots" di seluruh dunia.
Melalui musiknya, Slipknot menciptakan sebuah komunitas bagi para orang terbuang dan memberikan katarsis, membuktikan bahwa di balik topeng dan kekacauan yang mereka tampilkan, terdapat pesan tentang penerimaan dan ketahanan yang membuat mereka tetap relevan dan menjadi raksasa di genre mereka selama lebih dari dua dekade.
Ini adalah kolaborasi impian yang akhirnya terwujud. Seperti yang Hilmi tulis sendiri: "just made my dream come true to work with my idol band." Pencapaian ini membuktikan bahwa talenta anak bangsa semakin diperhitungkan di kancah global. Sebuah kebanggaan untuk Indonesia! Selamat, Hilmi!
