Hati-hati Musim Hujan! Pengendara Motor Harus Tahu Teknik Ini

Kamis 28 Oktober 2021, 12:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati saat menunggangi kendaraannya di musim hujan seperti saat ini.

Hal yang perlu dikuasa bagi para pemotor adalah teknik pengereman motor. Ini menjadi salah satu faktor penentu agar terhindar dari kecelakaan saat harus berkendara di musim hujan.

Baca Juga :

Apabila tidak dilakukan dengan teknik yang benar, ban bisa selip dan tentunya berbahaya bagi keselamatan.

Melansir dari Suara.com yang bersumber dari laman Wahana Honda, teknik mengemudi di musim hujan perlu dipahami. Mulai mengerem dengan empat jari sampai melepas handle gas.

Baca Juga :

Berikut ini adalah teknik pengereman motor yang benar saat berkendara di musim hujan selengkapnya:

Hal pertama yang penting dilakukan ketika mengendarai motor di tengah hujan adalah memegang setang dengan erat. Dengan cara ini, bisa mencegah selip. Selain itu, perhatikan juga postur agar tubuh bisa memberi refleks yang baik ketika nyaris tergelincir.

photoPemotor harus ekstra hati-hati saat berkendara di musim hujan. - (Istimewa)</span

Melepas handle gas

Saat hendak menurunkan kecepatan motor di jalan yang licin dan basah akibat hujan, yang harus dilakukan adalah melepas handle gas. Dengan cara ini laju motor bisa berhenti segera.

Jangan sampai mengerem, tapi tetap ngegas. Kalau masih sambil ngegas, rem tidak akan mempan.

Menurunkan kecepatan secara bertahap

Turunkan kecepatan dan lakukan pengereman secara bertahap. Bila dilakukan sekaligus, risiko terjadinya selip pun meningkat. Sebisa mungkin amati kondisi jalan terlebih dahulu. Jika kondusif dan cukup sepi, maka cara ini relatif aman untuk dilakukan.

Baca Juga :

Melakukan pengereman dengan empat jari

Pakailah keempat jari tangan kanan untuk melakukan pengereman ban depan. Laju motor bisa berkurang atau dihentikan secara optimal, melalui teknik yang satu ini.

Termasuk ketika sedang berkendara di jalan yang licin dan basah. Dengan melakukan pengereman menggunakan empat jari ini bisa terhindar dari kemungkinan tergelincir.

Baca Juga :

Tidak memakai rem belakang

Ternyata melakukan pengereman dengan rem belakang dalam kondisi jalanan yang licin dan basah, malah bisa membuat risiko tergelincir jadi meningkat. Terutama di tikungan.

Selain mempelajari cara melakukan pengereman yang aman, jangan lupa periksa tekanan ban sebelum berkendara. Pastikan sudah sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Dengan tekanan angin yang pas, ban tidak akan kehilangan daya cengkeramnya ketika melalui jalanan yang licin maupun basah akibat hujan.

Sumber : Suara.com 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa